Kabar transfer selanjutnya datang dari eks pemain muda harapan Manchester United, Adnan Januzaj. Sempat bermain gemilang di bawah asuhan David Moyes musim 2013/2014, tiga tahun berselang pemain berusia 22 tahun tersebut justru kian meredup.

Dilansir dari Telegraph, pemain kelahiran Belgia tersebut dikabarkan akan segera bergabung dengan klub asal Spanyol, Real Sociedad. Dimana nilai transfer tersebut diperkirakan sebesar 9.8 juta paun atau sekitar 160 miliar rupiah.

Kabarnya jua transfer Januzaj akan terealisasi pada hari Rabu (13/7) esok hari. Namun hingga kini belum jelas apakah dalam kontrak antar kedua klub ada opsi pembelian kembali atau tidak.

Situasi tersebut dikatakan terhambat oleh karena keinginan Januzaj. Di mana pemain kidal tersebut dikabarkan enggan untuk memiliki klausul tersebut. Seperti laiknya yang ditempelkan terhadap klausul Memphis Depay ke Lyon, bulan Januari lalu.

Naik Cepat Turun Cepat

Karir Januzaj bisa dibilang seperti permainan roller coaster, lantaran hanya dalam kurun waktu 2-3 tahun karirnya berubah drastis. Nama Januzaj menjadi perhatian dunia sepakbola setelah menandatangani kontrak selama lima tahun bersama United pada bulan Oktober 2013 silam.

Performa apik dan kontrak dari United membuat Januzaj juga jadi rebutan para tim nasional yang akan berlaga di Piala Dunia 2014. Lantaran, Januzaj punya peluang untuk membela Belgia, Albania, Kroasia, dan bahkan Inggris. Namun akhirnya, Januzaj menjatuhkan pilihan ke Timnas Belgia.

Entah terkena virus Moyes atau tidak, tapi jika dilihat karir Januzaj mirip dengan karir Moyes di United. Ketika Moyes menjadi manajer United, Januzaj juga naik pangkat jadi pemain utama United. Namun tak berselang lama, sejumlah masalah menghampiri Januzaj.

Bukan permasalahan klub atau manajemen tetapi masalah dalam diri Januzaj, yaitu karakter. Hal ini disampaikan oleh beberapa pelatih yang pernah mengasuh Januzaj, mulai dari eks pelatih timnas Belgia, Marc Wilmots, pelatih U-21 Belgia, Louis van Gaal, hingga Manajer Borussia Dortmund, Thomas Tuchel.

Perangai bengal tersebut bisa terlihat saat Januzaj menolak keinginan Van Gaal untuk mempertahankannya di United. Tetapi Januzaj keras hati lalu memilih tetap dipinjamkan ke Dortmund pada musim 2015/2016. Alasan Van Gaal adalah langkah tersebut terlalu jauh (mungkin karena lokasi) dan sebenarnya ia bisa mendapatkan klub yang lebih dekat untuk mendapatkan waktu bermain.

Saran Van Gaal terbukti benar, Januzaj tak berhasil membuat kesan berarti di Dortmund. Meski mengenakan nomor 9, Januzaj gagal meraih nilai 9 selama di Jerman. Kegagalan tersebut lagi-lagi karena karakter Januzaj, setidaknya begitu yang disampaikan oleh Manajer Dortmund saat itu, Thomas Tuchel.

“Sangat disayangkan bahwa dia (Januzaj) tak menunjukkan semangat dan sikap yang diperlukan pemain untuk maju di usianya.”

“Saya merasa bahwa selama ini dia tak pernah bersama kami sepenuhnya (Dortmund). Bahwa selalu ada sisi dalam dirinya yang tertinggal di Manchester. Karena dia selalu membandingkan semua yang di sini dengan di United.”

“Kami tak bisa membantunya mengubah hal itu,” tutur Tuchel kepada Sportbild. 

Berakhir di Sociedad

Menurut Tuchel, bahkan dirinya menolak tawaran kedua United untuk menggunakan jasa Januzaj kembali. Hingga akhirnya Januzay memutuskan untuk bereuni dengan Moyes di Sunderland untuk musim 2016-2017.

Namun lagi-lagi, meski bermain cukup sering, Januzaj tak berhasil membuat dampak berarti bagi Sunderland. Bahkan klub berjuluk The Black Cats tersebut terdegradasi musim lalu. Lalu akhirnya Mou memutuskan bahwa Januzaj tak punya masa depan di United.

Selain performa buruk, tampaknya Mou jua lebih memilih untuk mendatangkan sayap Kroasia, Ivan Perisic, dari Inter Milan.  Belum lagi ada nama-nama lama seperti Marcus Rashford, Anthony Martial, Jesse Lingard, Juan Mata, Henrikh Mkhitaryan, Ashley Young dan bahkan Andreas Pereira yang bermain di posisi serupa. Sehingga jika bertahan pun, Januzaj akan kesulitan mendapatkan tempat.

Liga Spanyol mungkin saja menjadi lingkungan yang cocok bagi permainan Januzaj yang lebih mengandalkan permainan olah bola. Dimana seperti kita tahu, Andreas Pereira jua berhasil bermain apik kala dipinjamkan selama semusim ke Granada musim lalu.

Jadi pergi ke Real Sociedad tampaknya adalah pilihan yang tepat bagi Januzaj di usianya yang masih 22 tahun. Bagaimana menurut Anda?

Sumber : Telegraph