Jika dilakukan survei, tampaknya para penggemar Manchester United akan satu suara mengenai konsistensi Antonio Valencia. Bek kanan asal Ekuador tersebut tak pernah absen dari berita performanya yang disiplin dan bertenaga.

Usut punya usut ternyata konsistensi tersebut didapat Valencia dari latihan militer, yang didapatkannya ketika masih menimba ilmu di klub lamanya El Nacional di Ekuador sejak tahun 2001 atau masih berumur 15 tahun.

Hal ini disampaikan oleh dirinya saat wawancara dengan BT Sport, beberapa hari sebelum United menghadapi Celta Vigo di leg pertama mereka yaitu 5 Mei lalu. Saat itu Valencia mendapat pertanyaan apakah dirinya pernah mendapat latihan militer selama di El Nacional.

“Iya, tidak hanya di sepakbola (kita harus melakukan latihan militer), tetapi di kehidupan juga.”

“Kamu harus bangun pagi-pagi sekali dan harus tepat waktu untuk sesi makan. Kamu seperti tentara ekstra saja. Meskipun kamu masih berumur 14 atau 15 tahun.”

“Sikap disiplin yang mereka tanamkan di dalam dirimu itu sangat baik dan membantu dirimu ketika tinggal di tempat yang jauh,” jelas pemain berusia 31 tahun tersebut.

Selain latihan militer sejak dini, kehidupan Valencia yang susah sejak kecil jua menjadi faktor keberhasilannya saat ini. Masih dalam wawancara yang sama, diketahui bahwa Valencia tinggal di suatu desa kecil di daerah Amazon.

Meski dalam wawancara tersebut tak dijelaskan secara rinci bagaimana kehidupan awal-awal Valencia, eks rekan satu timnya di Wigan Athletic, Kevin Kilbane bisa menjelaskannya.

“Pada dasarnya ia lahir di lingkungan yang sangat miskin. Tidak ada pendidikan, lalu dibawa ke Inggris dari Villareal . Paul Jewell (eks manajer Wigan) yang membawanya.”

“Dia (Valencia) tak bisa bahasa Inggris sama sekali dan menurut saya itu karena tidak ada pendidikan. Bahkan dia tak bisa mempelajarinya. Jadi kami punya penerjemah untuk waktu yang cukup lama di ruang ganti.”

“Sehingga kamu bisa bayangkan, ada Paul Jewell yang biasa menceramahi kami dan dia (penerjemah) akan menerjemahkan semua kepada Antonio di pojokkan dengan berbisik di bahasa lain.”

Jadi apa yang telah ia lakukan di hidupnya, saya pikir itu sungguh luar biasa. Saya sungguh menggaguminya,” tutur Kilbane.

Rendah Hati, Pelengkap Karakter Disiplin Valencia 

Ada satu faktor lagi dalam diri Valencia yang melengkapi sikap disiplinnya. Yaitu, kesederhanaan diri. Hal ini bisa terlihat ketika Valencia mendapatkan pujian dari manajer United, Jose Mourinho beberapa waktu lalu.

Tepatnya ketika United memperpanjang kontrak kapten timnas Ekuador tersebut pada Januari lalu.
“Jelas bahwa dia (Valencia) adalah bek kanan terbaik yang bisa kamu miliki. Tidak ada yang lebih baik daripadanya di dunia ini,” sanjung Mourinho.

Mendengar ucapan tersebut, Valencia membalasnya dengan rendah hati dan jua janji untuk membawa United ke final Europa League musim ini.

“Saya hanya punya kata-kata terima kasih untuk Mou atas ucapannya tersebut. Tapi saya tak pernah mengganggap diri saya yang terbaik. Saya hanya ingin bekerja keras untuk tim.”

“Mou telah memberikan saya rasa percaya diri untuk itu dan juga seluruh pemain dalam tim ini.”

Dibanding Ibrahimovic, Smalling Pilih Valencia 

Pada musim ini sulit untuk mengenyampingkan nama Zlatan Ibrahimovic dari kubu Setan Merah. Sehingga untuk penghargaan pemain terbaik United musim ini, striker jangkung asal Swedia tersebut digadang-gadang menjadi pemenangnya.

Sebelum tertimpa cedera, catatan performa Ibra memang impresif. Dengan raihan 28 gol untuk musim perdananya. Dimana 2 gol diantaranya membantu United untuk memenangkan trofi EFL Cup pada Februari lalu.

Bek tengah United, Chris Smalling jua mengakui bahwa Ibra menjadi kandidat terkuat untuk menyabet penghargaan tahunan tersebut. Namun ternyata bek berusia 27 tahun tersebut menjatuhkan hak suaranya kepada Valencia.

“Ada dua pemain yang saya pikirkan untuk dipilih. Pertama Zlatan karena ia adalah andalan kami di depan. Tapi sebenarnya saya lebih memilih Antonio.”

“Karena saya pikir Antonio sungguh konsisten, baik ketika dia sedang bermain sebagai bek kanan atau sayap.” kata Smalling yang menjadi pemenang penghargaan tersebut tahun lalu.

Smalling menambahkan, Valencia adalah tipe pemain yang dapat diandalkan. Baik ketika bertahan ataupun menyerang.

“Pemain sayap atau striker yang berhadapan dengan dia harus memutari dirinya. Itu artinya pemain tersebut harus lebih kuat atau lebih cepat darinya. Kedua hal itu tak mudah ketika berhadapan dengan Valencia!”  jawab Smalling.

Namun Smalling tampaknya tak mau membuat Ibra sakit hati dengan ucapannya. Sehingga komentar terakhirnya adalah baik Valencia maupun Ibra adalah kandidat yang sama-sama kuat.

“Antonio bisa jadi pemenang yang berharga di mata saya. Tapi begitu juga dengan Ibra, mereka berdua adalah kandidat yang bagus.” tutup Smalling.

Sumber : express.co.uk, M.E.N, dan balls.ie