Foto: 10ztalk.com

Tidak sedikit para penggemar Manchester United yang kecewa terhadap Cristiano Ronaldo. Semua diakibatkan keputusannya untuk merayakan gol yang ia cetak ke gawang mantan timnya dalam laga Liga Champions kemarin malam.

Sesaat setelah ia mencocor bola kiriman Leonardo Bonucci, Ronaldo berlari sembari mengangkat setengah kausnya untuk memperlihatkan otot-otot perutnya sebelum mengeluarkan senyum dan menganggukan kepala. Hal ini yang kemudian membuat banyak penggemar United kecewa berat dan beranggapan kalau Ronaldo sudah tidak lagi menghormati Manchester United.

Para penggemar United seolah memiliki fatwa kalau Cristiano Ronaldo (dan mantan pemain United lainnya) tidak diperbolehkan untuk merayakan gol apabila timnya menghadapi United. Mereka semua seperti dituntut untuk menjaga sikap di depan pendukung United melalui fatwa semu tersebut. Jika melanggar, maka siap-siap cacian akan datang mengarah kepada si pemain.

Mencibir Ronaldo hanya karena merayakan gol ke gawang United tentu tidak masuk akal. Apabila kita melihat dengan seksama, Ronaldo sebenarnya masih menghormati Manchester United. Sesaat setelah ia berpelukan dengan rekan setimnya, ia berbalik ke arah tribun pendukung away dan menempelkan tangannya sebagai tanda permintaan maaf.

Sayangnya, hal ini tampak luput dari pandangan. Orang-orang lebih tertarik untuk mengatakan kalau Ronaldo tidak menghormati klub yang dibelanya selama enam musim tersebut.

Alih-alih menyebut Ronaldo tidak hormat kepada United, saya lebih menyoroti kalau Ronaldo hanya ingin meluapkan rasa emosinya saja setelah mencetak gol. CR7 mungkin frustrasi karena rekan-rekannya tidak bisa mencetak gol meski mendapat banyak peluang. Dan ketika ia sukses mencetak gol, maka tidak ada yang bisa ia lakukan selain merayakannya karena Juventus betul-betul buntu sebelum gol tersebut datang.

Dalam laga kemarin, Ronaldo membuat delapan tembakan. Jumlah terbanyak dibanding para pemain depan kedua kesebelasan. Akan tetapi, hanya satu tendangan saja yang mengarah ke gawang. Selebihnya, sepakannya mudah di blok oleh lini belakang United atau tidak mengarah ke sasaran. Dan ketika gol yang dinanti datang, maka emosinya pun pecah.

Toh Ronaldo juga merayakan gol tersebut bersama pendukung Juventus dan meminta maaf beberapa saat kemudian kepada penggemar United. Para penggemar United boleh saja marah apabila CR7 tiba-tiba berlari ke tribun tamu dan membentangkan tangan sembari berseluncur lutut layaknya Emanuel Adebayor sembilan tahun lalu.

Lagipula Ronaldo juga pernah melakukan selebrasi ketika menghadapi mantan timnya. Apakah para penggemar sudah lupa ketika Ronaldo merayakan gol dengan membuat gestur meremehkan saat United bertemu Sporting Lisbon di Old Trafford pada Liga Champions 2007/2008?

Saya yakin ada beberapa yang berkomentar, “Tapi lihat komennya bro habis pertandingan, dia menyebut MU menang beruntung. Kan arogan kesannya!” Kalau United memang menang beruntung, lantas United harus bagaimana? Bukankan hasil akhir sudah sah dan tidak bisa diulang. Komentarnya tersebut justru mencirikan kalau Ronaldo tidak pernah berubah. Dia akan tetap menjadi Ronaldo yang membenci kekalahan.

“Persona saya mungkin sangat buruk di lapangan, tapi itu karena saya orang yang serius. Jika Anda mengenal saya, lalu tinggal di rumah saya dan menghabiskan banyak waktu bersama saya, maka Anda seharusnya tahu kalau saya benci kekalahan. Itulah saya,” tuturnya bertahun-tahun yang lalu.

Jose Mourinho juga bukan menjadi faktor mengapa Ronaldo merayakan golnya. Mereka berdua memang pernah bermasalah ketika masih di Real Madrid, namun Ronaldo tampaknya tidak 100 persen membenci The Special One.

“Bekerja lagi bersama Mourinho? Kenapa tidak? Saya selalu menempatkan dia di papan atas. Dia adalah salah satu pemikir dan datang dengan detil-detil penting,” tuturnya. Saya justru melihat kalau Ronaldo merayakan gol karena Sir Alex sudah tidak ada lagi di kubu United.

Tidak sedikit pula yang mengibaratkan tindakan Ronaldo seperti seseorang yang menampar orang lain lalu meminta maaf karena merasa bersalah. Bagi saya, hal tersebut justru sangat berlebihan mengingat merayakan gol dalam pertandingan sepakbola bukanlah tindakan yang melanggar hukum.

Alih-alih terus membicarakan perayaan gol Cristiano Ronaldo, ada baiknya kita fokus terhadap laga menghadapi tetangga. Mengingat mayoritas dari kita hanya penggemar layar kaca, maka yang bisa dilakukan saat ini hanyalah berserah diri dan berdoa semoga klub kesayangan kita ini dinaungi keberuntungan dan keberkahan pada hari Minggu nanti.