Tony Martial came from France

The English press said he stood no chance

50M down the drain

Tony martial scores again

Begitulah bentuk dukungan fans Manchester United terhadap Anthony Martial, penyerang muda United yang performanya kerap turun naik. Meski begitu, Martial tetap memiliki dukungan penuh dari para fans United. Penyerang asal Prancis itu merasa senang dengan perlakuan fans tersebut.

“Mendengar lagu (chant) itu adalah hal yang baik. Itu akan mendorong Anda untuk menjadi lebih baik lagi, itu benar-benar membuat Anda ingin memberi semua yang anda miliki dan tidak ingin membiarkan fans kecewa dalam cara apapun. Sejujurnya, saya berpikir ketika setiap kali mereka menyanyikan itu, saya selalu merasa senang seperti pertama saya mendengar itu,” ujar Martial.

Menjadi topskor United di musim pertamanya dengan catatan 19 gol dalam 49 laga, Martial digadang-gadang akan menjadi striker masa depan United. Namun, kedatangan Zlatan Ibrahimovic yang mengunci posisi striker membuat Martial harus rela bolak-balik ke bangku cadangan. Meski begitu, fans United tetap memberi dukungan dan itulah yang membuat Martial betah di Old Trafford.

“Bagi saya, yang sangat spesial di sini adalah suporternya. Mereka sudah sangat luar biasa dengan saya. Saya pikir mereka membuat saya merasa seperti di rumah sendiri dan itu memudahkan adaptasi saya, dan juga membuat saya sangat betah untuk bertahan di sini,” imbuh pria 21 tahun itu.

Meski tidak seperti Paul Pogba atau Jesse Lingard yang aktif di media sosial untuk berinteraksi dengan fans, namun Martial tetap berusaha merespon dukungan dalam bentuk apapun yang diberikan fans.

“Saya mendapatkan pesan yang dikirim kepada saya dari banyak fans dan saya mencoba untuk membalas mereka dari waktu ke waktu. Saya tak banyak bersosial media, meskipun saya mencoba untuk meresponnya setiap kali mendapatkan pesan,” tutur Marial.

“Dan saat di jalan, selalu ada orang yang berteriak sesuatu seperti, “maju terus!” dan “saya berharap anda mencetak gol”, pesan yang membuat saya termotivasi. Ini selalu bagus untuk didengar dari mereka,” tambah pemain kelahiran Massy itu.

Rasa betahnya itu mungkin dilatarbelakangi oleh perlakuan fans di klub terdahulunya yang tidak sebaik fans United. Ia pernah membela Olympic Lyonnais dan AS Monaco sebelum mendarat di Manchester. Di Prancis, ia mengungkapkan bahwa fans tidak ragu mengejek pemainnya jika tidak bermain baik.

“Di Prancis, bahkan jika Anda adalah salah satu pemain terbaik, mereka mungkin akan memulai dengan mengejek dan mencibirmu jika Anda menjalani dua laga tanpa mencetak gol. Namun di sini adalah kebalikannya, mereka berusaha memberikan dukungannya untukmu sehingga Anda bisa mencetak gol, dan kemudian kepercayaan diri Anda tumbuh dari sana. Saya kira itu hanya perbedaan mentalitas. Itulah mengapa saya begitu menyukai fans di sini,” ungkap Martial.

Musim ini, Martial telah mengemas tujuh gol dan tujuh asis di semua kompetisi. Meski kerap dipasang sebagai sayap, Martial tetap mampu menunjukan kualitasnya dengan dribel berkualitas yang ia miliki. Dengan umur yang masih muda, Martial masih memiliki banyak waktu untuk membalas semua dukungan yang fans berikan.