Presiden Kehormatan Manchester United, buka-bukaan soal Sir Alex Ferguson yang pernah mengundurkan diri setelah musim 1997/1998 berakhir. Namun, Sir Alex menarik kembali ucapannya dan membantu Manchester United menuju jalan meraih treble pada musim berikutnya.

Edwards berada di depan kendali, dan telah memimpin di Old Trafford selama lebih dari dua dekade sejak 1980. Musim treble pada 1998/1999 mungkin yang paling berkesan untuknya, dan membuatnya semakin cermat untuk mengetahui bahwa Ferguson sebenarnya telah ‘mengundurkan diri’ saat musim panas sebelumnya.

Pada Juli 1998, Ferguson dipanggil untuk segera pulang dari liburan di Prancis oleh Edwards. Musim itu berakhir dengan United berada di posisi kedua Premier League di bawah Arsenal.

“Kami tidak memenangkan apapun dan jujur ​​kami tidak puas,” kata Edwards kepada Sportsmail. “Kami bertanya-tanya apakah Sir Alex telah mengalihkan perhatiannya dari sepakbola sedikit demi sedikit. Dan jika status selebritas menarik minatnya untuk lebih memilih berkuda, mungkin hal tersebut tidak akan membantu menyelesaikan masalah.”

“Jadi, kami menceritakan perasaan kami dan Roland berpikir bahwa kami harus menindaklanjutinya dengan sepucuk surat. Dia menerimanya dan langsung masuk kembali untuk melihat saya. Dia sangat marah, dan berkata: ‘Jika itu yang Anda pikirkan tentang saya, maka saya akan dijejalkan bahwa saya mengundurkan diri’. Dan kemudian dia pergi,” tutur Edwards menceritakan pengunduran diri Sir Alex Ferguson.

Ia lalu menelepon Fergue beberapa waktu kemudian, untuk menarik mundur pengunduran dirinya. Edwards bersikeras sampai hari ini, meskipun, ia tahu bahwa tidak ada niatan untuk mengejarnya. “Saya tidak bisa mengatakan bahwa saya sangat prihatin karena saya pikir dia akan kembali,” ungkap Edwards sambil tertawa.

“Untungnya, aku benar. Dia jelas punya sepatah kata dengan seseorang. Bisa jadi pengacaranya yang akan memberitahunya bahwa jika dia mengundurkan diri, dia tidak berhak mendapat uang sepeser pun. Tapi saya tidak tahu, saya berspekulasi.”

“Tapi tidak ada gunanya mengkhawatirkannya. Jika Anda merasa itu hal yang benar untuk dilakukan, dan saya tahu itu. Maka Anda harus mengambil konsekuensi terburuknya. Dia akan merespons satu atau lain cara dan saya pasti sangat menjadi tidak populer ketika dia berjalan keluar tim.

“Tapi tahun depan kami memenangkan treble, jadi, syukurlah dia tidak pergi!” pungkasnya. “Alex brilian dan sangat sukses. Tidak banyak berkesan semusim saja. Tapi jika Anda menulis sebuah buku maka Anda harus menceritakan keseluruhan cerita Anda.”

Dalam bukunya Edwards juga menuliskan bagaimana ia telah berkomunikasi dengan manajer Arsenal, Arsene Wenger, sebagai suksesor Sir Alex, yang untungnya, ditolak oleh Wenger.

Buku yang Edwards rujukkan adalah Red Glory: Manchester United dan Me, yang akan segera diterbitkan. Hubungan Edwards dengan United dimulai saat ayahnya, Louis, yang kala itu juga menjadi presiden klub, memberinya tempat pada 1970. Edwards ketika itu masih berusia 24 tahun. Buku yang disebutkan tersebut adalah sebuah cerita yang menarik pada masanya memimpin di Old Trafford.

 

Sumber: Daily Mail