Setiap pemain sepakbola tentu memiliki idolanya masing-masing. Bertemu dengan idola, tentu menjadi impian setiap penggemar. Dalam dunia pemain bola, impian terbesar adalah bermain dengan idola tersebut Hal inilah yang dirasakan oleh striker muda United, Marcus Rashford terhadap pemain idolanya.

Dalam wawancaranya dengan The Players Tribune, striker berusia 19 tahun tersebut ternyata mengidolai kapten United, Wayne Rooney. Di mana pengalaman tak terlupakannya dengan Rooney berawal dari sebuah jersey.

Rashford bercerita, sejak kecil keluarganya yang berada di Manchester kerap memberinya hadiah berupa jersey pemain bola. Dimana jersey yang didapat bisa berwarna merah (United) atau biru (City).

Menurut dia, tinggal di Manchester membuat keluarganya terbagi dua kubu. Sehingga suatu kali ia mendapat hadiah berupa jersey City dari pamannya, berharap Rashford berpindah kubu.

“Ada satu jersey yang tak akan saya lupakan, bukan United maupun City. Jersey itu hadiah dari paman saya suatu hari, ketika saya baru pulang bermain bola dengan saudara saya. Seperti biasa karena paman saya tersebut penggemar United, maka ada jersey United seperti biasa. Namun ada ada yang lain dari tumpukan hadiah tersebut, sebuah jersey dengan lambang tiga singa di bagian dadanya.”

“Ketika saya balik jersey tersebut untuk melihat nomornya, ternyata nomor 9. Di atasnya tertera nama Rooney.” kenang Rashford.

Mungkin momen itulah yang membuat Rashford menjadikan Rooney sebagai role model nya di masa depan. Laiknya anak-anak kecil pada umumnya, ketika mengenakan jersey dengan nama pemain bola tertentu di punggung, Rashford mulai mengikuti cara bermain Rooney.

“Seperti anak kecil pada umumnya, ketika sedang bermain bola dan kamu sedang mengenakan jersey pemain tertentu, kamu mulai meniru-niru gaya permainannya. Sejak saat itu saya selalu bermain di posisi striker, seperti Rooney dan saya ingin sekali bermain untuk Inggris,” lanjut Rashford.

Meski mulai beredar pernyataan perbandingan antara dirinya dengan Rooney, Rashford merasa tak terlalu khawatir. Menurutnya, hal terpenting baginya saat ini adalah fokus mengembangkan permainannya.

“Saya tahu bahwa ada yang membandingkan diri saya dengan Rooney. Saya juga tahu ekspektasi orang-orang terhadap diri saya. Namun bagi saya yang paling penting saat ini adalah terus berlatih untuk mengembangkan permainan saya. Beruntung bagi saya masih bisa berlatih bersama Rooney,” kata Rashford.

Bantuan Adaptasi dari Rooney

Sulit untuk percaya bahwa Rashford telah berada di posisinya saat ini, mengingat debutnya yang baru saja terjadi setahun yang lalu. Dimana Rashford mencetak dua gol melawan Midtjylland di gelaran Europa League.

Bak durian runtuh, tak lama berselang setelah debut, Rashford mendapatkan kesempatan untuk membela timnas senior Inggris di gelaran Euro 2016. Mengingatkan kita pada momen dimana Theo Walcott yang masuk timnas Inggris untuk Piala Dunia 2006.

Pada musim ini, karir Rashford sempat tertutup setelah United kedatangan striker gaek, Zlatan Ibrahimovic. Meskipun begitu, manajer United, Jose Mourinho tak sedikitpun menaruh ragu akan kemampuan Rashford. Bahkan usai melawan Middlesbrough hari Minggu (19/3) lalu, Mou menilai peran Rashford di United sangatlah spesial.

Baik Mou maupun timnas Inggris, tampaknya harus berterima kasih terhadap satu orang, atas terus berkembangnya permainan Rashford. Orang tersebut adalah Wayne Rooney. Selain sebagai idola, ternyata Rooney jua menjadi mentor tak langsung bagi Rashford.

Dilansir dari playerstribune.com, Rashford menceritakan beberapa momennya bersama Rooney. Dimana momen-moment tersebut dianggap Rashford sebagai pecutan untuk dirinya menjadi pemain yang lebih baik. Salah satu momen tersebut adalah usai Rashford menjalani debut.

“Saya pertemu pertama kali dengan Rooney usai debut. Waktu itu ia sedang cidera, tapi ia datang ke ruang ganti dan langsung menuju saya. Ia memberikan saya selamat. Memang terkesan biasa saja, tapi tidak bagi saya. Hal itu sangatlah spesial,” kenang Rashford.

Kesan pertama Rashford usai bertemu Rooney, ternyata cukup mengejutkan dirinya. Menurutnya, Rooney adalah orang yang sangat ramah.

“Dia (Rooney) berbicara banyak kepada saya tentang laga-laga yang pernah ia mainkan. Di posisi mana saja ia pernah bermain dan situasi-situasi yang pernah ia hadapi. Jujur seperti itulah dengan Wayne, dia sangatlah ramah.”

“Dirinya berpesan kepada saya usai debut, untuk bermain dengan lepas dan jangan grogi. ‘Mainkan saja dengan gayamu, santai saja di lapangan’ katanya kepada saya,” lanjut Rashford.

Selain itu ada satu momen lagi yang tak terlupakan oleh Rashford akan karakter Rooney. Yaitu kala Inggris harus tunduk dari Islandia 1-2, dalam babak 16 besar Piala Eropa 2016 lalu. Rashford yang sempat bermain dari menit 86 tersebut, masuk menggantikan Rooney.

“Begitulah Wayne, kamu tak akan mendapat saran-saran setiap waktu. Tetapi dia tahu kapan waktunya untuk memberikan saran atau motivasi. Salah satunya ketika kita (Inggris) dikalahkan Islandia di Euro.”

“Kita (pemain-pemain Timnas Inggris) sedang duduk semua di ruang ganti usai kalah, tidak tahu apa yang harus dipikirkan. Lalu tiba-tiba Wayne berdiri dan mengucapkan satu hal, ‘ayo tegakkan kepalamu, masih banyak yang harus kita perjuangkan di masa depan’,” tutup Rashford.

Sumber : express.co.uk dan playerstribune.com