Jagad transfer dikejutkan oleh pembajakan pemain yang dilakukan Barcelona kepada Malcom. Si pemain seharusnya memperkuat klub Italia, AS Roma. Baik Roma ataupun Bordeaux, selaku klub Malcolm sebelumnya, sudah sepakat pada hari Senin dengan nilai 35 juta Euro. Pengumuman sudah dibuat dalam akun media sosial mereka. Para pendukung Roma bahkan sudah mengantre di bandara untuk menyambut pemain Brasil tersebut

Akan tetapi, pada Selasa malam Malcolm justru membatalkan penerbangannya ke Roma dan beralih ke Barcelona. Pihak Bordeaux menerima tawaran Blaugrana yang enam juta lebih mahal dari angka yang disepakati bersama Roma. Si pemain bahkan sudah diperkenalkan setibanya di Catalan.

Aksi bajak-membajak pemain merupakan cerita menarik yang kerap terjadi pada bursa transfer. Segala kesepakatan yang diproses selama berbulan-bulan bisa gagal hanya dalam negosiasi satu malam saja. Bahkan, pemain yang sudah tes medis bisa saja gagal memperkuat kesebelasan seperti kasus Patrick Schink musim lalu.

Baca juga: Mimpi Tak Selalu Indah, Malcom!

Dari Lou Macari Hingga Dimitar Berbatov

Banyak yang menyebut kalau Manchester United adalah klub yang paling sering ditikung pada bursa transfer. Para pemain yang diberitakan menjadi incaran United kerap direkrut oleh klub lain. Meski kenyataannya mereka tidak menawar pemain tersebut namun label klub yang gampang dirikung sudah kadung melekat untuk MU.

Meski begitu, Setan Merah tidak hanya menjadi objek yang suka ditikung, mereka juga pernah melakukan pembajakan transfer seperti apa yang dilakukan Barca kepada Malcolm. Beberapa diantaranya pun melibatkan pemain-pemain terbaik dunia.

Pada 1973, Lou Macari memutuskan untuk hijrah dari Celtic menuju Liverpool. Kata sepakat saat itu sudah disepakati kedua belah pihak. Macari bahkan sudah hadir di tribun kehormatan Anfield saat Si Merah melawan Burnley.

Entah kebetulan atau tidak, legenda United Paddy Crerand juga ada di tribun tersebut dan duduk tidak jauh dari posisi Macari. Paddy kemudian mencoba meyakinkan Macari untuk mempertimbangkan tawaran Liverpool dan beralih ke United. Beberapa hari kemudian, ia justru menjadi pemain anyar Setan Merah dan masuk dalam jajaran legenda United di era 80-an.

Baca juga: Kisah Lou Macari, Pemain yang Dua Kali Hancurkan Harapan Liverpool

Dua dekade kemudian, Kenny Dalglish mengumumkan kalau gelandang Nottingham Forest, Roy Keane, akan menjadi pemain baru mereka. Forest yang terdegradasi mau tidak mau harus melepas pemain Irlandia tersebut.

Akan tetapi, Dalglish melakukan kesalahan konyol. Pada Jumat sore, dia tidak membawa surat kontrak yang akan ditandatangani dan kantor Blackburn sudah ditutup selama akhir pekan. Keduanya berjanji akan bertemu lagi pada Senin dan kesepakatan verbal sudah dibuat.

Fergie yang mendengar kabar tersebut menelepon Keane dan mengatakan apabila Keane bersedia bermain untuk United, maka pihak United bisa bertemu dengannya pada hari Sabtu dan langsung menandatangani kontrak. Keane pun setuju dan menjadi pemain termahal United saat itu dengan 3,75 juta paun.

Baca juga: Kisah Andy Goram, Si Pengumpat Fergie yang Membenci Roy Keane

Pembajakan berikutnya dilakukan United ketika mengambil si Anak Emas, Cristiano Ronaldo dari Sporting Lisbon. Sebelum uji coba yang mempertemukan Sporting melawan United terjadi, CR7 sebenarnya sudah sepakat akan menjadi pemain Arsenal. Dana 6 juta paun sudah disepakati antara CR7, Arsenal, Sporting, dan sang agen Jorge Mendes.

Akan tetapi, Mendes masih tidak puas dengan jumlah yang dibayarkan Arsenal. Mengetahui kalau Alex Ferguson berminat mendapatkan kliennya, ia pun memberitahu Carlos Queiroz selaku asisten Fergie kalau United bisa mendapat CR7 seandainya mau membayar dua kali lipat. Hal itu pun disetujui oleh United dan pihak Sporting. Ronaldo kemudian resmi sebagai pemain United dengan nilai 12,25 juta paun atau dua kali lipat dari yang dibayarkan Arsenal.

Baca juga: Memahami Betapa Kompetitifnya Cristiano Ronaldo

Jelang bursa transfer musim panas 2008, Dimitar Berbatov dikabarkan menjadi pemain bintang pertama yang direkrut oleh Manchester City. Dana 34 juta paun sudah disetujui Spurs maupun City. Penyerang Bulgaria ini pun sudah datang ke Manchester untuk bersiap tes medis.

Akan tetapi, Berba justru melakukan tes medis di markas United. Meski mendapat tawaran yang lebih kecil dibanding City yaitu 30,75 juta paun, namun nama besar Setan Merah menyilaukan pemain yang menjadi top skor Liga Inggris musim 2010/2011 untuk berganti seragam menjadi merah.

“Saat menerima tawaran United, saya menggila layaknya kuda yang tidak terkendali. Tawaran apapun menjadi tidak menarik. Uang yang ditawarkan City lebih besar tapi tim mereka tidak punya sejarah yang bisa disandingkan dengan United. Saya hanya mencari tropi dan klub besar yang bisa merealisasikan mimpi saya adalah United,” tuturnya.

Baca juga: Dimitar Berbatov (Bagian 1): Bertualang dari Bulgaria, Jerman, Sampai ke Inggris

Karma yang Diterima United

Hukum karmatampaknya berlaku pula bagi United. Beberapa kali membajak pemain, United juga pernah ditikung secara menyakitkan. Pada 1988, Gascoigne yang bermain apik bersama Newcastle berjanji kepada Fergie kalau dirinya akan menjadi pemain anyar United. Kesepakatan verbal sudah dilakukan namun sesi tanda tangan kontrak dilakukan setelah Ferguson pulang berlibur dari Malta.

Betapa hancurnya hati Fergie ketika sepulangnya dari Malta, Gascoigne resmi berseragam Tottenham Hotspur. Diketahui alasan Gazza menolak United dikarenakan pihak Spurs dengan cepat memberikan beberapa perabotan seperti rumah, garasi, dan kursi santai. Sesuatu yang menjadi permintaan Gazza. Sampai hari ini, Fergie masih menyesal tidak bisa mendatangkan Gazza.

Nama berikutnya yang tidak bisa lepas dari ingatan adalah John Obi Mikel. Gelandang Nigeria ini sempat melakukan trial bersama United dan sudah diperkenalkan dengan memakai seragam merah United.

Di sisi lain, sang agen mendapatkan tawaran dari Chelsea yang juga berminat kepadanya. Mikel pun akhirnya memilih tawaran dari si Biru dan menjadi pemain andalan di Stamford Bridge selama 11 musim. Ia menyalahkan United yang saat itu tidak serius terhadap dirinya.

Baca juga: Ketika John Obi Mikel Buka-Bukaan Terkait Transfer Rumitnya