foto: whoateallthepies.com

Setelah menghadapi Liverpool pada Selasa (18/10) dini hari WIB yang berkesudahan imbang 0-0, Manchester United kembali akan dihadapkan pada pertandingan yang terbilang cukup berat. Setan Merah akan berhadapan dengan Fenerbahce dalam lanjutan UEFA Europa League. Kedua tim sebenarnya berada dalam situasi yang sulit menjelang pertandingan. Baik United maupun Fenerbahce sama-sama belum meraih kemenangan di dua partai terakhir. United ditahan imbang Stoke City (1-1) dan Liverpool (0-0) sementara anak asuh Dick Advocaat dua kali ditahan imbang 1-1 oleh Osmanlispor dan Alanyaspor.

Sepanjang sejarah Manchester United, mereka baru 14 kali berhadapan dengan kesebelasan asal Turki. Hampir semua pertandingan mereka terjadi di fase penyisihan grup. United mengantongi tujuh kemenangan, tiga seri, dan empat kali kalah, serta mencetak 21 gol dan kebobolan 11 gol sepanjang sejarah menghadapi klub-klub Turki. Dan dari 14 pertandingan tersebut, empat kesebelasan Turki saja yang pernah dihadapi oleh Setan Merah.

Vs Galatasaray (6 Main, 2 Menang, 3 Seri, 1 Kalah)

Galatasaray menjadi lawan yang sering dihadapi oleh kubu Setan Merah. Tercatat enam kali mereka bertemu kesebelasan yang bermarkas di Turk Telekom Arena tersebut. Dari enam pertandingan yang sudah dimainkan, United hanya meraih dua kemenangan.

Sari Kirmizililar, julukan Galatasaray, memang selalu menyulitkan United. Di pertemuan pertama mereka pada fase kedua Liga Champions Eropa 1993/1994, United yang sudah unggul dua gol melalui Bryan Robson dan gol bunuh diri Hakan Sukur, langsung tertinggal 2-3 lewat gol Kubilay Turkyilmaz dan Arif Erdem. Beruntung Eric Cantona menyelamatkan muka United. Pada leg kedua yang berlangsung di Ali Sami Yen Stadium, United yang sepanjang berada di Turki mendapat teror dari kelompok suporter Galatasaray hanya mampu meraih hasil imbang 0-0 dan harus tersingkir di babak awal.

Semusim berselang, United kembali bertemu Galatasaray di fase grup Liga Champions. Bermain di kandang Galatasaray, United kembali hanya bermain imbang 0-0. Namun United mampu membalas dendam dengan membantai mereka 4-0 di Old Trafford lewat gol-gol dari Simon Davies, David Beckham, Roy Keane, dan gol bunuh diri Bulent Akin. Sayangnya, hasil 4-0 tersebut tidak cukup untuk membawa United lolos dari fase grup. Mereka kalah bersaing dengan IFK Goteborg dan Barcelona.

Butuh 18 tahun untuk mempertemukan kembali Manchester United dengan Galatasaray. Dalam pertandingan pertama Grup H Champions League 2012/2013 United unggul 1-0 melalui gol Michael Carrick. Hasil tersebut menjadi awal yang baik bagi kubu Setan Merah karena setelahnya mereka merebut tiga kemenangan beruntun untuk memastikan diri sebagai juara grup. Sementara pertemuan kedua di Turk Telekom Arena, United memainkan para pemain lapisnya saat itu seperti Anders Lindegaard dan Nick Powell. Hasilnya United takluk 0-1 melalu gol Burak Yilmaz. Yang menarik adalah, kedua tim ini harus mengakhiri kiprahnya di Liga Champions karena disingkirkan oleh kesebelasan Spanyol, Real Madrid.

Vs Fenerbahce (4 Main, 2 Menang, 0 Seri, 2 Kalah)

Berada di grup C Champions League 1996/1997 United mengakhiri pertemuan pertamanya melawan Fenerbahce dengan kemenangan 2-0. Gol dari David Beckham serta Eric Cantona membuat United terus menempel pimpinan klasemen saat itu, Juventus. Akan tetapi, saat menjadi tuan rumah, United justru takluk 0-1 melalui tendangan Elvir Bolic. Kekalahan ini membuat United tertinggal jauh dari Juventus dan harus puas finis di posisi runner up grup sebelum akhirnya kalah di semifinal melawan Borussia Dortmund.

Delapan musim berselang, pertandingan melawan Sari Kanaryalar (julukan Fenerbahce) menjadi pertandingan terbaik bagi seorang pemuda bernama Wayne Rooney. Debut remaja termahal saat itu diwarnai dengan hattrick yang membawa anak asuh Sir Alex Ferguson menang 6-2. Akan tetapi, saat bertandang ke Sukru Saracoglu Stadium, United (yang saat itu menurunkan banyak pemain muda) justru takluk dengan skor telak 0-3 dimana ketiga gol tersebut dibuat oleh Tuncay Sanli. United kembali harus finis sebagai runner up dan takluk di babak 16 besar melawan Ac Milan.

Vs Besiktas (2 Main, 1 Menang, 0 Seri, 1 Kalah)

Berada di grup B bersama juara Jerman Wolfsburg, Besiktas, dan CSKA Moskow, United harus memulai kiprahnya di UCL dengan bertandang ke BJK Inonu Stadium. Pertandingan yang berjalan sengit tersebut berakhir dengan keunggulan United lewat gol Paul Scholes pada menit ke-77. Saat menjadi tuan rumah tiga bulan kemudian, United memilih menurunkan beberapa pemain lapisnya saat itu macam Danny Welbeck, Darron Gibson, Gabriel Obertan, serta Federico Macheda. Tak ayal, perjudian Fergie ini pun membuat United menelan kekalahan melawan Rustu dkk. United takluk 0-1 lewat gol tendangan jarak jauh dari Rodrigo Tello.

Vs Bursaspor (2 Main, 2 Menang, 0 Seri, 0 Kalah)

Bursaspor mengejutkan sepakbola Turki pada 2010 dengan menjadi klub kedua (setelah Trabzonspor) di luar Istanbul (Besiktas, Galatasaray, dan Fenerbahce) yang mampu menjuarai Liga Super Turki. Keberhasilan ini pun membawa klub berjuluk “Buaya Hijau” ini bermain di Liga Champions untuk pertama kalinya. United pun mendapat kesempatan menjajal Bursaspor di Old Trafford dalam lanjutan fase grup Liga Champions 2010/2011. Pada pertandingan yang diwarnai dengan gonjang-ganjing nasib Wayne Rooney tersebut, United mampu menang dengan skor 1-0 melalui gol yang dicetak Nani.

Dua pekan berselang, United yang menjadi tamu bermain jauh lebih baik dibanding pertemuan pertama. Dalam pertandingan yang berlangsung di Bursa Ataturk Stadium tersebut, United menang mudah 3-0. Gol-gol setan merah saat itu dicetak oleh tiga pemain yang berbeda yaitu Darren Fletcher, Gabriel Obertan, dan satu gol yang dibuat oleh rekrutan aneh Sir Alex Ferguson yaitu Bebe.

*

Sepanjang sejarah melawan klub asal Turki, Setan Merah selalu kesulitan untuk meraih kemenangan. Apalagi ketika berada satu grup dengan Fenerbahce, United selalu mengakhiri babak grup sebagai runner up. Tentu hal tersebut sangat dihindari oleh Jose Mourinho saat ini karena apabila menjadi runner up grup maka terbuka kemungkinan United akan menghadapi lawan yang terbilang cukup berat di babak selanjutnya.

Dari paparan di atas kita tahu bahwa jangan memainkan pemain”coba-coba” saat melawan kesebelasan Turki, atau kekalahan akan hadir di depan mata.