Nama Edy Rahmayadi kembali menjadi perbincangan banyak kalangan. Hal ini disebabkan dengan ucapannya yang menyebut “wartawan harus baik, maka timnasnya juga baik.” Hal ini ia ungkapkan ketika ditanya perihal kegagalan timnas Indonesia melangkah ke semifinal Piala AFF 2018.

Ucapan tersebut kemudian menggegerkan media sosial. Berbagai tanggapan kemudian muncul. Dari hujatan, lelucon, hingga chant muncul dari ungkapan yang seperti menyalahkan para kuli tinta yang dianggap berperan dalam kegagalan timnas.

Baca juga: Wartawan Baik Membela Edy Rahmayadi

Selalu ada kata Ed setiap ingin menyebut nama Edy. Jika Edy adalah ketua umum PSSI, Pembina PSMS Medan, dan Gubernur Sumatera Utara, maka Ed adalah orang yang mengurus sebuah kesebelasan di kota Manchester bernama Manchester United.

Ada kesamaan antara Ed dan Edy. Nama Ed juga menjadi pembicaraan di kalangan para pendukung Manchester United. Mendengar namanya saja, tidak sedikit dari mereka yang langsung emosi. Ed juga dituntut untuk mundur dari jabatannya sebagai Wakil Ketua Eksekutif United bersama keluarga Glazer yang lain. Mereka dianggap gagal dalam mengurus Setan Merah yang semakin terpuruk meski memiliki beberapa pemain kelas dunia.

Baca juga: Di Mata Ed Woodward, Manchester United Baik-Baik Saja

Sebelum Ed menyebut kalau wartawan yang aktif menulis Manchester United sebagai penyebab kegagalan klub, kami sudah terpikir untuk meminta maaf kepada beliau. Kami selaku media yang fokus terhadap Setan Merah merasa perlu meminta maaf kepada Ed. Maka dari itu, mohon kesediaannya untuk Ed meluangkan waktunya untuk membaca permohonan maaf kami.

***

Untuk tuan Ed Woodward di pelataran parkir stadion Old Trafford

Sehubungan dengan hasil imbang yang didapat Manchester United melawan Crystal Palace akhir pekan lalu, kami dari SetanMerah.net memohon maaf yang sebesar-besarnya karena tidak bisa menjadi media sekaligus penggemar United yang baik.

Kami seringkali mengkritik Anda kalau Anda bukan orang yang cukup bagus dalam bernegosiasi. Hal ini dikarenakan pergerakan United yang cenderung lambat di bursa transfer. Namun Anda menunjukkan kalau sebenarnya Anda adalah orang yang pintar bernegosiasi. Buktinya, semakin banyak brand yang ingin bekerjasama dengan United. Hal ini bagus untuk kas klub agar bisa melunasi utang yang belum bisa lunas selama 13 tahun. Bukan tidak mungkin ketika Anda membaca surat ini, telepon genggam Anda berdering dan mendapat pesan dari sebuah perusahaan popok bayi yang ingin bekerja sama dengan United.

Kami juga meminta maaf karena sering mengkritik keputusan Anda dalam merekrut seorang pelatih. David Moyes, Louis van Gaal, dan Jose Mourinho, jauh lebih layak untuk dikritik ketimbang Anda karena ketiganya adalah pelatih hebat. Masa sih pelatih hebat seperti mereka tidak bisa membawa United meraih juara Premier League. Ferguson saja bisa dengan lini tengah Anderson dan Tom Cleverley, masa dengan pemain sekaliber Marouane Fellaini tetap tidak bisa juara.

Selain itu, kami juga sempat mempertanyakan statement Anda yang menyebut kalau United baik-baik saja. Kenyataannya, klub ini memang sedang tidak ada masalah. Posisi tujuh di Premier League tentu lebih baik jika dibandingkan urutan kedelapan, sembilan, sepuluh, hingga dua puluh. Toh, dengan permainan pas-pasan saja United masih bisa mengalahkan Juventus di kandangnya. Siapa tahu di akhir musim nanti, Chris Smalling menjadi kapten United pertama yang mengangkat trofi Liga Champions. Kalau nasib berkata seperti itu, maka kami akan semakin terlihat pandir di mata Anda.

Ucapan Anda tersebut saya rasa adalah upaya untuk mengedukasi para penggemar-penggemar awam seperti kami untuk menerima kenyataan sekaligus sadar diri. Lagian siapa sih sebenarnya kami ini? Nonton streaming saja masih menggunakan chanel yang ilegal, tapi sudah sok paling tahu soal taktik apa yang harus dipakai. Jersey United yang kami koleksi pun kebanyakan juga KW yang hasilnya tidak akan masuk ke kas klub sehingga kami memang tidak layak menuntut macam-macam dari klub yang Anda pegang.

Sebaliknya, Anda seperti ingin mengajak para penggemar United untuk merasakan apa yang dirasakan generasi sebelum kami, yang selama 26 tahun tidak bisa menjadi juara liga. Bahkan di era tersebut, United pernah bermain di Divisi Dua.

Ucapan yang Anda keluarkan tersebut bisa menjadi tes mental bagi kami yang ketika tumbuh dewasa, selalu melihat kesuksesan klub ini bersama kakek tua asal Skotlandia. Mungkin saja di ruang kerja, Anda berkata, “baru enam musim tidak juara aja, kok sudah panik, bagaimana yang sudah 28 tahun tidak juara-juara.” Toh enam tahun hanya seperlima dari 28 tahun. Catatan itu memang menjadi bukti kalau United memang baik-baik saja seperti yang Anda katakan.

Atas kesalahan-kesalahan yang membuat United hanya meraih enam kemenangan, tiga seri, dan empat kekalahan, serta terjebak pada urutan ketujuh klasemen, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya karena belum bisa menjadi wartawan sekaligus penggemar United yang baik. Semoga kami bisa lebih bijak kedepannya dalam menyikapi permasalahan di klub ini. Kami akan berusaha belajar dari wartawan Manchester sebelah yang berlaku baik sehingga klubnya memiliki prestasi yang baik pula.

Itulah yang bisa saya sampaikan. Lebih kurangnya saya mohon maaf. Semoga Anda beserta keluarga Glazer berkenan memaafkan kami.

Salam hormat dari kami,

SetanMerah.net