Foto: Metro

Manchester United sedang berupaya untuk memperbaiki kedalaman skuad yang dianggap menjadi masalah mereka pada musim lalu. Selain dengan merekrut pemain, United juga akan melepas beberapa nama untuk memberi ruang kepada pemain baru tersebut. Diogo Dalot dan Timothy Fosu Mensah menjadi nama baru yang dirumorkan akan dilepas oleh klub pada musim ini.

Masuknya nama Dalot sebenarnya tidak terlalu mengejutkan mengingat bersama Ole Gunnar Solskjaer, penggawa asal Portugal ini memang jarang mendapat kesempatan. Musim lalu, ia berman 11 kali dengan 4 laga diantaranya ia catat pada kompetisi Premier League.

Sangat disayangkan apabila Dalot hengkang mengingat Jose Mourinho begitu senang ketika mendapatkannya dari FC Porto. Sampai-sampai ia dianggap memiliki kemiripan dengan legenda klub, Gary Neville. Ia punya kualitas untuk menjadi pemain bagus. Inilah yang membuat United berani membayar 20 juta paun meski ia belum mencatatkan 10 penampilan bersama tim utama Porto.

Namun, cedera lutut parah yang ia bawa ke United memengaruhi penampilannya selama dua musim bersama Setan Merah. Inilah yang membuatnya tidak pernah menunjukkan penampilan yang konsisten setiap kali diberi kesempatan sehingga kesulitan melawan pemain yang berada pada posisinya seperti Ashley Young dan sekarang Aaron Wan-Bissaka.

Menurut Mirror, Dalot tidak senang dengan situasinya yang tidak pernah mendapatkan kesempatan meski saat ini kebugarannya sudah jauh lebih baik ketimbang musim lalu. Namun yang menarik, mereka juga melansir kalau United tidak akan mengizinkan si pemain untuk cepat-cepat meninggalkan Old Trafford.

United saat ini kesulitan mendapatkan pemain imbas dari pandemi virus corona. Sekaya-kayanya United, kurangnya pemasukan jelas memberikan pengaruh dari segi finansial dan salah satunya berdampak pada terbatasnya dana transfer yang bisa digunakan oleh Ole. Oleh karena itu, menjual pemain menjadi pilihan. Sayangnya, pemain yang siap dijual United juga sulit mendapat pembeli karena gaji yang cukup tingi.

Versi lain dikeluarkan The Athletic. Menurut Laurie Whitwell, Solskjaer merasa kalau motivasi Dalot untuk menembus tim utama sangat kurang. Tidak ada aura kompetitif dalam dirinya yang membuat kesempatan bermain menjadi menguap. Terakhir kali Dalot bermain adalah ketika United menang 2-1 melawan Norwich pada Piala FA. Seterusnya, ia hanya menonton laga dari jauh meski posisi Wan-Bissaka juga tidak luput dari rotasi.

Ole belum melihat kalau pria kelahiran Braga ini bisa memenuhi keinginannya yaitu menjadi bek sayap yang bertenaga. Ole memang menginginkan bek sayap yang kuat khususnya dalam melakukan tekel dan penguasaan bola. Inilah kenapa ia merekrut Aaron Wan-Bissaka musim lalu. Meski kapasitasnya ofensifnya jauh di bawah rata-rata bek sayap lain di Premier League, tapi kemampuannya menguasai bola dan tekelnya jauh lebih baik dibanding Dalot. Ini pula yang membuat Ole lebih baik memainkan Timothy Fosu-Mensah ketimbang dirinya.

Naas, Fosu-Mensah sendiri juga tampaknya akan menjadi korban dari perubahan di sektor bek sayap. Sejak kembali bermain setelah cedera parah yang ia derita, penampilannya juga tergolong biasa saja. Masuknya pria Belanda satu ini tidak mengubah situasi serangan United yang minim bantuan dari para bek sayapnya.

Permasalahan United pada posisi bek sayap sama ruwetnya meski tidak seruwet mencari pemain yang tepat untuk menggunakan nomor 7. Sejak dulu, United dikenal sebagai penghasil bek sayap yang ciamik. Sebut saja Gary Neville, Dennis Irwin, Patrice Evra, Rafael, hingga John O’Shea dan Wes Brown. Namun sejak hengkangnya Rafael dan Evra, United kesulitan mendapatkan pengganti.

Luke Shaw adalah bek bagus, namun penampilannya tidak bisa disebut sebagai bek kelas dunia. Brandon Williams masih terlalu muda dan butuh jam terbang untuk memperbaiki keberaniannya ketika menyerang. Sisi kanan juga belum selesai karena Wan-Bissaka bukan bek sayap yang kompeten ketika menyerang. Begitu juga dengan Fosu-Mensah.

United sebenarnya tidak perlu terburu-buru untuk menjual Dalot. Jika melihat pemberitaan dari media, Ole hanya ingin dia memiliki motivasi lebih dan bisa memperbaiki kekurangannya yang menjadi keluhan sang manajer. Lagipula, United juga tidak memprioritaskan kedatangan bek sayap meski nama mereka dicatut dalam berita transfer Sergio Reguilon dan Alex Telles.

Kontrak Dalot juga masih sangat panjang yaitu hingga 2023. Masih ada tiga tahun untuk memperbaiki diri dan usianya juga baru 21 tahun. Jika segala kekurangan Dalot bisa diperbaiki pada musim ini dan ia memiliki motivasi yang lebih untuk bersaing dengan Wan-Bissaka, maka bukan tidak mungkin kesempatan main yang ia dapat akan jauh lebih banyak dibanding musim lalu.