Foto: Manchester Evening News

Pada pertandingan Manchester United melawan Watford pekan lalu, Ole Gunnar Solskjaer memutuskan untuk tidak mengubah susunan pemainnya dari laga Premier League sebelumnya. Ini adalah kali kelima Ole melakukan hal tersebut. Apesnya, United selalu gagal menang dalam lima laga tersebut. Mereka imbang dengan Everton, dan kalah dari Crystal Palace, West Ham United, Bournemouth, dan yang teranyar kalah dari Watford.

Kekalahan dari Watford memang sangat menyesakkan. Mereka adalah tim papan bawah yang paling sering mencicipi peringkat terakhir musim ini. Mereka juga hanya menang satu kali sepanjang musim ini sebelum keduanya bertanding. Selain itu, The Hornets juga belum pernah unggul di kandang musim ini dan mitos itu dipatahkan ketika melawan Setan Merah.

Proses dua gol mereka juga dibantu kesalahan para pemain United. Entah apa yang merasuki De Gea ketika bola sepakan pelan Sarr tidak bisa ditangkap dengan mulus. Saking gemarnya Aaron Wan-Bissaka melakukan tekel, ia tidak memperhitungkan pergerakan Sarr yang lebih dulu memenangi bola.

Memang tidak ada yang bagus dari permainan United kemarin. Namun seandainya harus mencari satu aspek positif dari yang sudah mereka tampilkan di Vicarage Road, maka hal itu adalah Paul Pogba. Setelah hampir tiga bulan absen karena rangkaian cedera dan spekulasi nasibnya yang tidak menentu, ia akhirnya kembali merumput lagi untuk pertama kalinya.

Gelandang asal Prancis ini masuk pada menit ke-64 menggantikan Jesse Lingard. Sejak keberadaannya di atas lapangan, permainan United perlahan-lahan mulai membaik. Serangan-serangan United mulai berwarna dan bervariasi sehingga beberapa kali mereka sempat membahayakan gawang Ben Foster setelah sebelumnya mereka nyaris terkunci sepanjang babak pertama.

“Nilai positifnya adalah Pogba kembali dan itu satu-satunya. Ia memberi kami tambahan kualitas dengan beberapa operan luar biasa. Paul sudah bekerja keras. Ia sekarang sedang dalam keadaan yang fit dan fisiknya begitu ideal. Ia memberi kami banyak hal. Ia membantu kami menciptakan lebih banyak peluang,” kata Solskjaer setelah pertandingan.

Jika hanya terpaku kepada statistik, maka banyak yang bilang kalau United sebenarnya pantas untuk menang. Tidak salah memang karena mereka melihat catatan 17 tembakan yang dibuat para penggawa Setan Merah pada pertandingan tersebut. Dari jumlah tersebut, 10 tembakan dibuat ketika Pogba sudah bermain atau secara rata-rata satu tembakan per dua menit. Bandingkan ketika ia belum bermain dimana United hanya membuat satu tembakan per sembilan menit.

Terlihat jelas kalau pemain termahal United ini rindu sekali untuk berkeringat bersama rekan setimnya. Dalam unggahan terbarunya di Instagram pribadi si pemain, ia mengunggah foto ketika ia memeluk bola dengan caption “Saya merindukanmu teman.” Ia juga bersyukur bisa kembali bertanding meski secara hasil ia tidak terlalu senang.

Ada beberapa momen menarik setelah Pogba berada di atas lapangan. Yang pertama adalah ketika ia memberi umpan panjang yang bagus kepada Mason Greenwood. Sayangnya, bola lob pemain muda United ini melambung tinggi. Yang kedua adalah ketika ia melakukan kombinasi umpan satu dua dengan Anthony Martial. Pogba saat itu mendapat ruang untuk menembak yang sayangnya masih bisa diblok Foster.

Secara tidak langsung, United memang jauh lebih pantas untuk menang. Namun sebenarnya keputusan memainkan Pogba saat itu sudah terlambat. United sudah tertinggal dua gol dan Watford lebih banyak menghabiskan sisa pertandingan dengan bermain possession dan memperlambat tempo. Ditambah dengan penampilan gemilang Ben Foster yang membuat semua ancaman United mentah.

Namun tidak semua orang senang dengan kembalinya si pemain. Beberapa orang yang menyaksikan laga tersebut mendengar ada beberapa penggemar United yang menyoraki sosok yang lahir di Lagny-sur-Marne ini ketika ia memasuki lapangan. Adam adalah suporter United yang mengiyakan kalau adanya sorakan kepada Pogba saat ia diwawancarai oleh The United Stand.

Benarkah Pogba bisa membantu United lebih banyak ke depannya? Gary Neville bahkan merasa ragu dan ikut serta ke dalam golongan orang yang tidak yakin kalau Pogba bisa memberi efek untuk lini tengah Setan Merah. Gary paham kalau Pogba bisa membuat gol dan asis tapi ia yakin Solskjaer akan diliputi segudang pertanyaan tentang nasib si pemain. Beruntung Pogba masih mau mendekati suporter dan sempat memberikan sarung tangannya kepada suporter yang beruntung.

“United sudah berkembang tanpa dia. Mereka membutuhkan pemain yang ingin benar-benar berada di klub. Mino Raiola sebelumnya berbicara pekan ini dan saya tidak mempercayai satu kata pun yang keluar dari mulut orang itu. Tapi jika Pogba memang sungguh-sungguh seperti yang dia ucapkan, maka saya sangat senang karena dia aset mahal bagi klub jika United sedang dalam kondisi bagus,” kata Gary.

Kembalinya Pogba menjadi berkah tersendiri bagi United. Jika melihat laga kemarin, maka masalah kreativitas yang digaungkan orang-orang ketika melihat permainan United perlahan mulai bisa teratasi. Mereka berharap Pogba bisa terus dimainkan sejak laga Boxing day hingga akhir musim nanti dan membuat Ed Woodward melupakan nama-nama seperti James Madisson atau siapa pun incaran di posisi tersebut.

Namun seperti yang seringkali saya katakan, kembalinya Pogba tidak akan banyak membantu jika tidak didukung oleh pemain lainnya yang bisa menyesuaikan apa kehendak si pemain. Dia bukanlah penyihir yang bisa mengubah permainan United sendirian. Keberadaannya akan sia-sia jika pemain lain tidak mencari ruang untuk dirinya sendiri agar Pogba bisa mengirimkan umpan-uumpan yang enak untuk dieksekusi menjadi sebuah gol.