Ander Herrera menjadi salah satu alasan mengapa Manchester United bisa menjuarai Europa League. Herrera tampil sebagai Man of The Match dan MU berhasil keluar sebagai juara Liga Europa di Friends Arena, Stockholm, Kamis (25/5) dini hari. Di laga final United sukses mengalahkan Ajax Amsterdam dengan skor 2-0 lewat gol Paul Pogba dan Henrikh Mkhitaryan.

Di laga ini MU memang kalah dominan dari Ajax. Karena menurut situs resmi UEFA, klub asal Belanda itu berhasil menguasai jalannya pertandingan sebesar 67 persen. Dari percobaan mencetak gol, tim besutan Jose Mourinho juga kalah jauh dengan enam percobaan berbanding dengan 17 attemps.

Herrera tercatat jadi pemain MU yang paling aktif dalam meredam permainan Ajax. Menurut data Squawka, gelandang asal Spanyol itu mampu membuat lima tekel sukses dari 13 percobaan dan empat kali mampu melakukan intercept. Jumlah itu jadi yang tertinggi di laga final tersebut.

“Selalu ada motivasi saat Anda mengenakan jersey MU. Reputasi besar. Mewakili klub terbesar di Inggris,” kata Herrera seperti dilansir Soccerway.

“Kami tahu kami bisa melakukan yang lebih baik di Premier League. Bisa memenangkan tiga gelar sungguh fantastis. Pertandingan musim ini, tidak bisa membicarakan musim yang bagus jika kami tidak memenangkannya,” sambung Herrera.

“Sekarang mari berbicara tentang musim yang hebat. Tiga gelar dan (tiket) Liga Champions, fans bangga pada kami, bermain seperti tim besar, sangat cerdas, melawan tim yang sangat bagus. Saya sangat bahagia, saya kalah empat tahun lalu, (sekarang) sangat bahagia,” tegasnya.

Melihat peran pentingnya itu, Herrera diramalkan bakal memiliki peran penting di musim depan. Bagaimana tidak? Selain bermain apik ia juga memenangi penghargaan sebagai pemain terbaik Manchester United musim ini (2016/2017). Karakter penguasa lini tengahnya sangat terbukti menawan di atas lapangan.

Prestasi sang mantan pemain Atletico Bilbao itu memunculkan sebuah rencana untuk menjadikan Herrera sebagai kapten tim di musim depan. Tugas itu tentunya sangat terhormat sebab sebelumnya jabatan kapten selalu dipegang oleh pemain-pemain dengan nama besar dengan jiwa pemimpin.

Namun ketika disinggung mengenai rencana ini, Herrera mengaku tak siap. Dan dirinya merasa belum pantas disejajarkan dengan legenda-legenda Setan Merah.

“Saya bersyukur mendengarnya tapi saya harus tetap tenang sebab saya masih ingin memberi banyak hal untuk klub ini. Saya masih harus berjuang untuk mengantarkan tim memenangkan banyak gelar,” ucap Herrera yang dikutip dari Soccerway.

“Jabatan kapten dipegang pemain-pemain legendaris. Saat ini kapten kami adalah Wayne Rooney dan Michael Carrick. Sebelumnya ada Ryan Giggs dan Nemanja Vidic. Mereka semua merupakan pemain-pemain yang menakjubkan,” tambahnya.

“Kami memiliki pemain yang punya banyak pengalaman seperti David De Gea, Chris Smalling bahkan Juan Mata. Mereka semua ada di hadapan saya. Jadi saya berterima kasih atas permintaan suporter yang menginginkan saya menjabat sebagai kapten tim. Tapi untuk saat ini, saya belum memikirkan hal tersebut,” pungkas pemain berpaspor Spanyol itu.

Walau diprediksikan akan punya peran penting yang amat berguna untuk United, Ander Herrera pun tak lepas dari kritik keras dan komentar pedas yang datang dari para fans ataupun media sepakbola Inggris. Karena memang sejatinya media Inggris adalah media yang terkenal dengan komentar keras kepada setiap pemain yang bermain di liga domestik Ratu Elizabeth tersebut.

Tak terkecuali pemain dengan nomor punggung 21 itu yang mendapatkan kritikan pedas dari banyak pihak dan salah satunya adalah Gary Neville. Walau ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan menyerah meskipun banyak orang yang mengkomentarinya.

Para pemain Manchester United memang paling mejadi sasaran yang empuk untuk dikritik, dari para fans klub, atau mungkin dari yang tidak menyukai mereka sekalipun. Herrera pun menjelaskan kritikan-kritikan tersebut tidak akan membuatnya menyerah.

“Saya tidak akan menyerah cuman karena kritik, dan saya pun tidak akan mengabaikan penilaian itu, saya justru akan membuktikannya bahwa saya layak, dan sekali lagi saya tidak pernah cepat merasa puas,” Kata Herrera.

“Ketika saya sukses melakukan sesuatu hal, saya pun tidak pernah merasa saya hebat, saya ingin lebih dari titik tersebut, itu sudah menjadi prinsip saya sejak lama.”

Di setiap permainannya itu, memang jelas Ander Herrera memiliki kemampuan baik dalam karakternya menguasai lapangan tengah lawan. Selain membantu menyuplai umpan para penyerang United, ia juga memiliki karakter bertahan dengan seringnya melakukan intercept.

Jika melihat dari statistiknya musim ini, Herrera total sudah bermain sebanyak 51 kali di semua ajang United musim ini. Dan ia mencatatkan dua gol beserta tujuh asis. Walau mengkoleksi satu kartu merah dan 12 kali kartu kuning, ia sudah melakukan intercept sebanyak 81 kali, jauh lebih banyak dari rekan satu timnya, Paul Pogba yang hanya mencatatkan 33 kali intercept.

Tidak ada yang salah bila membandingkannya dengan Roy Keane ataupun Paul Scholes atas penampilan apiknya tesebut. Apalagi hal ini bukan sesuatu yang tidak mungkin, bahkan patut ditunggu jika peran Ander Herrera di masa depan bakal menjadi peran penting yang bereinkarnasi dari para penguasa lini tengah terdahulu milik The Red Devil.