Foto: Manchester Evening News.

Menganggurnya Pochettino secara tidak langsung memberikan tekanan bagi Ole Gunnar Solskjaer. Rentetan hasil buruk akan membuat namanya kembali diisukan akan dipecat dan sudah pasti kandidat terkuatnya adalah manajer asal Argentina ini.

***

Kabar mengejutkan datang dari Premier League. Tepatnya datang dari London Utara, markas Tottenham Hotspur. Pada Rabu dini hari (20/11) waktu Indonesia, mereka resmi mengakhiri kerja sama dengan kepala pelatih mereka, Mauricio Pochettino. Rentetan hasil buruk yang didapat musim ini menjadi alasan mengapa mantan juru racik Southampton tersebut didepak.

“Kami sebetulnya sangat enggan untuk melakukan perubahan ini dan ini bukanlah keputusan yang ringan atau tergesa-gesa. Hasil yang kami raih sejak kompetisi domestik sejak akhir musim lalu hingga awal musim ini sangat mengecewakan,” tutur Daniel Levy selaku chairman The Lylywhites.

Ironis memang mengingat kurang dari 200 hari sebelumnya Pochettino membawa Spurs melangkah ke final Liga Champions pertama mereka sepanjang sejarah. Prestasi klub sejak dipegang olehnya lima musim silam sebenarnya tidak jelek-jelek amat. Spurs rutin finis pada empat besar dengan prestasi terbaik mereka finis kedua pada 2016/17.

Tidak hanya itu, Pochettino juga sukses mengorbitkan beberapa pemain akademi dalam skuadnya. Dua yang paling sukses adalah duo Harry yaitu Winks dan Kane. Nama terakhir menjelma menjadi salah satu bomber terbaik Inggris. Belum lagi pembelian pemain yang kemudian menjadi bintang seperti Dele Alli atau Son Heung Min. Sayangnya, hasil buruk pada 2019/20 membuat kerja sama ini berakhir.

Tidak butuh waktu lama bagi Spurs mendapatkan manajer anyar. Kurang dari 24 jam, mereka resmi menunjuk Jose Mourinho. Spurs menjadi kesebelasan berikutnya yang menjual jiwanya (baca: filosofi) kepada setan (baca: Mourinho) dengan harapan bisa memberikan kejayaan dalam bentuk trofi.

“Bersama Jose kami memiliki salah satu manajer terhebat dalam sejarah sepakbola. Dia punya pengalaman yang bagus, dapat menginspirasi tim dan memiliki taktik bagus. Dia memenangi piala bersama kesebelasan yang ia latih. Kami percaya dia dapat memberikan energi dan kepercayaan dalam ruang ganti,” kata Levy menambahkan.

Tekanan untuk Solskjaer dan Ed Woodward

Dengan dipecatnya Pochettino maka bertambah lagi satu sosok pelatih kelas dunia yang statusnya saat ini sedang menganggur. Tak ayal, berita seputar klub mana yang berikutnya akan dilatih pria berusia 47 tahun ini mencuat ke permukaan. Satu yang sudah pasti menjadi kandidat kuat adalah Manchester United.

Kabar ketertarikan Setan Merah dengan Pochettino bukanlah cerita baru. Namanya sudah muncul sejak Jose Mourinho dipecat United pada Desember 2018 lalu. Keberhasilan membawa Spurs menjadi langganan papan atas dan kehebatannya dalam mengubah mentalitas tim serta mengolah bakat-bakat mentah menjadi penyebab ketertarikan United kepadanya.

“Pochettino melakuan pekerjaan luar biasa. Jika dia diberikan banyak dana maka ia bisa menjadi juara liga. Satu hal yang ingin saya katakan, ketika Jose Mourinho meninggalkan United, maka Pochettino adalah orang yang tepat untuk menggantikannya. Dia layak mendapatkannya,” kata Gary Neville saat Mourinho membawa United finis runner-up dua musim sebelumnya.

United sebenarnya sudah mencoba mendatangkan Pochettino sesaat setelah mereka memecat Jose Mourinho. Namun karena hal itu terjadi pada pertengahan musim, maka perpindahan itu mustahil terjadi dan membuat mereka memilih Ole Gunnar Solskjaer yang kemudian dipermanenkan pada bulan Maret. Sebuah keputusan yang tepat mengingat mereka bisa melaju hingga final Liga Champions.

“Saya tahu kalau dia sebenarnya sudah memiliki pekerjaan besar tahun lalu, penasihatnya sudah berbicara dengan klub lain dan tampaknya kesepakatan itu akan terjadi. Namun kesempatan mendapat pekerjaan itu gagal. Dia akan melakukan pekerjaan besar dalam waktu dekat,” kata Harry Redknapp yang ketika itu mengeluarkan senyum saat wartawan Manchester Evening News bertanya apakah United klub yang dimaksud.

Dengan kosongnya posisi Pochettino sekarang, tak ayal tekanan akan kembali menghampiri Ole Gunnar Solskjaer dan Ed Woodward. Bayang-bayang akan sosok Pochettino kini kembali hadir dalam pekerjaan mereka. Jika ia masih menganggur sampai akhir musim ini, ditambah dengan rentetan hasil buruk yang akan didapat Setan Merah ke depan, sudah pasti membuat nama Pochettino akan kembali dikait-kaitkan sebagai the next manager Manchester United.

Beberapa penggemar United yang tidak yakin kepada Solskjaer pun mulai menunjukkan suaranya. Kapan lagi mereka memiliki manajer yang memiliki prestasi cukup bagus di Premier League ketimbang Solskjaer yang CV nya belum mentereng pada kompetisi elite ini.

“Jika Manchester United punya sekeping kredibilitas atau ambisi untuk benar-benar menjadi klub elite lagi, maka ambil Pochettino sekarang. Jika ragu dan melihatnya pergi ke klub lain, lalu berakhir dengan memecat Solskjaer tahun depan, maka klub sudah pasti tidak punya bayangan siapa yang akan menggantikannya,” kata akun Twitter @SibsMUFC.

Manchester United kini siap merasakan situasi layaknya 2016 silam. Saat itu, mereka berada dalam keragu-raguan apakah akan meneruskan pekerjaan bersama Louis van Gaal atau memecatnya di tengah jalan. Di saat yang bersamaan, Jose Mourinho berstatus pengangguran setelah dipecat Chelsea dan United disinyalir akan menjadi pelabuhan berikutnya bagi The Special One. Apalagi setelah nyanyian Jose Mourinho menggema di Old Trafford ketika United dikalahkan Norwich City beberapa bulan sebelumnya yang membuat isu pemecatan kepada Van Gaal hingga membuat pelatih asal Belanda tersebut melakukan walk out dalam sesi konferensi pers.

Di tengah kisruh nasib Van Gaal, Ed Woodward berusaha meyakinkan Van Gaal kalau posisinya aman. Hingga pada akhirnya ia tetap memecat pelatih asal Belanda tersebut beberapa jam setelah menjadi juara Piala FA. Beberapa minggu kemudian United merekrut Mourinho. Sesuai dengan spekulasi media saat itu. Keputusan memilih Mourinho saat itu juga disebabkan Man City yang menunjuk Pep Guardiola sehingga manajemen merasa kalau hanya Mou yang bisa menyaingi tetangganya tersebut sebelum akhirnya dia dipecat dua setengah tahun kemudian.

“Apa yang saya tidak suka adalah Woodward menghubungi penggantiku (Mourinho) dan tutup mulut selama enam bulan,” tutur Van Gaal.

Ed Woodward kali ini akan diuji kembali kesetiannya dengan kondisi serupa tiga tahun lalu. Menurut wartawan Telegraph, James Ducker, Pochettino akan menjadi kisah yang jauh lebih menarik karena hanya akan ada beberapa keraguan tentang cocok atau tidaknya ia dengan United ketimbang saat Mourinho pertama kali masuk pertama kali ke dalam skuad.

Kebersamaannya dengan Solskjaer akan diuji jika hasil pertandingan United tidak kunjung membaik. Dimulai dari akhir pekan nanti hingga Desember saat United memulai laga pertama dari 11 pertandingan yang akan dimainkan dalam tempo 33 hari. Momen ini bisa menentukan nasib Solskjaer di kota Manchester.

Musim ini, Ed Woodward berjanji akan bekerja sungguh-sungguh dengan Ole Gunnar Solskjaer. Ia juga berjanji akan mendukung segala hal yang dibutuhkan pria Norwegia tersebut. Namun siapa yang tahu isi hati Woodward mengingat ia kerap berkata yang sama kepada tiga manajer yang ia pecat sebelumnya. Tidak ada jaminan dia akan tetap mendukung Solskjaer jika hasil pertandingan United terus memburuk. Saat itu terjadi, maka bukan tidak mungkin Woodward sudah mengambil ponselnya untuk menelepon Pochettino.

Hanya dengan kemenangan, bayang-bayang Pochettino akan hilang dari benak Solskjaer dan Woodward. Namun hal itu tidak akan terjadi jika kedepannya United tidak menunjukkan adanya perkembangan yang berarti. Keduanya mungkin sedang banyak-banyak berdoa agar Pochettino tidak mengincar pekerjaan di United dan memili mengambil pekerjaan dari klub besar lainnya seperti Bayern Munich, Real Madrid, atau Barcelona.