Foto: ManUtd.com

Layaknya era kepelatihan Ole Gunnar Solskjaer, Erik ten Hag juga menyuntikkan beberapa nama baru yang akan menemaninya sebagai staf sepanjang musim 2022/2023. Yang terbaru, Setan Merah resmi memperkenalkan Benni McCarthy sebagai anggota keluarga baru mereka.

Pria Afrika Selatan ini sudah berada di Old Trafford ketika United ditahan imbang Rayo Vallecano akhir pekan kemarin. Setelah laga, Benny pun langsung diperkenalkan dan berfoto di Carrington. Menurut Ten Hag, Benni adalah orang yang layak untuk mengisi posisi tersebut.

“Ada satu posisi dalam staf kepelatihan yang ingin saya isi dan Benni adalah orang yang tepat mengisi posisi itu. Ia sudah berpengalaman, melatih di level profesional dan mantan pemain depan yang sukses. Ia akan membantu kami fokus dalam letihan penentuan posisi dan menyerang. Akan tetapi, saya tidak berkata jika fokusnya hanya tertuju kepada pemain depan, tapi juga integrasi antara pemain sayap dan gelandang dalam skema menyerang kami karena cara bermain kami harus dinamis,” kata Ten Hag.

Sementara bagi Benni, momen ini merupakan mimpi yang menjadi nyata. Pasalnya, Benni adalah penggemar Setan Merah. Tawaran dari United, dan keberadaan Ten Hag di sana menjadi sesuatu yang tidak bisa ia tolak.

“Saya mendukung United dan selalu ingin bermain untuk mereka. Saya sangat menyukai pemain-pemain mereka seperti Mark Hughes, Andy Cole, dan Ryan Giggs,” tuturnya.

Karier Benni di dunia kepelatihan memang hanya berkutat di negara-negara seperti Skotlandia, Belgia, dan Afrika Selatan. Akan tetapi, prestasinya tidak bisa dianggap remeh. Ketika melatih AmaZulu, Benni sanggup membawa tim ini menyelesaikan liga pada posisi kedua musim 2020/2021. Posisi ini adalah yang tertinggi bagi AmaZulu di era sepakbola modern. Atas prestasinya ini, Benni didapuk menjadi pelatih terbaik liga Afrika Selatan pada saat itu. Selain itu, ia juga fasih bicara empat bahasa berbeda.

Kontribusinya bersama AmaZulu membuat Benni sempat mendapat tawaran untuk mengisi kursi kepelatihan timnas Afrika Selatan sebagai pelatih utama. Akan tetapi,  ia menolak. Kecintaan kepada United menjadi alasan meskipun statusnya hanya sebagai “bawahan” Ten Hag.

Satu hal yang lekat dalam ingatan tentang Benni adalah ketika aksinya sukses menyingkirkan United saat ia masih aktif sebagai pemain. Kejadiannya pada musim 2003/2004 pada babak 16 besar Liga Champions.

Pada leg pertama di Do Dragao, Benni mencetak dua gol masing-masing melalui tendangan voli dan sundulan kepala untuk membawa Porto unggul 2-1. Pada leg kedua, tendangan bebasnya yang tidak bisa ditangkap dengan sempurna oleh Tim Howard menjadi petaka ketika rebound-nya dimaksimalkan oleh Costinha.

“Jujur saya sedih karena dua gol saya itu. Impian saya adalah mencetak gol di Old Trafford tapi bukan untuk menyingkirkan United dari Liga Champions. Saya dimarahi oleh Mourinho karena saya tidak terlalu gembira. Dia pun berkata kalau saya tidak bersemangat, maka saya tidak akan pernah ada dalam timnya lagi,” katanya kepada The Athletic.

Benni dikenal sebagai salah satu penyerang terbaik yang pernah dimiliki Afrika Selatan. Kariernya cemerlang ketika ia membela tim Portugal tersebut dengan catatan 58 gol dari 124 penampilan selama empat musim.

Setelah itu, Benni hengkang ke Inggris untuk mencicipi kerasnya persaingan Premier League dengan Blackburn Rovers sebagai tujuan. Hasilnya, Benni mencetak 24 gol dari 50 penampilan di semua kompetisi dengan 18 gol diantaranya dibuat di Premier League.

Torehan tersebut saat itu hanya kalah dari Didier Drogba yang mencetak 20 gol di liga. Ia bahkan unggul sebiji gol dari Cristiano Ronaldo. Sayangnya, musim kedua Benni di Blackburn berantakan karena tim justru mendatangkan Roque Santa Cruz.