Jose Mourinho tampaknya telah mempunyai musuh baru di Premier League. Setelah Arsene Wenger yang kini mulai sedikit lebih kalem, Mou kali ini memiliki rival baru dalam diri Antonio Conte. Beberapa hari terakhir, kedua nama ini selalu hadir di halaman terdepan pemberitaan media terkait saling serang kata-kata antar keduanya.

Lantas darimana perseteruan ini bermula? Berikut adalah riwayat dari rivalitas antara manajer yang sama-sama mendulang sukses di Italia tersebut.

Oktober 2016 – Mourinho mempertanyakan perayaan Conte

Semua diawali pada Oktober 2016. Mourinho yang datang bersama United harus menanggung malu ketika dikalahkan Chelsea 4-0. Ketika itu, Mou kecewa dengan perayaan Conte yang dianggap berlebihan dan mempermalukan dia.

Saat keduanya berjabat tangan, Mou pun mengatakan kepada Conte, “Anda tidak harus merayakannya saat skor 4-0. Anda bisa merayakannya ketika skor 1-0. Ini memalukan bagi kami.”

November 2016 – Conte mempertanyakan Mou yang mengabaikan Victor Moses

Musim lalu, Victor Moses menjadi andalan Conte dalam perjalanan mereka menjadi juara liga. Moses sendiri direkrut dari Wigan pada musim 2012/2013 namun kerap dipinjamkan ke klub lain ketika Mou kembali ke Chelsea. Conte pun memuji Moses sekaligus menyindir Mou yang telah mengabaikan pemain Nigeria tersebut.

“Saya sudah melihat potensinya sejak musim panas (2016). Dia punya kualitas, teknik, fisik, dan kecepatan yang bagus. Saya heran mengapa orang seperti dia bisa diabaikan.”

Baca juga: Musuh-Musuh Jose Mourinho

Februari 2017 – Mourinho menyebut Chelsea defensif

Pada bulan ini, Mou menyinggung Chelsea yang dianggap bermain terlalu defensif. Special One mengatakan, “Chelsea adalah tim defensif yang sangat bagus. Mereka bertahan dengan baik dan mungkin akan memenangi liga dengan hanya mengandalkan serangan balik dan bola mati.”

Maret 2017 – Conte membalas keluhan Mourinho

United kembali bertemu Si Biru di perempat final Piala FA. Si Biru lagi-lagi keluar sebagai pemenang. Namun dalam laga itu, Mou kecewa dengan keputusan wasit Michael Oliver yang mengusir Ander Herrera setelah mengganjal Eden Hazard.

“Saya tidak bisa berbicara soal kartu merah. Semua orang bisa menganalisa dengan berbeda tapi kita menikmati pertandingan sampai kartu merah muncul. Setelahnya, pertandingan menjadi tidak menarik lagi. Kita bisa membandingkan keputusan mengenai dua kartu kuning untuk Ander Herrera dengan keputusan lain yang seharusnya juga diberikan kartu.”

Conte kemudian menanggapi dengan mengatakan kalau Eden Hazard terus-terusan dikotori oleh para pemain United. “Eden Hazard memulai permainan dengan baik, tapi dia tidak bisa bermain sepakbola. Semua orang bisa melihatnya di pertandingan ini.”

April 2017 – Belanja United dikritik oleh Conte

Pada fase ini, Conte sebenarnya tidak hanya mengkritik Manchester United tetapi  juga Manchester City. Ketika itu, Conte menganggap kalau uang tidak menjamin kesuksesan untuk menjuarai Liga. Mou sendiri ketika itu menghabiskan 150 juta pounds untuk berbelanja pemain.

“Saya rasa musim ini sangat penting untuk memahami kalau yang menjadi juara bukanlah dia yang mengeluarkan uang banyak. Lihatlah musim ini, hanya ada Chelsea, Tottenham, Arsenal, dan Liverpool. Musim ini, bukanlah satu-satunya musim di mana klub Manchester menghabiskan banyak uang.”