Tidak bisa dipungkiri bahwa lini belakang Manchester United menjadi masalah dalam beberapa pertandingan terakhir. Sektor yang pada awal musim 2017/2018 menjadi kekuatan United dalam mengarungi musim justru menjadi titik lemah dalam beberapa pertandingan terakhir. Sudah tiga gol bersarang ke gawang David De Gea dalam tiga laga anyar.

Satu hal yang menjadi sorotan tentu posisi bek tengah United yang menjadi biang keladi kekalahan mereka dalam pertandingan menghadapi Spurs dan Newcastle. Saat itu, duet Phil Jones dan Chris Smalling menjadi bulan-bulanan supporter dan media. Kesalahan yang mereka lakukan bahkan memunculkan isu kalau Mou akan melepas mereka musim depan.

Semua Diawali oleh Eric Bailly

Awal musim ini, Jose sebenarnya sudah memiliki pakem yang tepat untuk posisi bek tengah dengan Eric Bailly dan Phil Jones. Selain usianya yang masih terbilang muda (Bailly 23 tahun dan Jones 25 tahun), keduanya juga memiliki gaya permainan yang saling melengkapi. Inilah yang membuat David De Gea berhasil mengumpulkan lima kali nirbobol dalam enam laga awal.

Sayangnya, cedera yang dialami bek nasional Pantai Gading ini langsung berpengaruh terhadap lini belakang United. Mereka kembali kebobolan dua gol ketika menghadapi Huddersfield pada pekan kesembilan saat ia absen karena memar. Sempat kembali merumput, Bailly kemudian absen sejak 18 November hingga sekarang.

Kehilangan Bailly membuat Gawang De Gea mudah kebobolan dalam enam dari tujuh pertandingan ketika melawan Watford, Arsenal, Man City, West Brom, Leicester, dan Burnley. Lini belakang Setan Merah kembali tidak konsisten ketika mereka takluk atas Tottenham dan Newcastle United.

Secara tidak langsung, Bailly memang berpengaruh besar dalam keberhasilan United memuncaki klasemen pada pekan-pekan awal. Sayang, cedera memaksa Bailly harus absen untuk waktu yang sangat lama. Sebuah kerugian tentunya bagi United yang posisinya di urutan kedua siap diganggu klub-klub dibawahnya.

Baca juga: Merindukan Eric Bailly

Hasil akhir yang memengaruhi komposisi bek tengah

Ketika Smalling dan Jones bermain sangat buruk, para penggemar pun mengeluarkan suaranya terkait siapa yang layak berdiri di depan David De Gea. Ada yang meminta Rojo untuk dimainkan, namun tidak sedikit pula yang berharap Lindelof diberikan kepercayaan. Bahkan, ada juga yang mengharap Daley Blind dimainkan kembali sebagai bek tengah.

Sebelum membahas secara detil, ada baiknya kita melihat tabel di bawah ini:

Komposisi bek tengah United musim 2017/2018 (hingga pekan 27)

Duet Jumlah Pertandingan Hasil, Menang (M), Seri (S), Kalah (K) Poin
Smalling – Jones 10 5 menang, 2 seri, 3 kalah 17
Bailly – Jones 6 5 menang, 1 seri, 0 kalah 16
Komposisi Tiga Bek 4 3 menang, 0 seri, 1 kalah 9
Smalling – Lindelof 2 2 menang, 0 seri, 0 kalah 6
Rojo – Jones 2 1 menang, 1 seri, 0 kalah 4
Smalling – Rojo 2 1 menang, 0 seri, 1 kalah 3
Lindelof – Jones 1 0 menang, 1 seri, 0 kalah 1
Total 27 17 menang, 5 seri, 5 kalah 56

 

Jika kita melihat tabel di atas, maka Manchester United lebih banyak mendapat poin ketika Mou memasangkan Smalling dan Jones. Akan tetapi, United juga lebih sering kalah ketika keduanya tampil. United justru lebih bagus dari segi hasil ketika bermain dengan komposisi tiga bek atau memainkan Smalling dengan Lindelof yang rasio kemenangannya mencapai 100 persen. Catatan di atas juga belum menambahkan pergantian yang dialami bek tengah United di tengah-tengah pertandingan.

Satu hal yang menarik dari lini belakang United musim ini adalah kebijakan Mou yang selalu merotasi bek tengahnya setiap United gagal meraih kemenangan. Hal ini dilakukan beberapa kali pada musim ini. Sesuatu yang menunjukkan kalau Mou kesulitan mencari komposisi ideal bagi skuadnya terutama di sektor centre back.

Ketika Bailly absen di laga melawan Crystal Palace (30/9), Mou memasang duet Jones dan Smalling dalam tiga pertandingan sampai ketika mereka kalah melawan Huddersfield. Saat itu, Jones diganti pada menit 23 oleh Victor Lindelof yang berperan dalam dua gol Terriers. Kekalahan itu kemudian membuat Mou memasang tiga pemain belakang (Bailly-Smalling-Jones) saat mengalahkan Spurs pekan berikutnya.

Skema itu kemudian diubah ketika mereka kalah 1-0 dari Chelsea, yang membuat Mou memainkan Smalling dan Lindelof di laga menghadapi Newcastle pekan berikutnya. Komposisi ini semakin apik saat Mou menyuntikkan Rojo dan membuat mereka memainkan skema tiga bek hingga pekan ke 15 sebelum mereka kalah melawan City saat Mou memasang Smalling dan Rojo sekaligus meninggalkan Lindelof.

Setelah kalah di partai derby, Mou kemudian memainkan tiga komposisi berbeda saat United meraih hasil imbang dalam tiga pertandingan beruntun ketika melawan Leicester (Jones-Smalling), Burnley (Rojo-Jones), dan Southampton (Jones-Lindelof). Mou kemudian memainkan kembali duet Jones-Smalling yang diselingi pasangan Smalling-Rojo dalam beberapa pekan terakhir hingga kekalahan lawan Newcastle pekan lalu.

Selain hasil, satu hal yang mempengaruhi Mou dalam mengutak atik susunan pemain belakangnya adalah tidak konsistennya pemain belakang United ketika diberi kesempatan main. Ini yang menjadi dasar mengapa Mou tetap memainkan Jones dan Smalling dikarenakan keduanya sudah lebih dari lima musim berseragam merah.

Marcos Rojo misalnya, ia adalah pemain yang dibekali dengan agresifitas yang tinggi dan kerap mengandalkan fisiknya untuk berduel. Tetapi, ketika dipercaya untuk bermain saat melawan Burnley, ia berperan dalam gol pertama yang dibuat Ashley Barnes. Bek Argentina ini juga melakukan pelanggaran yang tidak perlu ketika menghadapi Watford.

Memainkan Lindelof juga bukan menjadi solusi karena ia masih belum beradaptasi dengan baik sehingga memainkannya di ajang turnamen seperti Piala FA menjadi opsi yang lebih baik. Sementara jika memainkan Daley Blind pun akan lebih mudah dieksploitasi karena ia kurang cakap menghadapi bola atas.

Kalau masih rapuh, serahkan saja kepada De Gea

Dengan catatan-catatan di atas, besar kemungkinan kalau Jose Mourinho masih akan menggunakan duet Smalling dan Jones di sisa pertandingan musim ini di Premier League. Jose bisa saja untuk memasang duet yang mungkin belum pernah dilakukan di liga seperti Rojo dan Lindelof. Namun akan ada risiko yang menyertai mengingat keduanya masih inkonsisten.

Dan kalau pertahanan United masih mudah ditembus, maka tidak ada jalan lain selain berharap kepada tangan-tangan David De Gea.