Foto: United District

Dua tahun lalu di bulan Januari ini, Manchester United menyetujui kesepakatan dengan Sporting Lisbon untuk membawa Bruno Fernandes ke Old Trafford. Dan jika kembali berkaca pada hari ini, tampaknya kondisi dan situasi United berbalik. Karena mereka kemungkinan tidak akan menambah skuat mereka seperti layaknya apa yang mereka lakukan dua tahun lalu.

Ralf Rangnick juga agaknya hanya akan dituntut untuk membawa The Red Devils finis di empat besar. Meskipun kondisi skuatnya sekarang ini terbilang lebih lemah daripada yang pertama kali ia tangani pada awal Desember lalu. Ditambah lagi kabarnya skuatnya ini akan terus berkurang dengan keputusan peminjaman pemain.

Itu berarti bahwa, skuat asuhan Rangnick ini harus dimaksimalkan sebaik mungkin. Semua pihak di tim juga mesti bekerja sama dan memanfaatkan sumber daya yang mereka miliki agar dapat berjuang. Dan yang lebih penting, mereka harus memiliki mentalitas yang mampu dimanfaatkan dalam setiap kesempatan yang ada di sisa musim ini.

Mungkin beberapa orang akan berharap besar kepada Cristiano Ronaldo agar ia dapat menjadi pemain penting untuk contoh mentalitas semacam itu. Padahal sebetulnya, pemain yang lebih pas untuk dijadikan contoh adalah Bruno Fernandes.

Mengapa bisa begitu? Mari kita coba analisa bersama.

Kita semua tahu kalau peran Harry Maguire sebagai kapten telah dipertanyakan akhir-akhir ini. Banyak suporter United yang bahkan meragukan otoritas kendalinya di ruang ganti. Namun, ban kapten kapten hanyalah sepotong kain. Jika United ingin sukses musim ini, mereka membutuhkan pemimpin yang pas baik di dalam maupun di luar lapangan.

Fernandes mungkin tidak memiliki medali juara sebanyak Ronaldo, dan ia juga tidak memiliki rak yang dipenuhi dengan penghargaan Ballon d’Or seperti Ronaldo. Akan tetapi ia telah menjadi wajah dominan bagi tim United selama dua tahun terakhir ini. Itu karena ia telah menjadi pemain utama yang sangat berpengaruh bagi tim.

Manchester United memang jatuh ke sebuah kompetisi kelas dua seperti Europa League musim lalu. Namun kontribusi Fernandes di tim selama kompetisi itu sangatlah besar. Pasukan Setan Merah mungkin juga tidak akan berhasil sampai ke final jika bukan karena kreativitas sang pemain.

Malah ada juga perasaan yang berkembang baru-baru ini, bahwa Fernandes memiliki posisi yang lebih baik untuk dapat menangani rekan satu timnya ketimbang Ronaldo. Memang diwajarkan masih banyak orang yang lebih ingin pengaruh Ronaldo di tim berkat kesuksesan kariernya selama ini. Dan itu sangat dibenarkan. Namun, memikirkan kesuksesannya sebagai contoh saja hanya akan menjadi pekerjaan yang sia-sia.

Itu berbeda sekali dengan Fernandes. Meski tidak sesukes Ronaldo, tapi ia dapat bertindak sebagai jembatan, yang secara bertahap dapat meningkatkan permainan rekan satu timnya. Di lapangan, Fernandes selalu ada di mana-mana, dan pengaruhnya terhadap bola sama pentingnya dengan pengaruhnya terhadap kemenangan tim.

Bayangkan saja, ketika Ronaldo tidak mencetak gol, ia seolah tidak memberikan banyak hal untuk tim. Sedangkan Fernandes sebaliknya, ia masih menjadi bagian penting dari tim bahkan ketika ia tidak mencetak gol. Di sinilah letak perbedaan yang signifikan antara Ronaldo dan Fernandes.

Ralf Rangnick saat ini sedang mencoba menerapkan gaya permainan yang fokus pada tim secara keseluruhan. Maka itu akan lebih baik jika menggunakan Fernandes sebagai pemain kuncinya untuk membangun serangan. Manajer asal Jerman itu perlu memprioritaskan hal tersebut ketimbang terus memaksa Ronaldo untuk mencetak gol dalam sistem formasi 4-3-3-nya.

Bruno Fernandes adalah pemain yang dapat mengendalikan kecepatan permainan dan juga menjadi sumber utama kreativitas tim. Tentu saja jendela transfer memang masih belum ditutup, dan bisa jadi United memberi kejutan dengan kedatangan pemain baru yang memiliki kemampuan terbaik.

Tapi pada intinya, tetap saja, penambahan skuat tidak terlalu mendorong perubahan yang terlalu besar untuk Manchester United. Pengaruh tim mereka sekali lagi akan lebih besar jika ditaruh di pundak Fernandes. Oleh karena itu, ia harus menjadi pusat tim, dan itu akan jauh lebih berpengaruh baik bagi nasib Setan Merah di akhir musim ini.