Manchester United mengalami penurunan pendapatan terbesar dari klub-klub Football Money League selama musim 2019/20. Sudah ditebak, penurunan ini –sebagian besar– disebabkan oleh dampak pandemi virus corona yang menjangkit semua orang di seluruh penjuru dunia.

Deloitte, perusahaan audit resmi bagi Football Money League, merupakan sebuah lembaga yang menentukan peringkat klub sepakbola berdasarkan pendapatan yang dihasilkan dari aktivitas sepakbola. Pendapatan-pendapatan tersebut diproduksi setiap tahun oleh firma akuntansi Deloitte, dan dirilis pada awal Februari setiap tahun.

Selain soal pendapatan, Football Money League edisi ke-24 –yang diterbitkan oleh Deloitte Sports Business Group ini– telah melaporkan situasi terkni dari kondisi keuangan klub-klub sepakbola. Mereka menyatakan bahwa 20 klub dengan pendapatan tertinggi di dunia sepakbola telah kehilangan pendapatannya sepanjang musim lalu. Dan situasi ini akan terus berlanjut karena dampak pandemi virus corona.

Dari 20 klub teratas, mereka semua hanya menghasilkan total 8,2 miliar euro selama musim 2019/2020. Total jumlah uang ini mengalami penurunan sebesar 12 persen dibandingkan dengan total 9,3 miliar di tahun sebelumnya. Deloitte bahkan menyimpulkan bahwa akan ada penurunan pendapatan lagi yang diproyeksikan meningkat menjadi 2 miliar pada akhir musim ini.

Kerugian tersebut disebabkan oleh penurunan 23 persen dalam pendapatan dari aspek siaran. Terutama karena penangguhan pendapatan dan potongan harga broadcast yang terjadi ketika liga top Eropa ditangguhkan selama tiga bulan selama tahun 2020.

Ada juga penurunan 17 persen dalam pendapatan per-hari pertandingan. Hal ini disebabkan sebagian besar suporter kemungkinan tidak akan kembali dalam jumlah yang signifikan untuk sisa kompetisi musim ini. Maka penurunan jumlah uang yang masuk akan terus menurun.

Manchester United sendiri telah mengalami penurunan tahunan terbesar selama 12 bulan terakhir. Mereka mengalami penurunan pendapatan sebesar 131,1 juta euro atau 118,1 juta paun (19 persen) dari pendapatannya di tahun lalu yang sebesar 580,4 juta euro atau 509 juta paun.

Selain merugi karena kosongnya kursi di Old Trafford serta potongan harga broadcast dan penangguhan siaran, penyebab turunnya pendapatan United ini adalah karena mereka tidak berlaga di Liga Champions selama musim 2019/2020. Hal ini membuat pendapatan klub merosot jauh ke urutan keempat di klasemen Football Money League. Bayern Munich –yang sebelumnya meraih treble– melompati posisi mereka dan duduk di posisi ketiga.

Sementara itu, United juga mengalami penurunan nilai terbesar. Meskipun di satu sisi mereka tidak sendirian merasakan kerugian tersebut. Karena semua klub mengalaminya. Hanya ada dua klub dari 20 teratas, Everton dan Zenit, yang justru mengalami pertumbuhan pendapatan.

“Pandemi COVID-19 telah memberikan dorongan bagi klub untuk memikirkan kembali dan mengkalibrasi ulangnya untuk tujuan strategis. Mereka perlu melihat model bisnis mereka, dan selanjutnya perlu dijalankan dengan lebih luas untuk memastikan pemulihan yang kuat dari situasi saat ini,” tutur Tim Bridge, direktur di Deloitte Sports Business Group.

“Secara khusus, fokus pada kapabilitas digital internal dan eksternal telah dipercepat karena interaksi digital telah menjadi cara yang paling dominan. Di mana klub-klub dapat terlibat dengan karyawan dan suporter mereka secara langsung.”

“Klub yang paling gesit dan inovatif akan memperoleh tempat terbaik untuk memberikan nilai yang lebih besar kepada pemangku kepentingan utama mereka. Semakin baik inisiatif mereka, maka klub otomatis akan mendapatkan penghargaan lantaran berhasil melakukan pemulihan pendapatan dengan cepat.”

Daftar 20 Klub Teratas Football Money League:

Barcelona – 715.1 juta euro

Real Madrid – 714.9 juta euro

Bayern Munich – 634.1 juta euro

Manchester United – 580.4 juta euro (509 juta paun)

Liverpool – 558.6 juta euro (489.9 juta paun)

Manchester City – 549.2 juta euro (481.6 juta paun)

Paris Saint-Germain – 540.6 juta euro

Chelsea – 469.7 juta euro (411.9 juta paun)

Tottenham – 445.7 juta euro (390.9 juta paun)

Juventus – 397.9 juta euro

Arsenal – 388 juta euro (340.3 juta paun)

Borussia Dortmund – 365.7 juta euro

Atletico Madrid – 331.8 juta euro

Inter – 291.5 juta euro

FC Zenit – 236.5 juta euro

Schalke – 222.8 juta euro

Everton – 212 juta euro (185.9 juta paun)

Lyon – 180.7 juta euro

Napoli – 176.3 juta euro

Eintracht Frankfurt – 174 juta euro