Foto: Manchester Evening News

Rasanya seru untuk mengetahui seberapa pelik sebenarnya krisis situasi Manchester United di musim ini. Dengan mengambil opini dari tiga jurnalis teratas Fleet Street yang berbicara kepada Sky Sports, kita juga akan tahu seperti apa pandangan yang pas untuk menggambarkan situasi di Old Trafford.

Pandangan pertama datang dari salah seorang pundit The Guardian Jonathan Liew. Berbicara di acara Sunday Supplement, Liew menganggap bahwa krisis situasi yang dihadapi United dimulai dari penunjukan Ole Gunnar Solskjaer. Menurutnya menunjuk Solskjaer adalah salah satu keputusan paling bodoh yang dilakukan Setan Merah dalam beberapa tahun kebelakang.

Maka hasilnya, United kesulitan menang, dan mereka kalah delapan kali di musim ini. Pasukan The Red Devils bahkan duduk 33 poin di bawah Liverpool. Selain itu, Liew juga berpikir kalau Woodward telah salah langkah karena terlalu mengikat dirinya pada Solskjaer. Oleh sebab itu, CEO United tersebut tidak berpikir panjang lagi ketika mengangkatnya secara permanen.

“Woodward telah mengikat nasibnya dengan Solskjaer. Menurut saya, hal itu kemungkinan menjadi alasan mengapa United membuat salah satu keputusan paling bodoh dalam beberapa tahun dengan menunjuknya sebagai manajer permanen. Padahal klub sebesar mereka tidak perlu melakukannya. Solskjaer distigmakan tidak akan dikalahkan Bayern atau Real. Jadi Woodward terikat dengan Solskjaer,” pungkas Jonathan Liew dikutip dari Sky Sports.

“Nasib mereka semua sama-sama sudah terjalin. Mereka semua dalam kekacauan ini bersama-sama. Ada masalah budaya yang lebih dalam di United. Di mana, jika Anda melihat sejarah mereka, itu penuh dengan pemain fantastis, momen fantastis dan pemenang di menit terakhir. Tapi semua ini hanya sejarah saja.”

“Sekarang mereka telah mengabaikan untuk menempatkan proses dan struktur yang diperlukan untuk kesuksesan jangka panjang. Mereka pikir dengan melempar seorang manajer akan memperbaiki semua masalah mereka. Mereka kecanduan ide penyelamat yang akan menyelamatkan semuanya pada menit terakhir, seperti cara kerja di televisi dan film.”

Selain Liw, kepala penulis Times Sports Matt Dickinson juga percaya kalau pemilihan Solskjaer sangatlah kurang tepat. Ia beranggapan bahwa krisis situasi United bermula dari hal itu, yang kemudian di bawa ke lapangan, masuk ke ruang istirahat, dan naik ke ruang dewan. Maka tidak heran mengapa tampaknya semua sisi di Old Trafford tampak kacau dan tidak sesuai dengan identitas Setan Merah yang sesungguhnya.

“Mereka punya masalah besar di hampir setiap level. Tapi Woodward menerobosnya dan memilih Solskjaer. Padahal skala pekerjaan di Manchester United sangat besar, dan membutuhkan seseorang yang memiliki rekam jejak yang terbukti. Pochettino orang yang tepat, dan dia seharusnya dipilih untuk membangun kejayaan. Saya tahu fakta bahwa mereka tidak mendekatinya,” ujar Matt Dickinson.

“Mereka terlalu terobsesi dengan DNA United, dan mendatangkan seseorang yang mengenal klub, seolah itu yang paling penting. Itu kesalahan. Pada akhirnya Anda mengandalkan Glazer untuk melakukan bisnis besar dan harga saham yang sehat. Itu akan memakan waktu lima tahun. Maka dengan begitu, ketidakpastian akan menjadi masalah mereka yang lebih besar.”

“Masalah lain adalah jika Anda Jadon Sancho, dan Anda sedang melihat United, apakah Anda berpikir ini adalah klub yang ingin Anda masuki? Coba pikir lagi dengan detil. Tim seperti United ini sedang berada di posisi kelima, dan merupakan keajaiban kecil pemain sekelas Sancho bisa bergabung. Rasanya sama seperti melihat sebuah kapal selamat dari karam di lautan badai.”

Tidak hanya itu, koresponden sepakbola Daily Telegraph Matt Law bahkan mengkhawatirkan krisis situasi di United akan semakin parah. Alasannya karena, setelah memperhitungkan setiap pemain yang dibawa ke Old Trafford sejak 2014, menurutnya Setan Merah banyak mengalami kemunduran. Maka krisis situasi di United saat ini sudah tidak bisa terhindarkan lagi.

“Lingkungan di Manchester United sangat mengkhawatirkan, dan saya rasa inilah yang akan memperparah kirisis situasi. Kenapa? Karena setiap pemain yang mereka datangkan sejak 2014 membuat klub tampak semakin buruk. Saya tidak bilang bahwa setiap pemain yang mereka datangkan adalah pemain yang buruk. Tapi pemain yang mereka rekrut, tidak bisa memperbaiki situasi United,” tandas Matt Law.

“Yang parahnya, pemain-pemain yang mereka rekrut juga di antaranya telah berubah menjadi buruk (dalam permainan). Saya harus mengatakan, saya pikir pemain seperti Maguire juga semakin buruk ketika bermain untuk Manchester United. Itu terjadi berulang-ulang sama seperti sebelumnya. Sama halnya dengan melihat manajer yang mereka tunjuk.”

“Ada sesuatu yang salah dengan lingkungan Old Trafford sekarang. Saya tidak tahu apa itu karena saya tidak tahu apa yang terjadi di balik layar, tetapi itu benar-benar mengkhawatirkan saya. Krisis situasi tidak dapat terhindarkan. Betapapun banyak uang yang Anda keluarkan untuk mendatangkan pemain, rasanya saya tidak yakin krisis situasi itu akan berhasil mereka ditangani dengan mudah.”

***

Dengan semua gambaran krisis situasi yang dibebankan kepada kesalahan memilih manajer ini, Manchester United harus terpaksa menerima konsekuensinya. Menjadi menarik untuk mempertanyakan apa yang harus dilakukan Setan Merah untuk mengatasi krisisnya tersebut. Mengingat, mau beli seberapa banyak pemain bagus pun, kalau situasinya sedang krisis, itu semua tidak akan merubah apa-apa. Jadi, apakah sudah saatnya United memecat Solskjaer?