Pada 1990-an hingga 2000-an, Manchester United kerap menjalani persaingan yang sengit dengan Arsenal. Meriam London adalah kesebelasan yang sukses mengganggu hegemoni Sir Alex Ferguson pada awal ketika Premier League masih seumur jagung. Semua tidak lepas dari kehadiran sosok Arsene Wenger yang datang ke London pada 1996.

Sengitnya persaingan kedua kesebelasan terlihat jelas di atas lapangan. Gesekan, benturan, hingga perkelahian, seringkali muncul saat keduanya bertemu. Perseteruan Roy Keane vs Vieira, kerusuhan di Old Trafford pada 1990 dan 2003, hingga battle of the buffet adalah beberapa momen yang menguatkan rivalitas mereka.

Baca juga: Pengakuan Cesc Fabregas Terhadap Insiden Battle of the Buffet

Kedua kesebelasan juga sama-sama memiliki chant khusus untuk menjatuhkan lawan mereka. United punya chant “Who put the ball in the Arsenal net?” untuk mengejek kekalahan 8-2 yang mereka alami pada 2011. Sebaliknya, Arsenal akan membalas dengan memakai chant “We won the League in Manchester” untuk memberi tahu United kalau pada tahun 2002, mereka memastikan juara liga di markas United.

Baik United dan Arsenal juga sama-sama menjadi raja dan memiliki rekor yang tidak bisa disamai oleh lawannya tersebut. Setan Merah punya 20 gelar liga dan punya enam gelar di Eropa. Sementara Arsenal akan menyombongkan invincibles mereka dan trofi emas yang diraih pada musim 2003/04. Tidak hanya itu, Meriam London juga sukses menjatuhkan United dari posisi sebagai pemilik terbanyak gelar Piala FA pada 2015 lalu.

Manajer United saat ini, Ole Gunnar Solskjaer, tentu ingat betul bagaimana persaingan kedua tim tersebut. Ole datang di tahun yang sama saat Arsenal memutuskan mengganti Bruce Rioch dengan Arsene Wenger. Banyak kenangan yang ia alami selama berkarier sebagai pemain selama 11 musim.

“Rivalitas kedua tim ini sangat fantastis saat saya masih bermain. Mereka memenangi double, sementara kami meraih treble. Laga antara kedua tim ini sangat ditunggu-tunggu. Saya pernah membobol gawang David Seaman sekali jika saya tidak salah ingat,” kata Ole.

“Saya kira kami memenangi dua laga semifinal pada ajang ini melawan mereka, tapi kami juga pernah kalah di kandang dengan skor 2-0 sebelumnya (2003). Pada laga itu, para pemain mengeluarkan banyak sekali tekel keras.”

Jika mengingat kembali pertandingan United melawan Arsenal, satu laga yang pastinya akan selalu dikenang para pendukung United adalah semifinal Piala FA 1998/1999. Saat itu pertandingan harus digelar dua kali karena pada pertemuan pertama skor berakhir imbang 0-0 yang diwarnai keputusan kontroversial David Elleray yang menganulir gol Roy Keane.

Pada pertandingan kedua, situasi tidak menguntungkan bagi United. Mereka bermain dengan 10 orang setelah Roy Keane dikartu merah. Pada menit terakhir, Phil Neville menjatuhkan Ray Parlour di kotak penalti yang memaksa Elleray memberi penalti untuk Arsenal. Beruntung, eksekusi Dennis Bergkamp bisa dibaca dengan baik oleh Peter Schmeichel.

“Laga tahun 1999 sangat penting dan Peter melakukan penyelamatan terhadap penalti Dennis Bergkamp. Itu menambah kepercayaan diri kami hingga akhirnya kami memenangi trebel. Semuanya bermula dari laga itu. Jika Bergkamp mencetak gol saat itu, mereka mungkin akan memenangi dua gelar yaitu Premier League dan Piala FA. Perbedaannya sangat tipis ketika itu. Saya adalah saksi dari pinggir lapangan saat Giggs mencetak gol kemenangan.”

Ole sendiri tidak memiliki banyak kenangan sebagai pemain ketika menghadapi Arsenal. Dalam 11 musim kariernya, ia hanya memiliki dua gol dan tiga asis setiap bertemu dengan Meriam London. Akan tetapi, kontribusinya sangat penting bagi klub saat itu.

Gol pertama Ole ke gawang Arsenal ia buat pada Februari 1997. Sepakannya membawa United meraih kemenangan pertama di Highbury setelah empat tahun. Pada Februari 2001, ia mencetak satu gol dan satu asis dalam kemenangan 6-1 United melawan Arsenal. 1 asis lainnya ia buat dua musim kemudian yang memaksa hasil imbang 2-2 di Highbury sekaligus melapangkan jalan United untuk kembali merebut gelar dari Arsenal. Semoga saja, kiprah positif Ole saat masih bermain melawan Arsenal kembali muncul saat dia berdiri di pinggir lapangan Emirates Stadium pada akhir pekan nanti.

Sumber: Sky Sports