Foto: Man United Core

Sudah tidak diagukan lagi, Bruno Fernandes selalu tampil sensasional sejak pindah ke Manchester United pada jendela transfer Januari lalu. Itulah yang menjadi sebab mengapa Ole Gunnar Solskjaer begitu sangat mencintainya. Pemain asal Portugal itu menjadi pelengkap dari apa yang sudah ia tanamkan pada tim asuhannya.

Namun terlepas dari itu, masih ada masalah pelik terkait opsi-opsi alternatif di pos lini tengah United. Terutama masalah terkait peran Donny van de Beek. Bahkan, masalah ini kembali muncul dalam konferensi pers Ole Gunnar Solskjaer sebelum Setan Merah melakoni pertandingan melawan RB Leipzig di Liga Champions.

Meskipun untuk kali ini, Solskjaer sudah siap untuk menjawab masalah itu. Tampaknya ia juga tidak bodoh, dan akan membaca berita utama setelah United bermain imbang 0-0 dengan Chelsea, yang memang menjadi awal kritik atas caranya dalam memerankan pemain asal Belanda itu.

Solskjaer bahkan sampai menyamakan situasi Van de Beek dengan dirinya ketika masih menjadi pemain di bawah asuhan Sir Alex Ferguson di United. Terutama ketika ia jarang bermain secara konsisten selama satu musim, tetapi sebagai gantinya ia selalu menjadi pemain pengganti yang sangat berguna.

Itu adalah komparasi yang menarik. Apalagi bagi orang yang bertanya-tanya tentang peran Van de Beek, atau bagi yang selalu menginginkan eks pemain Ajax itu untuk memulai lebih banyak pertandingan. Intinya jelas, Solskjaer punya pandangan bahwa; “Van de Beek akan menjadi sangat penting bagi tim United, dan Anda jangan khawatir tentang itu.”

Dalam konferensi pers khusus ini, Ole Gunnar Solskjaer juga diapit oleh Scott McTominay. Sang gelandang asal Skotlandia itu kemudian menggemakan kalimat bahwa “tidak ada kepanikan” tentang situasi Van de Beek di tim. Semuanya baik-baik saja, dan apa yang dibicarakan oleh orang-orang di media tidak sepenuhnya sesuai.

Komentar dari kedua pasangan pelatih dan pemain tersebut menunjukkan adanya pertanda. Terutama terkait peningkatan waktu bermain Van de Beek yang akan terjadi tidak lama lagi. Karena jika boleh memprediksi, mungkin Solskjaer sudah punya beberapa pilihan untuk timnya. Pilihannya itu pun agaknya tidak akan layu meski dihadapkan pada pers atau tekanan para suporter.

Kalau dilihat dari kenyataannya, Van de Beek sudah cukup baik untuk masuk ke tim United –kecuali ketika kemenangan pembukaan Liga Champions atas Paris Saint-Germain. Jadi kemungkinannya ia akan memainkan perannya di pos gelandang serang seperti apa yang ia lakukan ketika masih bermain untuk Ajax.

Namun pastinya akan ada banyak orang yang bertanya-tanya, “apakah posisi Bruno Fernandes di tim inti United harus berubah?”

Sebelum menjawab itu, ketahui dulu bahwa saat ini Manchester United memiliki tiga gelandang serang dengan tipikal yang mirip. Fernandes, Van de Beek dan Paul Pogba. Hanya saja sayangnya, tidak ada cara bagi ketiganya untuk masuk ke dalam tim secara bersamaan. Bahkan, untuk bisa memainkan dua dari mereka pun lumayan sulit.

Di samping itu, akhir-akhir ini Solskjaer lebih memilih duo gelandang penjaga pos lini tengah seperti McTominay dan Fred. Jadi, kalaupun salah satu dari ketiga gelandang (Fernandes, Pogba dan Van de Beek) ditarik mundur agak ke belakang, mereka justru malah memenuhi slot pos tersebut.

Tapi meski begitu, Solskjaer sebetulnya masih punya pilihan skema terbaik untuk menyelesaikan masalah ini. Misalnya saja, pilihan skema itu bisa dilihat ketika Pogba masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua melawan Chelsea. Di mana itu menjadi sebab bergesernya peran Fernandes dari pemain nomor 10 ke posisi sayap kanan.

Yang terjadi adalah, eks pemain Sporting Lisbon itu tetap bermain baik di sana. Fernandes memang tidak memegang banyak bola, tetapi ia punya potensi untuk memaksimalkan perannya dari posisi itu. Apalagi jika ia mengasah keterampilannya sebagai pengisi pos sayap kanan –seperti yang dilakukan Juan Mata–, maka ia pasti bisa memiliki peran terbaik dari posisi itu.

Fernandes mungkin sebenarnya lebih cocok untuk berada di pos sayap kiri, memainkan kaki kanan favoritnya, dan menembak atau melakukan umpan silang dari situ. Ia mungkin akan memiliki dampak yang sama seperti ketika ia bermain dari pos sentral. Tapi yang jelas, opsi seperti ini masih bisa dipertimbangkan.

Pada awal kariernya di United, Fernandes sempat bermain di posisi gelandang lini tengah, dan jelas ia tidak terlalu berpengaruh di sana. Hal yang sama mungkin dapat dirasakan oleh Pogba dan Van de Beek, yang juga turut membuat Solskjaer mengalami kesulitan dalam mengadaptasikannya.

Intinya adalah, jika dua dari ketiga pemain (Fernandes, Pogba dan Van de Beek) bermain, maka salah satunya harus bermain melebar. Bisa jadi Pogba atau Van de Beek, tapi Fernandes harus membuat dirinya bisa beradaptasi juga di posisi itu.

Solskjaer sudah menyukai sikap Fernandes, dan tidak mengherankan jika pemain berusia 26 tahun itu akan sukses dengan peran barunya. Karena ia pun langsung dinilai sukses saat tiba di Old Trafford pada Januari lalu. Jadi tampaknya ia pun akan mengalami hal yang sama dengan peran barunya.

Penampilannya sebagai pemain nomor 10 sejak Januari itu pun sangat memukau. Dan para pemain terbaik sepertinya pasti punya kecenderungan untuk membuktikan kemampuannya dalam banyak peran. Oleh sebab itu, Solskjaer bisa memiliki opsi untuk memainkan Van de Beek dengan memberikan Fernandes peran baru di pos sayap kanan atau kiri.

Keputusan ini akan menjadi penting, yang sekaligus akan membuat Van de Beek naik status menjadi pemain penting. Solskjaer, dengan segala kemampuan taktis yang dimilikinya, pasti akan memikirkan opsi ini. Apalagi jika ia tahu bahwa mantan pemain Ajax itu punya potensi untuk menunjukkan keserbagunaannya di tim United. Maka mau tidak mau, ia pasti akan mulai menerapkan skema alternatif di dalam timnya.