Zlatan Ibrahimovic memang menjadi aktor bagi kemenangan Manchester United atas Southampton minggu (26/2) malam lalu. Dengan dua golnya, Ibrakadabra membawa Setan Merah meraih gelar piala liganya yang kelima. Akan tetapi pertunjukkan di Wembley tersebut bukanlah milik Ibra dan Gabbiadini–sang pencetak dua gol Southampton–saja. Masih ada seorang lagi yang mencuri perhatian dalam pertandingan tersebut. Dia adalah Jesse Lingard.

Lingard mencuri perhatian karena dirinya kembali mencetak gol di stadion kebanggaan Inggris tersebut. Pemuda 22 tahun tersebut sudah tiga kali berturut-turut menjebol gawang lawan di Wembley dalam tiga kompetisi berbeda yaitu piala FA, Community Shield, dan Piala Liga. Hebatnya, Lingard melakukan itu semua hanya dalam kurun 10 bulan saja.

Pemain yang pernah dipinjamkan ke Derby County ini tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Dalam akun instagramnya Lingard menuliskan caption “Wembley, always pleasure” yang berarti Wembley, selalu menyenangkan.

Gol perdana Lingard dibuat saat melawan Crystal Palace di final piala FA 2016 dengan melepaskan tendangan keras memanfaatkan bola pantul dari umpan Antonio Valencia. Lingard kemudian membuat gol keduanya dengan melewati tiga pemain Leicester sebelum mengeksekusi dengan dingin ke gawang Kasper Schmeichel. Sementara gol terakhirnya dibuat pada Minggu malam lalu dengan melepaskan tendangan placing memanfaatkan assist Marcos Rojo.

Ketika diwawancarai oleh MUTV, Lingard mengaku tidak pernah menganggap kalau Wembley adalah stadion favoritnya. “Saya tidak terlalu yakin bahwa itu benar. Saya pikir sejak saya mencetak gol pertama kali dan semuanya meraih gelar itu hanyalah sebuah perasaan yang gila dan anda jelas ingin memanfaatkannya di sisa waktu ketika bermain di Wembley,” tutur pemilik nomor 14 ini.

Selain itu Lingard juga tidak mau memilih gol mana yang menjadi favoritnya di Wembley. Baginya yang lebih penting adalah kemenangan dan kejayaan Manchester United untuk terus bermain konsisten setiap pertandingannya. Karena bagi pemain kelahiran 15 Desember ini Manchester United sudah menemukan kembali habitatnya yang selalu meraih kemenangan.

“Itu terserah Anda (untuk memilih gol mana yang terbaik). Saya hanya membantu tim untuk meraih trophy dan itulah alasan mengapa saya berada di lapangan. Anda selalu harus menolong tim anda,” ujar Lingard.

Lingard menambahkan, “Manchester United punya sejarah untuk memenangkan trofi. Kami menang di dua ajang tahun lalu dan sekarang kami mendapat satu. Jadi kami punya kemampuan untuk menang dan anda tahu, setelah anda mendapatkan kemenangan, anda selalu ingin lebih.”

Meski Lingard mampu mengukir pencapaian pribadi dengan selalu mencetak gol di tiga penampilan berturut-turut di stadion Wembley, ia masih tertinggal dari pencapaian legenda United Eric Cantona.

King Eric memegang rekor sebagai pemain Manchester United yang bisa mencetak gol di Wembley dalam empat pertandingan berturut-turut. Akan tetapi Cantona membutuhkan waktu yang relative lebih lama dari Lingard. Mantan pemain Leeds United ini mencetak gol di final Piala FA 1994, Community Shield 1994, final Piala FA 1996 serta Community Shield di tahun yang sama.

Ia sebenarnya memiliki peluang untuk membuat rekor serupa seperti yang dilakukan Lingard. Sayang ia harus absen dalam pertandingan final Piala FA 1995 menghadapi Everton. Cantona juga menjadi top skor United di stadion Wembley dengan lima gol bersanding dengan Bryan Robson dan Mark Hughes.

Top Skor Manchester United di Stadion Wembley

5 – Eric Cantona, Bryan Robson, Mark Hughes

3 – Wayne Rooney, Nani, Jesse Lingard, Zlatan Ibrahimovic

2 – Robin Van Persie, Brian McClair, Norman Whiteshide, David Herd, Jackie Rowley

1 – Bobby Charlton, George Best, Denis Law, Brian Kidd, John Anderson, Stanley Pearson, Tommy Taylor, Stuart Pearson, Jimmy Greenhoff, Gordon Mcqueen, Sammy Mcllroy, Frank Stapleton, Ray Wilkins, Arnold Muhren, Lee Martin, Paul Scholes, Teddy Sheringham, Roy Keane, Clayton Blackmore, Paul Ince, David Beckham, Dwight Yorke, Nicky Butt, Ronny Johnsen, Ryan Giggs, Michael Owen Antonio Valencia, Javier Hernandez, Dimitar Berbatov, Cris Smalling, Marouane Fellaini, Anthony Martial, Juan Mata