Sebelum mendapatkan jasa David De Gea, Manchester United pernah memiliki penjaga gawang terhebat dalam diri seorang Edwin Van Der Sar. Kehadirannya saat itu memberikan jawaban atas masalah penjaga gawang yang sulit diatasi Sir Alex Ferguson sepeninggal Peter Schmeichel pada 1999.

Meski datang pada usia yang terbilang tua, 34 tahun, namun kehebatan pria berusia 46 tahun ini terus bertahan hinga enam musim di kota Manchester. Gelar-gelar prestisius sudah pernah dia raih. Salah satu diantaranya adalah trofi Liga Champions yang diraih pria kelahiran Voorhout tersebut pada musim 2007/2008.

Akan tetapi siapa yang menyangka bahwa raksasa bertinggi 197cm ini nyaris berseragam Liverpool. Hal tersebut dia ungkapkan pada majalah FourFourTwo. Saat itu, ia bahkan sudah bertemu dengan para petinggi Liverpool dan sempat berkeliling Anfield sebelum akhirnya menolak pinangan pesaing United tersebut.

“Ketika saya meninggalkan Ajax pada 1999, saya kemudian melakukan perjalanan ke Liverpool dan berbicara kepada (Gerrard) Houllier,” ujarnya kepada FFT.

Ia menambahkan, “Saya sempat berkeliling Anfield dan juga bertemu chairman dan beberapa pemain. Saya sempat memikirkan tawaran mereka, namun ketika Juventus datang, saya langsung mendapatkan kesimpulan bahwa akan lebih bagus jika saya mengambil tantangan yang lebih besar di Italia.”

Setelah sembilan musim bergelimang tropi bersama Ajax, Van Der Sar kemudian memutuskan untuk pindah ke Juventus. Di sana ia menjadi penjaga gawang non Italia pertama yang memperkuat Juve. Ia bahkan langsung menjadi kiper utama untuk klub Turin tersebut.

Akan tetapi kebersamaan VDS dengan La Vecchia Signora hanya bertahan selama dua musim. Kedatangan Gianluigi Buffon yang saat itu menyandang status sebagai ‘Kiper masa depan Italia’ perlahan menggerus masa depannya. Ia hanya tampil sebanyak 88 kali bersama Juve.

Kiper yang dikenal pandai membaca tendangan penalti ini juga menjelaskan bahwa sebenarnya ia bisa saja bergabung dengan Manchester United lebih cepat. Akan tetapi hal tersebut gagal terealisasi setelah pihak klub lebih memilih mendatangkan Mark Bosnich yang didapatkan secara gratis dari Aston Villa.

“Saya mengetahui bahwa Ferguson menginginkan saya lebih cepat. Namun beberapa petinggi United lebih memilih mendatangkan Mark Bosnich secara gratis,” ujarnya menambahkan.

“Ide menjadikan saya sebagai pengganti Peter Schmeichel selalu berada dalam pikiran saya. Akan tetapi butuh waktu enam tahun yang menurut saya sangat panjang dan mereka sempat mencoba beberapa penjaga gawang lain dalam periode tersebut.”

Pemilik 11 gelar bersama United tersebut akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan klub promosi Fulham pada 2001. Meski berada di klub yang terbilang miskin prestasi, namun Van Der Sar betah bermain untuk klub London tersebut. Ia bertahan selama empat musim dan mengumpulkan 154 pertandingan.

Konsistensinya bersama The Cottagers membuat Fergie kembali tertarik untuk mencoba merekrutnya kembali. Kesempatan kedua tersebut kemudian tidak disia-siakan oleh Ayah dari Joe tersebut.

“Saya mengetahui bahwa United tertarik untuk merekrut saya kembali ketika saya menemukan pesan suara dari Ferguson. Itu adalah momen yang spesial. Momen yang membuat saya berpikir: ‘Inilah alasan mengapa saya memilih London. Untuk membuat langkah yang lebih bagus lagi.’

Ia menambahkan, “Ferguson mengatakan kepada saya bahwa dia menginginka seseorang yang dapat memimpin dan memberikan rasa aman pada lini belakang. Dia mengatakan hal tersebut karena dia tahu saya adalah penjaga gawang yang tidak mudah tertekan ketika diserang.”

Baca juga tentang David De Gea:

David De Gea, Si Pentul Korek Pencetak Gol

De Gea, Anak Manja yang Berubah Dewasa

Merekrut De Gea, Menjaga Masa Depan Manchester United