Wayne Rooney sudah menjalani 15 musim karier profesional di lapangan hijau, hingga saat ini berusia 32 tahun. Periode 13 tahun bersama Manchester United; setelah membela klub masa kecilnya secara profesional sejak 2002, jadi masa paling sukses dalam kariernya tersebut.

Rooney mulai mengawali perjalanannya di Old Trafford sejak masih berusia 18 tahun, dan langsung menjadi bintang baru tim Setan Merah. Hingga akhir musim 2016/2017 lalu; sebelum kembali ke Everton, Rooney pun telah memenangkan 16 trofi, termasuk lima kali juara Premier League Inggris dan sekali Liga Champions.

Sebagai seorang penyerang, Rooney pun sudah pernah bekerja sama dengan sejumlah bomber kelas dunia, terutama di lini depan The Red Devils selama belasan tahun. Mulai dari Ruud van Nistelrooy, Cristiano Ronaldo, Louis Saha, Carlos Tevez, Dimitar Berbatov, Javier ‘Chicharito’ Hernandez, Danny Welbeck, hingga Anthony Martial, Marcus Rashford, dan Zlatan Ibrahimovic pada musim lalu. Selain itu, dia pun pernah berduet dengan para bomber di tim nasional Inggris, juga selama 13 tahun. Lalu, di antara semua striker papan atas tersebut, siapa yang menjadi partner terbaik menurut Rooney?

Ternyata bukan Ronaldo, Nistelrooy, Berbatov atau Van Persie yang menjadi pilihannya; meskipun kerja sama mereka pernah menghasilkan puluhan gol dalam semusim di masa lalu. Rooney justru menyebut Tevez sebagai partner favoritnya di sektor lini serang United. Dia pun mengakui duetnya bersama penyerang bengal berkebangsaan Argentina itu merupakan kemitraan paling mematikan.

“Tevez akan jadi mitra pilihan saya. Kami saling melengkapi dalam permainan. Saha sangat brilian juga, tapi dengan Tevez, kami saling bekerja dan bersama,” ungkapnya dilansir Goal Internasional.

“Dia berkeliling dan saya mundur. Saya akan selalu ingat, kerja sama kami pasti menakutkan untuk dihadapi oleh para pemain belakang. Saat kami tidak mendapatkan bola, kami langsung ada di depan mereka,” tambah pemain kelahiran Croxteth, Liverpool, Inggris, 24 Oktober 1985 itu lagi.

Rooney mengakui memang sempat ada keraguan dari banyak pihak soal duet mereka di lini depan United. Ketika Tevez datang dari West Ham United pada musim panas 2007, banyak yang meragukannya karena sang pemain dikenal sulit diatur, serta sering bermain kasar dan tak konsiten di lapangan.

“Ada begitu banyak pembicaraan ketika dia datang, bahwa dia tak akan bisa bermain bersama kami. Tetapi, kami malah langsung meledak sejak awal dan sama-sama bermain bagus. Saya benar-benar menikmati permainan bersamanya,” pungkas Rooney yang pernah menjabat sebagai kapten United dan tim nasional Inggris tersebut.

Pertama kali berduet di musim 2007/2008, keduanya mencatatkan 37 gol di semua kompetisi, dan berlanjut dengan 35 gol di semua ajang musim berikutnya; meskipun pada kedua musim itu Ronaldo-lah yang menjadi pencetak gol terbanyak tim dengan 42 dan 26 gol.

Sayangnya, pada musim panas 2009, Tevez menyeberang ke klub musuh sekota, Manchester City. Rooney pun membentuk duet maut lainnya dengan Berbatov, dengan menghasilkan 46 gol selama musim 2009/2010. Selain itu, kerja samanya dengan Ronaldo juga terbilang mematikan. Bahkan, mereka pernah sama-sama mencetak 23 gol dalam satu musim di semua kompetisi pada 2006/2007. Hasilnya, mereka sukses memenangkan trofi Premier League. Kemudian, duet Rooney dengan Van Persie pada musim 2012/2013 juga cukup menakutkan; menghasilkan total 46 gol di semua ajang.

Pada masa lalu, tim Setan Merah juga pernah memiliki beberapa duet maut yang mencatat momen manis dalam sejarah klub. Seperti pada era 1960-an, ada Denis Law dan Sir Bobby Charlton yang pernah membukukan total 57 gol di semua kompetisi pada musim 1964/1965, dan menghasilan trofi juara liga domestik.

Kerja sama mereka dengan gelandang serang George Best pun dikenal dengan julukan ‘Holy Trinity’, yang menjadi nyawa permainan United. Ketiga pemain ini pula yang berperan penting dalam kesuksesan The Red Devils meraih trofi Liga Champions pertama pada 1967/1968.

Kemudian, ada duet Eric Cantona dan Mark Hughes yang pernah menghasilkan 47 gol di semua ajang pada musim 1993/1994, serta menggondol tiga trofi domestik; Premier League, Piala FA dan Charity Shield. Duet milik United lainnya yang selalu ada dalam memori fans Setan Merah adalah Andy Cole dan Dwight Yorke.

Kerja sama kedua bomber ini membawa tim Manchester merah untuk pertama kali meraih treble winners dengan menjuarai Liga Champions, Premier League dan Piala FA di musim 1998/1999. Ketika itu, duet mereka membukukan 53 gol di semua ajang dalam satu musim. Sayang, sejak kedatangan Jose Mourinho musim lalu, kini United lebih sering mengandalkan striker tunggal.