Foto: TalkSPORT

Keberhasilan Sevilla menjadi juara Europa League musim lalu tidak lepas dari memukaunya penampilan beberapa pemainnya. Salah satunya adalah Sergio Reguilon. Penggawa asal Spanyol ini tampil apik sebagai bek kiri dengan mencatatkan 3 gol dan 8 asis di semua kompetisi. Sebuah peningkatan yang cukup pesat ketimbang saat ia memperkuat Real Madrid musim sebelumnya.

Salah satu penampilan terbaiknya terjadi ketika Los Nervionenses mengalahkan Manchester United pada semifinal Europa League. Satu asis kepada Suso saat itu membuat pertandingan menjadi lebih hidup setelah mereka tertinggal dan kemudian membuat mereka sukses mengalahkan Setan Merah dengan skor 2-1. Performa yang kemudian membawanya ke dalam skuad timnas Spanyol.

Inilah yang membuat nama Reguilon mulai masuk pemberitaan media pada bursa transfer musim panas ini. Chelsea dikabarkan berminat sebelum mereka mendatangkan Ben Chilwell. Di sisi lain, Sevilla juga ingin sekali mengikat Sergio dengan status permanen. Maklum, statusnya musim lalu hanya pinjaman karena sejatinya Reguilon adalah milik Real Madrid. PSG juga dikabarkan berminat.

Namun, hanya Manchester United yang pemberitaannya cukup kencang terkait Reguilon. Hal itu bahkan dikonfirmasi oleh Fabrizio Romano, panutan penggemar bola tiap kali memasuki bursa transfer. Sevilla sendiri dikabarkan menyerah karena banderol yang dipatok Real Madrid berada di angka 30 juta Euro, jumlah yang tidak sanggup dipenuhi oleh Monchi hingga membuat mereka mencari target yang lebih murah dalam diri Marcos Acuna.

“Kami ingin memiliki Reguilon tapi situasinya sangat sulit. Sebab ada tim-tim pesaing yang keuangannya kuat sehingga kami tidak bisa bersaing. Kami sendiri berada di tengah antara krisis dan kondisi baik sehingga kami harus berhemat ketika bicara kuantitas. Kami akan membeli pemain jika kami yakin kalau pemain itu membuat tim lebih kuat,” ujar Monchi.

Berbicara soal finansial, United adalah salah satu tim yang memiliki itu. Itulah kenapa hanya mereka yang ngotot untuk mendapatkan Reguilon dan terus mendapat pantauan dari media. Uang 30 juta Euro jelas kecil untuk tim yang selalu berada di papan atas klub dengan penghasilan tertinggi.

Masuknya Reguilon juga akan menambah persaingan di sektor bek sayap khususnya di sebelah kiri. Meski sudah memiliki Luke Shaw, namun mantan pemain Southampton ini tidak memberikan kontribusi yang baik pada musim lalu. Fisiknya juga kerap bermasalah karena mudah mengalami cedera. Pelapisnya, Brandon Williams, juga masih terlalu muda dan butuh banyak jam terbang. Sembari menunggu matangnya Brandon, Reguilon diharapkan bisa meningkatkan kualitas United di sektor fullback yang musim lalu dikritik karena kontribusi yang tergolong minim ketika menyerang. United bahkan siap melepas Diogo Dalot dan Timothy Fosu-Mensah untuk memberi ruang kepada Reguilon.

Akan tetapi, disinilah masalah yang menimpa United untuk mendatangkan Reguilon. Mereka memang tidak terimbas krisis yang parah layaknya klub lain. Namun, United juga enggan untuk membayar 30 juta Euro seperti yang diminta oleh Real Madrid. Mereka hanya mau membayar Reguilon dengan jumlah di bawah yang diminta Madrid.

Belum lagi adanya permintaan klausul buy back yang disematkan dalam pembelian bek kelahiran 16 Desember 1996 tersebut. Romano menjelaskan kalau inilah yang membuat United masih tidak setuju meski katanya mereka sudah mencapai kesepakatan personal.

United khawatir jika mereka sukses mendapatkan Reguilon dan bermain bagus, maka Real Madrid bisa dengan mudah untuk membelinya kembali karena klausul buy back tersebut. Madrid sendiri sebenarnya masih punya Ferland Mendy untuk menggantikan Marcelo yang sudah berumur. Namun, bukan tidak mungkin kalau Reguilon justru yang paling tepat untuk menggantikan Marcelo ketimbang Mendy.

Situasi ini dimanfaatkan oleh Spurs. Kemarin, Romano mengonfirmasi kalau klub asuhan Jose Mourinho tersebut mau memenuhi dua permintaan Madrid tersebut yaitu membayar 30 juta Euro dan memberikan klausul buy back. Alih-alih berseragam merah, Reguilon kini siap berbaju putih London.

Logika Spurs terbilang cukup praktis. Yang paling penting bagi mereka adalah memaksimalkan talenta Reguilon jika ia memang benar-benar datang. Urusan Madrid akan mengaktifkan klausul buy back akan menjadi urusan yang sebaiknya jangan dipikirkan dulu untuk saat ini. United tentu tidak mau jika Reguilon harus diambil paksa saat dia sedang bagus-bagusnya. Kalaupun ke depannya Reguilon jelek bersama United, maka mereka juga akan dikritik karena pembeliannya kembali sia-sia.

Situasi United memang cukup rumit. Mereka tidak mau memenuhi dua permintaan Madrid, sedangkan Spurs siap untuk melayani mereka. Sayangnya, kita semua sudah tahu cara United bergerak di bursa transfer yang hanya menginginkan target utama atau tidak beli sama sekali alih-alih mencari alternatif lain. Lagipula, Reguilon sendiri tampaknya menginginkan untuk meraih kesuksesan bersama Real Madrid meski tidak tertutup kemungkinan untuk pindah ke liga lain.

“Saya senang ketika berada di Sevilla, seperti ketika saya bermain bersama Real Madrid. Saya datang dari Madrid, saya punya kehidupan di sana, dan saya ingin sekali meraih kesuksesan di sana,” ujarnya beberapa waktu lalu.