Foto: The Guardian

Sikap keras terkadang diperlukan, Pak Ole. Setidaknya menjadi cambuk bagi mereka kalau inkonsistensi tidak boleh terus langgeng dalam skuat ini.

Selamat malam, Pak Ole. Maaf mengganggu istirahat Anda. Tulisan ini datang ketika waktu di Manchester sudah mengharuskan Anda untuk tidur dan mempersiapkan diri jelang pertandingan melawan Istanbul Basaksehir pada Rabu malam nanti. Semoga Anda selalu sehat dan tidak ngamuk setelah kekalahan melawan Arsenal kemarin. Meski sebenarnya, Bapak memang layak untuk ngamuk di depan pemain Bapak.

Memang sih, kekalahan itu menjadi sebuah bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam sebuah pertandingan. Akan tetapi, kekalahan tetap akan dipandang baik jika tim tersebut bermain dengan usaha keras dan penuh determinasi ketika berada di atas lapangan.

Masalahnya, tim Bapak tidak menunjukkan itu kemarin. Penampilan mereka lesu seperti orang yang kurang darah. Sepanjang 90 menit, tidak banyak peluang bagus yang dibuat. Kami, sebagai suporter, hanya melihat sirkulasi bola yang lambat, akurasi passing yang ngawur, serta kesalahan-kesalahan yang dibuat beberapa pemain.

Saya tidak mau menyalahkan Bapak atas kekalahan itu. Saya tahu kalau Bapak sudah pusing memikirkan tugas untuk meramu taktik bersama Carrick, Phelan, McKenna, dan Nicky Butt. Saya lebih menyalahkan para pemain yang Bapak latih. Penampilan mereka membuat saya dan mungkin suporter United di sini kesalnya minta ampun, Pak.

Entah kenapa para pemain ini gemar sekali bermain tidak konsisten. Padahal, tim ini diisi pemain-pemain yang di atas kertas bisa membawa tim ini setidaknya nyaman finis di posisi empat besar. Sayangnya, penampilan mereka naik turun. Ini yang membuat suporter terkesan mendapat harapan palsu. Hanya dalam tiga hari lho, Pak, senyum kami setelah pesta gol ke gawang tim kemarin sore itu langsung berubah menjadi marah.

Saya hanya ingin meminta Bapak bersikap tegas kepada mereka yang tidak konsisten itu. Kalau perlu beri tamparan berupa hair dryer treatment ala Sir Alex. Saya cenderung yakin kalau sifat keras Bapak akan lebih mudah ditanggapi positif ketimbang Jose Mourinho. Ini semua demi United yang lebih baik lagi Pak.

Masalahnya, inkonsistensi tim ini benar-benar parah. United menang dengan penampilan bagus melawan PSG, lalu lempem melawan Chelsea yang mainnya juga tidak bagus itu. Menang besar lawan Leipzig, tapi kemudian disuguhkan penampilan penuh kesalahan ketika melawan Arsenal. Penampilan macam ini bukan DNA United Pak dan akan sangat berbahaya bagi hasil akhir tim ini ke depannya bahkan bisa berdampak ke karier Bapak. Anda lebih banyak mendapat dukungan Pak ketimbang tiga manajer sebelumnya, jadi jangan disia-siakan.

Apalagi gaji mereka semua besar-besar. Buatlah para pemain ini sadar kalau mereka bermain demi Manchester United. Itu semua pembuktiannya di atas lapangan dan tidak hanya sekadar ucapan kami akan bangkit atau kami akan fokus seperti yang sering diunggah para pemain Bapak di media sosial mereka. Bikin mereka semua untuk memiliki gairah lagi seperti teman-teman Bapak dulu saat masih menjadi pemain.

Meski saya kesal dengan performa para pemain, tapi saya juga ingin memberi kritikan kepada Bapak. Sekali lagi, kekalahan kemarin tidak sepenuhnya salah Bapak. Tapi, boleh kan Pak sedikit memberi kritikan berdasarkan pandangan saya yang merupakan penonton awam ini yang lisensi kepelatihannya hanya tim futsal kampus.

Saya hanya ingin minta Pak Ole melatih tim ini soal pressing resistant, Pak. Ketahanan pemain Bapak ketika melawan tim yang bermain pressing itu berantakan betul Pak kalau berkaca dari laga kemarin. Masalahnya, kekurangan ini bisa menjadi kartu mati United di setiap pertandingan. Everton dan Southampton, lawan Bapak selanjutnya adalah kesebelasan yang bisa memainkan taktik ini Pak. Bahkan gaya pressing ketat menjadi cara main Southampton di era kepelatihan Ralph Hasenhuttl dan musim lalu Bapak dua kali kesulitan melawan timnya.

Selain itu, Bapak juga jangan menjadi orang yang masokis. Suka betul Pak Ole dengan yang namanya ancaman pemecatan lalu tampil bagus ketika diragukan. Jangan lagi kasih kami harapan palsu seperti itu lagi Pak. Tidak baik untuk kesehatan. Kesehatan Bapak dan kesehatan suporter United. Jangan sampai ketika kami gembira setelah menang melawan Basaksehir, kami dibuat kecewa lagi ketika melawan Everton.

Saya percaya Bapak Ole bisa menjadi manajer yang tepat untuk membawa tim ini kembali. Cuma, itu tadi Pak, tim ini butuh konsistensi dan itu semua bisa didapat jika para pemain Bapak bisa menjalankan taktik Bapak dengan baik. Kalau kesalahan kemarin masih terus terulang, ketika para pemain ini rajin membuat kesalahan, maka memberikan tamparan bisa menjadi cara yang bagus. Hitung-hitung menjadi cambuk bagi para pemain ini untuk bisa tampil bagus terus secara konsisten. Bikin mereka mau berkorban demi tim, berlari, bergerak cepat, mau belajar, dan memahami instruksi dari tim pelatih. Kami hanya ingin pemain yang serius ingin membawa United kembali menjadi tim kuat dan tidak sekadar pemain yang hanya bermulut manis di media sosial dan mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang sifatnya mengarah ke ucapan menghibur diri.