Berbicara soal pertandingan Manchester United melawan Liverpool, satu nama yang kerap menarik perhatian adalah Nemanja Vidic. Bagaimana tidak? Ia pernah memiliki rekor sebagai pemain United yang pernah dikartu merah wasit tiga kali beruntun dalam laga antarkeduanya. Total Vidic sudah memiliki empat kartu merah saban berhadapan dengan Liverpool.

Di sela-sela kesibukannya mengikuti kursus kepelatihan di St George’s Park, Vida berbicara mengenai pengalamannya melawan Liverpool, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan Manchester United.

Saat melawan Liverpool

“City melawan United adalah laga besar saat ini, tapi saya masih yakin kalau Liverpool melawan United adalah pertandingan terbesar di Premier League. Jumlah gelar yang mereka miliki membuat Anda tidak akan kehilangan rasa hormat untuk kedua kesebelasan. Apa yang dilakukan City beberapa tahun terakhir membuat laga mereka (City vs United) menjadi lebih menarik, tapi saya tetap memilih Liverpool melawan United.”

“Yang saya pikirkan ketika anda menyebutkan Liverpool adalah kartu merah. Saya ingat pengusiran yang saya alami: Dua datang di menit ke-89, ke-90 dan satu kali di menit ke-77. Sangat sulit dilakukan saat terkena kartu merah di Old Trafford.”

Nyaris bergabung Liverpool

“Ya, saya nyaris bergabung dengan mereka saat masih ada Rafa Benitez. Saya berbicara beberapa hal, tapi istri saya yang berbicara dengannya. Dia tertarik untuk mendatangi saya, tapi saya tidak tahu apa yang membuat transfer itu gagal. Saya berbicara dengannya sebelum saya ke United, saya tidak pernah bertemu secara langsung tapi melalui telepon dengan istri saya menerjemahkan.”

“Saya tidak mengatakan tidak, mereka hanya mengatakan kalau tertarik mendatangkan saya. Kemudian seseorang berkata ‘Apakah Anda ingin bermain untuk United?’ Dan saya menjawab ya. Setelah dua hari, kesepakatan sudah selesai. Liverpool baru ingin membuat kesepakatan saat saya sudah resmi jadi pemain United.”

United sekarang bermain negatif bersama Jose Mourinho

“Yang paling penting adalah mendapatkan kemenangan serta hasil yang baik. Saya pikir United harus bermain seperti yang mereka inginkan dengan cara yang menunjukkan kalau mereka adalah Manchester United. Bagi saya tidak apa-apa apabila mereka bermain negatif selama hasilnya positif, karena di lain hari kita akan dinilai soal hasil. Tapi di televisi sekarang kita berbicara tentang keindahan dari cara bermain. Hal itu memang penting tapi hasil adalah yang paling penting.”

“Anda ingin bermain sepakbola dan mewakili Manchester United dengancara terbaik karena ada budaya, sejarah, dan cara bermain seperti klub besar. Anda harus sedekat mungkin dengan sistem Manchester United. Pada waktu saya bermain, saya memiliki rekan yang bisa berpindah posisi selama tiga detik. Hal-hal taktis seperti ini yang harus anda tunjukkan bersama United.”

Baca juga: 15 Menit Terbaik Wawancara Jose Mourinho

Berbicara Paul Pogba

“Bukan kesalahan pemain apabila ia dibeli dengan harga mahal. Anda tidak akan bisa menolak apabila anda ditawari kontrak besar. Yang paling penting adalah mencari figur di ruang ganti yang bisa membuat anda merasa lebih baik. Sekarang, pemain berusia 22 dan 23 sudah mendapat banyak uang dan publisitas sehingga membuat mereka merasa menjadi orang paling berkuasa di dunia. Saya merasakannya karena saya adalah mantan pemain sepakbola.”

“Yang harus dimiliki United adalah seseorang di ruang ganti yang bisa membantu anda apabila menghadapi situasi sulit. Seorang pemain senior dengan kredibilitas yang bisa membantu anda melewati situasi ini.”

“Ketika saya datang ke United, usia saya 24 tahun dan ruang ganti sangat kuat. Ada Giggs, Scholes, orang-orang dengan karakter kuat seperti ini. Anda akan selalu melihat apa yang mereka lakukan dan apa yang seharusnya mereka lakukan. Hal-hal seperti itu membuat tekanan yang ada dalam diri saya hilang.”

Baca bagian keduanya di sini.