Pekan lalu, Manchester United kembali meraih kemenangan dalam lanjutan pekan ke-13 Premier League 2017/2018. Hasil ini adalah untuk pertama kalinya United menang dua laga beruntun setelah terakhir kali terjadi pada September silam. Akan tetapi kemenangan 1-0 melawan Brighton and Hove Albion tersebut tidak bisa dinikmati oleh banyak kalangan.

Beberapa penggemar mengaku bahwa kemenangan ini tidak layak didapatkan oleh tim sekelas United dikarenakan satu-satunya gol terjadi karena bunuh diri Lewis Dunk. Mereka kecewa karena dengan pemain semahal Romelu Lukaku, Anthony Martial, dan Paul Pogba, Setan Merah tidak bisa menunjukkan permainan apik layaknya ketika melawan Newcastle United.

Akan tetapi, para penggemar sepertinya lupa kalau hal ini sudah jamak dilakukan oleh klub Manchester United. Sejak zaman Sir Alex Ferguson hingga Jose Mourinho, pemilik 20 gelar Liga Inggris ini sudah terbiasa meraih kemenangan meski menunjukkan permainan yang buruk. Hal ini kerap disebut “ugly wins” atau secara harafiah berarti kemenangan yang jelek.

Pada 2007, legenda United, Ryan Giggs pernah mengatakan kalau ugly wins adalah ciri khas yang membuat United ditakuti oleh para lawan-lawannya. The Welsh Wizard bahkan tidak segan-segan untuk menyebut bahwa ugly wins berperan besar dalam kesuksesan United selama 15 tahun terakhir.

“United akan selalu mencoba untuk meraih kemenangan dengan permainan yang bagus. Tapi, kemampuan kami untuk menang dengan permainan buruk adalah ciri khas kami dalam 15 tahun terakhir. Di sebagian besar permainan, kami akan mencoba menunjukkan permainan yang menarik dan mencetak banyak gol, tapi kami juga butuh kekuatan tambahan di lini belakang seperti ketika melawan Liverpool,” ujarnya kepada Telegraph.

Giggs mengeluarkan kutipan tersebut setelah United menang 1-0 atas Liverpool di Anfield pada Desember 2007. Dalam laga itu, United hanya membuat empat tembakan ke gawang (dua mengarah ke gawang) berbanding 19 milik Liverpool. Sepanjang 90 menit, United lebih banyak dibuat bertahan dan hanya gol dari Carlos Tevez saja yang menjadi pembeda.

Hal serupa pernah diucapkan oleh eks United lainnya, Darren Fletcher. Pemain yang sekarang bermain untuk Stoke City tersebut pernah berkata bahwa ada lebih dari satu cara untuk memenangi pertandingan dan salah satunya adalah dengan menang meski bermain buruk.

“Saya belajar dari Neville, Scholes, dan Giggs bahwa ada lebih dari satu cara untuk memenangi pertandingan. Kami bisa menang dengan permainan brilian, tapi terkadang kami juga harus memenangi laga dengan cara yang pragmatis. Akan ada masa dimana kami tidak tampil bagus tapi tidak berarti kalau kami akan kalah. Itulah yang membuat tim ini menjadi tim juara.”

Sir Alex Ferguson pernah mengatakan, “Bermain menyerang membuat anda memenangi pertandingan, Pertahanan membantu anda memenangi gelar.” Ucapan ini seolah mengatakan bahwa lini pertahanan adalah fondasi yang diperlukan untuk memenangi Piala. Fergie sendiri bahkan pernah mengatakan kalau dirinya lebih suka memenangi pertandingan dengan skor 1-0 tapi konsisten ketimbang menunjukkan penampilan menghibur tapi sering kehilangan poin.

“Saya akan lebih senang jika kami main jelek tapi menang,” ujarnya. Fergie mengucapkan hal tersebut pada musim 2012/2013. Ketika itu dia mengambil contoh dari musim sebelumnya dimana United, yang ketika itu memiliki lini depan yang tajam tidak diimbangi dengan solidnya lini belakang. Pembantaian 1-6 dari Manchester City serta ditahan imbang 4-4 oleh Everton adalah contoh dimana United terlalu berani bermain terbuka namun tidak diimbangi oleh keseimbangan lini pertahanan.

Musim terakhir Fergie adalah musim dimana United kerap bermain buruk meski akhirnya kerap keluar sebagai pemenang. Salah satunya adalah pertandingan melawan West Ham United pada November 2012. Ketika itu United yang diharapkan berpesta gol melawan West Ham (ketika itu berstatus tim promosi) justru hanya menang tipis 1-0 berkat gol Robin Van Persie di detik ke 32. Setelah itu, United justru kesulitan menambah gol lagi.

Musim ini, sudah tiga kali MU asuhan Mou memenangi laga meski bermain buruk. Sebelum laga vs Brighton, United sudah melakukannya ketika menang di markas Southampton dan ketika bertandang ke markas Benfica. Semuanya dimenangi dengan skor tipis 1-0. Bukan tidak mungkin hal-hal ini akan kembali berlanjut di pertandingan-pertandingan berikutnya.

Meski begitu, bukan berarti United harus bermain buruk di setiap pertandingannya. United jelas harus mengembalikkan penampilan terbaiknya layaknya awal musim lalu. Akan tetapi para penggemar harus mengetahui bahwa entah diraih dengan permainan buruk atau tidak sebuah kemenangan tetaplah akan dihargai dengan tiga poin.

Sumber: Telegraph, Sky Sports, Evening Standard, BBC