Foto: StrettyNews

Angel Gomes seperti tidak bisa berbuat apa-apa selain berharap kalau Ole Gunnar Solskjaer mau memberikan dia kesempatan main di sisa musim ini sebelum ia memikirkan kembali masa depannya apakah tetap tinggal di Manchester atau pergi ke tempat lain.

Aktivitas Manchester United dalam mengorbitkan pemain muda bisa dibilang jauh lebih aktif setelah Sir Alex Ferguson pensiun pada 2013 lalu. Moyes dengan Adnan Januzaj, Louis van Gaal yang berani memberikan debut kepada 11 pemain akademi pada saat itu, hingga Jose Mourinho dengan Scott McTominay dan Axel Tuanzebe adalah nama-nama yang dipersiapkan untuk menjadi tulang punggung United di masa yang akan datang.

Kadar kepentingan pemain akademi jauh lebih besar ketika Ole Gunnar Solskjaer datang. Pemain hasil didikan klub jauh lebih diperhatikan lagi ketika United berada di tangannya. Jesse Lingard, Paul Pogba, dan Andreas Pereira tetap tinggal meski menghadapi serbuan penggemar yang tidak suka kepada mereka. Perkembangan Marcus Rashford meningkat pesat, dan Scott McTominay menjadi jenderal di lini tengah.

Ole juga tidak mau kalah dari para pendahulunya. Ia juga punya jagoan dari akademi yang dipersiapkan untuk menghiasi skuatnya musim ini. Mereka adalah Angel Gomes, Tahith Chong, dan Mason Greenwood. Sebenarnya ada empat jika menghitung James Garner, namun Garner tampak belum cocok main di tim utama.

Akibat tiga pemain inilah, beberapa pemain senior United harus rela ditendang keluar dari Old Trafford. Romelu Lukaku, Chris Smalling, dan Alexis Sanchez diminta pergi demi mengakomodasi tiga talenta muda ini. Meski mendapat pertentangan karena terlalu berjudi, dan memang itulah yang dirasakan pada kompetisi musim ini, namun tiga pemain ini tetap dipercaya akan menjadi inti dari skuat United untuk mengarungi tiga kompetisi tersisa yang bisa dimainkan musim ini.

Dari tiga pemain muda ini, hanya satu yang menjadi pelita di tengah naik turunnya permainan United musim ini. Dia adalah Mason Greenwood. Dampaknya langsung terasa setelah ia dipercaya mengisi tempat di lini depan. Dua nama lainnya belum memberikan dampak. Tahith Chong masih terjebak diantara dua pilihan antara bertahan atau tinggal, sedangkan Angel Gomes menjadi pemain yang nasibnya belum menunjukkan titik terang sampai sekarang.

Main Tidak, Dipinjamkan pun Tidak

Jika Greenwood 100 persen akan dipertahankan, sedangkan Chong juga punya pilihan yang tegas antara tinggal atau pergi ke klub lain, maka tidak dengan Angel Gomes. Penggawa yang memberikan gelar Piala Dunia U-17 bagi Inggris pada 2017 ini masih bingung menentukan masa depannya.

Potensi Gomes sudah terlihat bahkan sejak usianya masih 16 tahun. Hal ini yang membuat Jose Mourinho mau memberikan debut pada laga liga terakhir musim 2016/2017. Gomes punya kecepatan dan bisa bermain sebagai pemain sayap, namun posisi aslinya adalah sebagai gelandang serang. Menurut salah satu jebolan Class of 92, Danny Webber, Gomes punya kecerdasan yang cukup baik soal membaca alur pertandingan.

Meski Mourinho menilai Gomes punya beberapa masalah seperti sifatnya yang masih serakah di atas lapangan, namun Ole Gunnar Solskjaer merasa kalau Gomes adalah calon bintang besar. Oleh karena itu, ia mau menaikkan namanya ke tim utama.

“Bocah mungil itu luar biasa dan dia terlihat tajam. Penyelesaian akhirnya hebat, jadi saya senang untuk dia karena dia sudah fantastis sejak hari pertama. Ia sangat fit dan tajam pada pra-musim ini. Angel akan jadi bintang besar. Dia adalah masa depan klub ini, dan dia jelas masuk ke dalam rencana saya,” kata Solskjaer.

Rencana. Itulah kata yang paling krusial yang keluar dari mulut Solskjaer. Hal ini menandakan kalau sepupu dari Nani ini akan mendapatkan banyak kesempatan main. Sudah pasti hal ini disambut dengan baik oleh Gomes yang juga punya ambisi membantu United meraih hasil positif pada ajang-ajang yang mereka mainkan musim ini.

Sayangnya, hingga empat bulan sebelum musim 2019/2020 berakhir rencana itu hanya sekadar wacana. Gomes nyaris tidak punya kesempatan untuk membuktikan diri kalau dia layak bermain di tim utama. Padahal, namanya kini sudah setara dengan Mason Greenwood dan Tahith Chong sebagai penggawa tim utama Manchester United.

Ia baru bermain sebanyak enam pertandingan saja dan hanya mengumpulkan 291 menit. Penampilan terakhir Gomes terjadi pada 11 Januari lalu saat ia bermain 10 menit saja melawan Norwich yang menghasilkan kemenangan 4-0 bagi Setan Merah.

Bagi pemain muda seperti Gomes, kesempatan bermain adalah sesuatu yang penting. Dengan sering bermain, maka teknik dan karakter permainan si pemain akan terus terasah. Tidak hanya itu, dengan bermain secara rutin maka ia bisa mendapat banyak pelajaran dari pemain-pemain senior yang berada di sekelilingnya. Sayangnya, itu tidak didapatkan Gomes di tim utama.

Sebenarnya, ada cara lain yang bisa dilakukan pemain muda jika ingin meningkatkan kualitas diri mereka. Satu hal yang lazim dilakukan adalah dengan menjadi pemain pinjaman di klub lain. Hal ini bukannya tidak ada dalam pikiran Gomes. Menurut Manchester Evening News, Gomes sudah meminta untuk dipinjamkan pada tenggat transfer Januari kemarin, agar dia bisa belajar mengasah kemampuan sepakbolanya.

Pada tenggat transfer musim dingin, Gomes sebenarnya masih bertanding bersama United U-23 melawan Norwich pada Premier League 2. Pertandingan berakhir dua jam sebelum batas waktu untuk merekrut pemain yaitu jam 11 malam. Dalam rentang waktu tersebut, Angel masih menyimpan harapan untuk dipinjamkan ke klub lain.

Akan tetapi, United justru memblokir segala upaya adanya peminjaman untuk pemain kelahiran London tersebut. Mereka disebut tidak tertarik untuk membiarkan pemain yang berada di bulan-bulan terakhir kontraknya untuk bergabung dengan kesebelasan lain.

Di usianya yang masih 19 tahun, Gomes memang masih bisa memperkuat tim U-23. Namun, kiprahnya di Premier League 2 juga sangat minim. Laga melawan Norwich pada 31 Januari lalu adalah partisipasi keempatnya bersama skuat asuhan Neil Wood.

Secara tidak langsung, Gomes sudah tidak diperlukan lagi oleh tim U-23 karena statusnya kini sudah menjadi pemain tim utama. Namun, bersama tim utama pun ia juga jarang mendapat kesempatan. Hal ini sudah pasti membuatnya frustrasi karena aktivitasnya hanya diisi dengan berlatih tanpa adanya kesempatan untuk mempraktikkan apa yang sudah didapat di sesi latihan.

Segalanya semakin sulit bagi dirinya mengingat tim kedatangan Bruno Fernandes. Hal ini membuat Gomes semakin tidak memiliki kesempatan karena pemain Portugal ini akan menjadi pilihan utama, disusul kemudian oleh Juan Mata, Jesse Lingard, dan Andreas Pereira. Gomes mungkin akan mendapat kesempatan kalau keempatnya tidak bisa bermain secara bersamaan.

Belum lagi permasalahan kontraknya yang belum menemui titik terang. Juni 2020 nanti kontrak Gomes akan berakhir. Hal ini membuatnya sudah bisa untuk melakukan negosiasi dengan klub lain pada saat ini dan berpeluang pindah secara gratis musim panas nanti. Kubu Gomes sendiri masih berdialog dengan pihak United. Namun MEN melansir kalau perwakilan Gomes tidak begitu puas dengan ketentuan yang diberikan United pada kontrak baru tersebut.