Para pecinta Premier League Inggris pasti masih ingat bagaimana mudahnya proses kepindahan Juan Mata dari Chelsea ke Manchester United pada Januari 2014 silam. Padahal, kedua tim dikenal saling bermusuhan sebagai rival utama di kompetisi domestik.

Saat itu, Chelsea dibesut oleh Jose Mourinho, yang merupakan periode keduanya melatih klub berjuluk The Blues tersebut sejak awal musim 2013/2014. Pada pertengahan musim itulah dia melepas Mata ke Old Trafford dengan biaya 37,1 juta paun. Tanpa banyak rumor di media massa, transfernya pun selesai dalam waktu singkat.

Proses transfernya hanya berlangsung satu hari, sejak Mourinho mengumumkan telah menerima tawaran pembelian Mata dari United pada 24 Januari 2014. Namun, sejak kembalinya manajer yang menjuluki dirinya sebagai The Special One itu ke Stamford Bridge, markas Cheslea, posisi Mata pun memang sudah mulai terpinggirkan.

Mourinho sengaja menyingkirkan, karena saat itu lebih memilih pemain Brasil, Oscar. Sementara Mata lebih banyak menghuni bangku cadangan. Bayangkan saja, hingga pekan 22 liga domestik, dia hanya tampil 13 kali dan dua laga di antaranya sebagai pengganti.

Makanya, ketika Mourinho tiba-tiba malah ‘mengikuti’ jejak pemain buangannya tersebut dengan berlabuh ke Old Trafford pada awal musim 2016/2017, banyak orang yang kembali teringat pada penyingkiran yang dilakukan oleh sang pelatih pada Mata di masa lalu.

Sebelum kedatangan pelatih berkebangsaan Portugal itu, pemain yang kini berusia 29 tahun tersebut telah menjadi andalan Louis Van Gaal di lini tengah United. Meskipun tidak separah saat bersama-sama di Chelsea, namun sejak Mourinho membesut tim Setan Merah, posisi Mata memang tak seaman di era pelatih sebelumnya.

Pada musim 2017/2018 ini, pemain internasional Spanyol itu pun sudah merasakan duduk di bench dalam empat laga Premier League, dan sekali tak masuk dalam tim utama. Meski begitu, Mata tetap berusaha memberikan performa terbaiknya dengan membukukan tiga gol dan tiga assist dalam 18 laga yang telah dijalani di liga domestik.

Menariknya lagi, baru-baru ini pun dia kembali menegaskan bahwa hubungannya dengan Mourinho baik-baik saja. Mata menekankan tidak ada masalah dalam hubungannya dengan pelatih, meski dulu sempat disebut tak mau bertatap muka selama di Chelsea.

“Saya menjalin hubungan yang bagus dengan Mourinho. Saya sudah pernah tekankan itu berulang kali. Kita sering berbicara, terlebih kini di United. Dia juga menjalin hubungan yang bagus dengan para pemain Spanyol. Ketika kami punya waktu dan jadwalnya memungkinkan itu, mungkin di pra-musim, kami bisa membicarakan soal [badan amal] Common Goal,” ungkap Mata kepada Marca jelang akhir Desember 2017 lalu. Dia memang tengah menjalankan proyek amal dengan menyisihkan satu persen dari keuntungan industri sepakbola, dan mengajak Mourinho untuk ikut juga terlibat.

Namun, meskipun sudah memberikan penegasan seperti itu, tetap saja jelas bahwa Mata sudah tak lagi spesial dalam skuat United di era Mourinho. Ini berbeda saat The Red Devils masih ditangai Van Gaal.

Salah satu pembuktian tentu saja bisa dilihat dari status masa depannya yang masih belum jelas hingga saat ini. Padahal, kontraknya sudah akan segera berakhir pada 30 Juni 2018 mendatang, meskipun bisa jadi Mata yang sengaja mengulur dengan maksud tertentu. Makanya, tidak heran jika belakangan ini sejumlah rumor yang menyebut bahwa dia akan segera hengkang mulai terdengar.

Seperti dilansir Daily Mail baru-baru ini, disebut bahwa Mata memang memiliki potensi besar untuk angkat kaki dari Old Trafford pada musim panas 2018 mendatang. Memang, ada kemungkinan sang pemain sendiri yang sebenarnya tak mau memperpanjang masa pengabdiannya bersama United. Ia bisa saja karena memang tak nyaman bekerja sama dengan Mourinho, sehingga kemudian memilih untuk segera pergi dengan baik-baik sebelum dibuang secara halus seperti pada masa lalu. Sesuai Aturan Bosman, Mata memang sudah punya hak berkomunikasi dengan klub lain sejak 1 Januari 2018.

Pada kondisi ini, tak bisa pula menyalahkan sepenuhnya pada Mata dengan menyebutnya tak setia bersama United yang telah menyelamatkan kariernya semenjak dibuang Mourinho pada awal 2014 silam. Dia tentu saja akan memilih untuk mencari jalan yang aman, ketimbang kembali merasakan sakit yang sama.

Pasalnya, United sebenarnya memiliki opsi untuk memperpanjang kontrak Mata selama satu musim lagi secara otomatis, karena tertuang dalam klausul kontraknya. Namun, pada kenyataannya, hingga saat ini manajemen The Red Devils ternyata belum; atau mungkin memang tak mau, mengaktifkan klausul tersebut. Makanya, Mata pun berhak menentukan masa depan sendiri.