Kekalahan di Derby Minggu kemarin meninggalkan cerita di mana ada keributan terjadi di sekitar ruang ganti Old Trafford. Ketika itu Mou menganggap perayaan yang dilakukan The Citizens terlalu berlebihan. Mou yang kemudian mendatangi ruang ganti City pun justru dihadang oleh Ederson yang kemudian menimbulkan aksi saling lempar.

Apa yang dilakukan Mou kemudian mengundang banyak komentar. Ada yang mengatakan kalau Mou tidak bisa menerima kekalahan namun ada juga yang menganggap kalau apa yang dilakukan City memang sangat berlebihan. Salah satu yang membela Mou justru adalah salah satu rivalnya di liga Inggris, Arsene Wenger.

Meski kerap berkonflik dan saling sindir, Wenger sependapat dengan Mou bahwa City tidak menunjukkan rasa hormatnya kepada United. Manajer yang sudah menangani Arsenal sejak 1996 ini bahkan mengatakan kalau sepakbola sebaiknya mencontoh olahraga Sumo yang dikenal begitu menjunjung tinggi sikap saling hormat.

“Sangat sulit ketika Anda kalah di pertandingan lalu melihat perayaan di sisi ruang ganti yang lain. Menurut saya, itu sudah seperti pelanggaran. Ketika saya di Jepang, saya menyaksikan Sumo. Di Sumo, tidak ada yang tahu siapa yang benar-benar menang dan yang kalah. Yang menang, tidak akan menunjukkan raut wajah kebahagiaan karena menghormati lawannya,” ujarnya seperti dilansir Telegraph.

Si Professor juga kerap menjadi korban dari perayaan kemenangan yang berlebihan. Salah satunya adalah ketika ia dikalahkan Manchester United yang menimbulkan insiden Battle of the Buffet yang terkenal itu. Wenger sendiri memang hapal budaya Jepang mengingat sebelumnya ia pernah menangani klub dari J League, Nagoya Grampus Eight. Ia bahkan menginginkan sepakbola bisa mencontoh perilaku dari seorang pesumo dalam menyikapi kemenangan.

“Anda bisa belajar budaya dari mana saja. Di Sumo, untuk meraih Yokozuna (gelar tertinggi Sumo) tidak hanya soal kekuatan ataupun tekhnik. Untuk menjadi seorang master, dibutuhkan juga sikap dan perilaku yang baik. Dan ini sudah ada sejak tahun 1600-an,” tuturnya menambahkan.

Sementara itu, Jose Mourinho tampaknya sudah melupakan insiden yang terjadi pada Minggu lalu. Buktinya ia marah kepada pers yang kembali menanyakan soal insiden tersebut. Bagi Mou, apa yang dilakukan jurnalis dalam konferensi pers jelang laga melawan Bournemouth adalah suatu sikap yang tidak sopan.

“Anda tidak suka dengan Bournemouth? Anda tidak menghormati mereka?” ujarnya ketika ditanya mengenai insiden di Old Trafford tersebut.

“Anda tidak berpikir kalau Bournemouth datang ke Old Trafford dan melakukan pekerjaan yang bagus? Anda tidak menghormati Eddie Howe (manajer Bournemouth) dan tidak menghormat pemain mereka?”

Mourinho kemudian menjawab pertanyaan tersebut dengan ucapan yang bernada sindiran. Ia menyebut bahwa apa yang dilakukan para pemain City hanyalah sebuah bentuk dari keberagaman perilaku dan pendidikan. Ia mengatakan, “Bagi saya, itu hanyalah sebuah bentuk keberagaman. Keberagaman dalam hal perilaku dan pendidikan. Tidak lebih dari itu.”

Pria berusia 54 tahun tersebut bahkan kembali menyerang pers ketika ditanya apakah dirinya mengharapkan ada pemainnya yang akan dihukum oleh FA. Mou bahkan balik menyerang para jurnalis tersebut dengan mempertanyakan bukti mengenai Lukaku yang dikabarkan melempar botol yang mengenai kepala asisten Guardiola, Mikel Arteta.

Sementara itu, manajer City, Pep Guardiola meminta maaf apabila ada tindakannya yang dianggap salah. Namun dirinya menolak apabila kesebelasannya dilarang melakukan perayaan di ruang ganti. Ia bahkan balik menyindir United yang dia anggap sering melakukan perayaan seperti yang dilakukan timnya ketika mengalahkan tim besar.

“Jika ada tindakan saya yang dianggap kurang berkenan maka saya minta maaf. Namun jika masih ada pihak yang tidak mengerti, saya minta maaf, karena saya memenangi derby. Jika kami dianggap menyerang United maka saya memohon maaf. Terkadang United melakukan banyak sekali selebrasi seperti ini jauh sebelum apa yang dilakukan City pekan lalu.”

Apa yang terjadi pekan lalu tentu menambah bumbu persaingan diantara Mourinho dan Guardiola. Bahkan Wenger pun juga ikut-ikutan masalah ini. Menarik untuk menanti apa yang akan terjadi ketika dua klub Manchester ini bertemu di Etihad Stadium April 2018 mendatang.

Sumber: Guardian, Sky Sports, Telegraph