Foto: Manchester Evening News

Salah satu lulusan akademi United memberi saran kepada pemain muda United untuk meninggalkan klub apabila mereka tidak yakin kalau masa depannya ada di sana. Sebuah saran yang perlu untuk didengar oleh Angel Gomes dan Tahith Chong.

Jika timbul pertanyaan mengapa Angel Gomes dan Tahith Chong, maka jawabannya adalah karena kedua pemain ini masih belum memiliki masa depan yang jelas dibanding dua jebolan akademi United lainnya yaitu Brandon Williams dan Mason Greenwood. Pasalnya, baik Gomes dan Chong belum memberikan tanda kalau mereka akan menandatangani kontrak baru sekaligus bertahan di klub lebih lama. Hal ini kemudian menimbulkan spekulasi kalau keduanya lebih memilih untuk hijrah pada musim depan.

Rumor yang paling santer terdengar beberapa hari terakhir adalah ketertarikan Inter Milan kepada Tahith Chong. Menurut mahaguru terbesar transfer di Eropa, Fabrizio Romano, penggawa asal Belanda ini sudah mempertimbangkan tawaran Inter dengan serius. Ia siap digaet dengan kontrak yang sangat panjang yaitu hingga musim panas 2025. Ini seolah menjadi babak baru dari saga transfer Chong setelah sang agen yang beberapa kali hadir untuk bertemu dengan pihak dari Inter.

Di sisi lain, Gomes sebenarnya masih mempertimbangkan untuk bertahan di Manchester. Namun menurut Manchester Evening News, perwakilan si pemain masih belum puas terhadap beberapa detail dari kontrak yang ditawarkan. Barcelona adalah peminat utama si pemain mengingat mereka sudah tertarik dengan Gomes sejak 2016 lalu.

Baik Gomes dan Chong sama-sama memiliki harapan yaitu mendapat masa depan yang baik di dunia sepakbola. Akan tetapi, hal itu belum bisa didapat bersama United sejauh ini. Kesempatan untuk mencicipi lapangan jarang sekali muncul sehingga mereka belum mendapatkan wadah untuk mengaplikasikan hasil latihan bersama tim utama.

Persaingan yang ketat juga menjadi faktor utama. Gomes harus bersaing dengan Bruno Fernandes, Juan Mata, Paul Pogba, Jesse Lingard, dan Andreas Pereira. Sedangkan Chong menemui penghalang dalam diri Daniel James, dan Andreas Pereira serta Juan Mata yang bisa bermain di sisi sayap sebelah kanan. Untuk sisi kiri, Marcus Rashford tampak tidak bisa disingkirkan.

Beban menjadi lulusan akademi United memang sangat berat. Mereka punya tanggung jawab untuk meneruskan kehebatan mereka di tim reserves ke tim utama. Sayangnya, tidak semua pemain akademi bisa memberikan kesan positif pada laga pertama. Ini yang membuat nasib Gomes dan Chong berbeda dengan Williams dan Greenwood.

Selain itu, tim yang tidak stabil juga membuat Ole mau tidak mau harus mengandalkan pemain-pemain utamanya. Hal ini semata-mata demi prestasi yang menjadi syarat dia agar kemampuan melatihnya tidak lagi dipertanyakan. Beda ceritanya jika United stabil di papan atas seperti era Sir Alex, mungkin dua nama ini sudah banyak mendapat kesempatan.

Saran Dari Josh Harrop

Kedua nama ini sebenarnya masih punya kesempatan bermain sepakbola secara reguler yaitu di tim U-23 mengingat usia keduanya masih 20 tahun. Akan tetapi, di sini kesempatan mereka juga tidak akan selalu terbuka selamanya.

Nicky Butt pernah mengatakan kalau lulusan akademi United yang sudah diangkat menjadi pemain utama, tidak boleh lama-lama lagi berada di tim U-23. Mantan gelandang tengah Setan Merah ini menginginkan tim U-23 diisi oleh pemain-pemain yang usianya adalah 19 atau bahkan 18 tahun. Hal ini untuk mempercepat proses mereka untuk masuk tim utama. Hal ini yang mereka lakukan terhadap Chong dan Gomes. Keduanya hanya sesekali saja bermain di kompetisi Premier League 2.

Ada beberapa nama lulusan akademi yang secara tidak langsung ‘dilarang’ bermain lagi di tim U-23. Satu nama yaitu Cameron Borthwick-Jackson. Sama seperti Gomes dan Chong, usia Jackson masih memenuhi syarat bermain di tim U-23, namun mengingat ia sudah mencicipi pengalaman bermain di Premier League dan juga Liga Champions, maka namanya sebisa mungkin tidak diizinkan lagi untuk bermain di level yang rendah.

Ada saran yang sebenarnya bagus untuk dipertimbangkan oleh Chong dan Gomes. Saran ini datang dari Josh Harrop. Pemain yang mencetak gol debut melawan Crystal Palace ini menghimbau pemain muda akademi klub untuk keluar dari sana jika dirasa tidak lagi memiliki masa depan di Manchester United.

“Jika Anda berada di usia 20-an, maka Anda harus memiliki pikiran kalau ‘Saya harus bermain’. Hal ini harus dilakukan jika Anda percaya pada bakat Anda. Anda tidak boleh jatuh ke hal-hal yang sifatnya lifestyle (bermain untuk United) dan fokus saja kepada sepakbola yang sebenarnya. Sekarang, saya menikmati olahraga ini karena terus bermain setiap pekan,” kata Harrop.

Kesempatan adalah alasan Harrop untuk pergi meski ia diminta oleh banyak penggemar untuk berahan karena punya potensi untuk masuk ke tim utama. Namun sosok seperti Anthony Martial, Marcus Rashford, Zlatan Ibrahimovic, dan Romelu Lukaku, otomatis membuat peluang mainnya tertutup. Apalagi Harrop sudah berusia 22 tahun yang membuatnya harus berpikir tentang masa depannya.

Saran Josh seperti meminta pemain akademi United untuk bersikap realistis. Ini berlaku bagi mereka yang kariernya sulit sekali menemui jalan menuju tim utama. Untuk saat ini, Gomes dan Chong patut untuk mendengar saran seniornya tersebut disaat situasi kontrak mereka masih belum jelas.

Ada kalanya mencari kesempatan di tempat lain menjadi opsi yang perlu untuk dipilih mengingat tidak semua lulusan akademi United berakhir dengan menjadi pemain tim utama. Danny Webber, Chris Casper, dan Simon Davies, sukses di tempat lain meski mereka sama-sama menjadi anggota Class of 92. Begitu juga dengan Michael Keane, Danny Drinkwater, Tom Heaton, dan Phil Bardsley yang sama-sama bisa bermain konsisten di Premier League meski dengan institusi yang berbeda.

Bukan salah Gomes, Chong, maupun Ole jika kedua pemain ini memutuskan pindah pada musim panas mendatang. Belum rezekinya saja mereka berdua untuk bersinar bersama Manchester United. Seperti yang dikatakan Harrop, ada baiknya pemain akademi yang merasa tidak bisa masuk tim utama United untuk menncari kesempatan di tempat lain demi.