Pada tulisan bagian pertama lalu, redaksi sudah menunjukkan beberapa pemain yang pernah berkonflik dengan Jose Mourinho saat masih memimpin Inter Milan dan Real Madrid. Pada bagian kedua ini, kami akan menampilkan beberapa pemain yang pernah memiliki masalah dengan manajer asal Portugal tersebut saat memimpin di Inggris bersama Chelsea dan Manchester United.

Ricardo Carvalho (Chelsea)

Bek tengah Portugal ini bisa dibilang adalah anak kesayangan Mou. Ia menjadi andalan di tiga klub yang pernah dilatih Jose yaitu FC Porto, Chelsea, dan Real Madrid. Meski memiliki hubungan dekat, namun tidak jarang mereka berkonflik. Pada 2006, Jose menyindir psikologis Ricardo yang  bercerita kepada media terkait ketidakpuasannya karena tergusur oleh William Gallas.

“Saya empat tahun bekerja sama dengannya dan saya tidak mengerti apa yang diucapkan di koran. Saya tidak tahu apa yang dikatakannya. Mungkin ia harus melakukan tes psikologi atau bertemu dengan dokter.”

Joe Cole (Chelsea)

Ketika direkrut Chelsea, nama Joe Cole disebut-sebut sebagai salah satu pemain dengan talenta terbaik yang pernah dimiliki Inggris. Akan tetapi, Mou sempat tidak menyukai gaya defensif Cole saat keduanya bekerja sama untuk pertama kalinya pada 2004/2005 lalu. The Special One pun mengkritik pedas kemampuan defensif Cole.

“Joe Cole memiliki dua wajah. Satu sisi adalah wajah cantik dan satu sisinya lagi adalah wajah yang tidak saya sukai. Dia harus menjaga yang cantik dan mengubah yang jelek. Saat dia mencetak gol, pertandingan kadang sudah pasti kami menangkan dan saya menginginkan 11 pemain saya untuk bisa membantu pertahanan, sayangnya saya hanya punya 10.”

Kevin De Bruyne (Chelsea)

Bersama Mohammed Salah, Kevin De Bruyne adalah pemain yang bersinar setelah lepas dari cengkeraman Mourinho. Jika hubungan Salah dengan The Special One tidak pernah tersentuh konflik maka lain hal dengan KDB. Gelandang serang Belgia tersebut pernah berkonflik dengan Mou karena jarang memberikan menit tampil. Akan tetapi, Mou saat itu ada alasan lain mengapa De Bruyne tidak pernah diberikan kesempatan.

“Anda harus mengambil keputusan jika memiliki seorang pemain yang hanya bisa merajuk dan menangis setiap hari. Jika dia tidak pindah ke Wolfsburg maka dia tidak akan mencapai level ini. Chelsea itu seperti tembok yang harus ia lewati. Sayangnya dia tidak siap untuk bersaing, latihannya sangat buruk dan dia adalah anak yang mudah kesal.”

Romelu Lukaku (Chelsea)

Saat ini hubungan antara kedua pemain terbilang baik-baik saja bahkan cenderung harmonis. Mou sering memuji penampilan Lukaku yang ia anggap mulai berkontribusi dan berani berkorban untuk tim. Akan tetapi, ketika masih bersama Chelsea Mou sempat tidak menyukai kepribadian Lukaku. Ia menilai Lukaku adalah pria yang lebih banyak bicara alih-alih menunjukkan permainan terbaiknya. Akan tetapi, kritikan ini direspon dengan baik oleh Lukaku yang kemudian tumbuh menjadi salah satu penyerang berbahaya di Premier League.

Samuel Eto’o (Chelsea)

Ketika Jose Mourinho menjalani periode keduanya bersama Chelsea pada 2013, ia mengaku tidak bahagia karena memiliki stok striker yang tidak sesuai dengan keinginannya. Jose tidak suka dengan lini depan Chelsea yang hanya mengandalkan Samuel Eto’o. Ia pun mengejek umur striker asal Kamerun tersebut.

“Masalah terbesar saya saat kembali ke Chelsea adalah lini depan. Saya hanya punya Samuel Eto’o yang usianya 32 tahun bahkan mungkin 35 tahun sekarang,” ucapnya saat itu.

Eto’o kemudian merespon sindiran Mou tersebut dengan merayakan gol yang ia buat lawan Tottenham dengan bertingkah seperti kakek-kakek.

Eden Hazard (Chelsea)

Selepas meraih gelar Premier League ketiganya, Chelsea tiba-tiba jatuh pada musim ketiga Mourinho di Stamford Bridge. Ruang ganti terpecah dikarenakan beberapa pemain berontak tidak mau menuruti strategi Mourinho. Salah satunya Eden Hazard yang menyebut kalau di tangan Mou dirinya tidak bisa bermain bebas. Sesuatu yang membuat Mou menyindir kinerja Hazard.

“Normal apabila dia berbicara seperti itu karena dia bukanlah tipe pemain yang mau mengorbankan 100 persen kemampuannya untuk tim dan teman-temannya. Dia adalah pemain yang tidak siap mental untuk menjalani hidup di bawah arahan saya.”

Bastian Schweinsteiger (Manchester United)

Sebelum berkonflik dengan Shaw, Jose terlebih dahulu pernah berkonflik dengan Bastian Schweinsteiger. Ketika itu, Schweini dirasa bukan pemain yang tepat untuk mengisi lini tengah skuad Jose Mourinho. Akan tetapi, perlakuan yang diterima oleh pemain Jerman tersebut dianggap tidak sesuai karena dianggap menyakiti perasaannya. Schweini sempat diparkir lama hingga bermain untuk tim reserves karena tidak pernah dilirik oleh Jose. Suami Ana Ivanovic ini kemudian hijrah ke Chicago Fire pada Februari 2017 silam.

Sumber: Mirror, Bleacher Report, Telegraph, Independent