Dalam dua minggu terakhir ini, penggemar Manchester United bisa dibilang menjadi salah satu fans yang paling berbahagia. Dua kemenangan telak dan tak sekalipun kebobolan, United kini memuncaki posisi pertama di Premier League. Memang baru dua laga dijalani tim asuhan Jose Mourinho ini, namun harus diakui bahwa kali ini United memulai musim lebih baik dari musim lalu.

Dua laga terakhir juga menunjukkan perubahan positif lainnya yang terjadi. Yaitu terhadap penyerang muda United, Anthony Martial. Walau masuk sebagai pemeran pengganti di kedua laga tersebut, remaja berusia 21 tahun ini berhasil melesakkan 2 gol dan permainan yang impresif.

Berbeda sekali dengan musim lalu dimana kita tahu bahwa Mou setiap membicarakan Martial, mayoritas komentar bernada negatif.

Seperti pada bulan November tahun lalu Mourinho mengklaim bahwa Martial kesulitan dalam beradaptasi dengan gaya permainan tim. Kemudian pada Januari lalu, manajer berusia 54 tahun tersebut menilai Martial tidak menggunakan kesempatan yang diberikan dengan maksimal.

Bahkan sempat dibandingkan dengan Memphis Depay yang kemudian harus hengkang dari Old Trafford pada bulan April lalu.

“Kami telah bersama lebih dari 10 bulan. Di mana tentu saya mengetahui pemain saya lebih baik sekarang dan begitu juga sebaliknya.”

“Apakah saya menganggap Anthony (Martial) adalah pemain dengan potensi yang besar? Jelas saya pikir. Apakah dia mampu bermain sukses dengan saya? Jelas juga, tapi dia perlu memberikan saya hal-hal itu,” tutur Mourinho usai laga dimana Martial bahkan tidak masuk bangku cadangan tersebut.

Meski banyak juga yang beranggapan bahwa inilah cara Mourinho untuk menyatakan kasih sayangnya terhadap Martial, kita bisa melihat dari jumlah pertandingan. Musim lalu, Martial hanya mendapatkan start sebanyak 18 kali. Di mana 6 di antaranya datang setelah Zlatan Ibrahimovic cedera.

Setelah itu hanya ada 7 laga dimana Martial bermain selama 90 menit. Lalu seringkali tidak dibawa oleh Mourinho untuk sebuah laga. Sehingga kemudian Martial lebih sering menghabiskan akhir pekan di Perancis, dimana Mou berharap dihabiskan di tempat latihan.

Musim panas tiba, spekulasi transfer Martial pun tiba. Isu transfer Ivan Perisic dari Inter Milan kemudian membawa nama Martial. Ia dikabarkan menjadi pemulus transfer Perisic ke United. Kemudian ada juga dari Tottenham Hotspurs yang menawarkan lembar baru di karir Martial.

Karakter Berubah, Rasa Pede Kembali 

Entah ada angin apa, seperti dijelaskan sedikit di paragraf awal, Martial kini menjelma menjadi pemain yang berbahaya. Pemain yang diidam-idamkan oleh Mourinho pada musim lalu.

Dilansir dari The Guardian, dari total 2 laga tersebut Martial bermain hanya 25 menit per pertandingan, namun 2 gol sudah di kantongnya. Pertama ketika melawan West Ham United dan kedua ketika menyambangi Swansea pada hari Sabtu (19/8) lalu.

Harian lokal Britania Raya ini memang mengatakan bahwa West Ham dan Swansea bukanlah dua tim yang punya catatan pertahanan kuat. Namun performa Martial memperlihatkan peningkatan, dari segi akselerasi dan ketenangan dalam penyelesaian.

Masih dari sumber yang sama, Mourinho pun dikabarkan putar haluan soal Martial. Sebelumnya mengkritik keras, kini pujian terlontar dari mulutnya.

“Kami membicarakan soal masa depannya di sini. Semuanya positif, kami menggunakan kemampuannya dengan baik dan dia menunjukkan sikap yang tepat. Kepercayaan dirinya sudah meningkat, dua laga dengan dua gol. Ini bagus untuk kepercayaan dirinya,” tutur Mourinho.

Kepercayaan diri ini sebenarnya sudah dimiliki oleh Martial ketika menginjakkan kakinya pertama di Old Trafford. Seperti kita tahu dia mencetak debut gol yang brilian ketika berhadapan dengan Liverpool. Namun menghilang ketika menjalani musim keduanya di United. Kini menurut Mou kepercayaan diri itu kembali bersamaan dengan berubahnya karakter Martial.

“Sisi profesional dirinya sudah meningkat. dia bekerja keras dan lebih baik. Ditambah grup berbahasa Perancis yang kita punya, [Marouane] Fellaini, Paul [Pogba], [Romelu] Lukaku, dimana dia sangat cocok di situ.”

“Jelas sekali dia ingin bermain, dia ingin jadi starter, dia ingin dipilih ke tim nasional dan bermain di piala dunia. Menurut saya ini semua simpel, saya tidak bisa bermain di Champions League, Premier League dan kompetisi lainnya dengan 11 pemain saja, saya butuh skuat.” lanjut Mourinho.

Angin positif dari Martial juga membawa aura kompetisi di sektor sayap menjadi lebih ketat. Masih dari sumber yang sama, The Guardian melihat performa Martial di kedua laga menjadi tantangan tersendiri untuk Marcus Rashford.

Dimana pada laga melawan Swansea lalu, Rashford mendapat sorakan tak menyenangkan dari 20.000 pendukung Swansea selama 75 menit. Lantaran pada musim lalu, Rashford berhasil menghukum Swansea dengan penalti yang ia dapat pada bulan April lalu.

Sehingga pada laga Sabtu kemarin, Rashford mendapatkan tekanan lebih dan terlihat ingin mencetak gol spektakuler untuk membungkam para penonton. Namun bukan gol yang ia dapat melainkan permainan yang kekanak-kanakan. Ia mendapatkan 3 tembakan tepat, namun tak satupun berbuah gol.

Memang Mourinho sudah mengatakan bahwa peran sejumlah pemain sudah diubah. Dimana Rashford akan dimasukkan ketika laga sudah menjelang usai untuk membuat pergerakan cepat di saat pemain bertahan lawan sudah kelelahan. Sehingga bukan tak mungkin Martial bisa lebih dipilih untuk beberapa laga ke depan.

Bagaimana menurut Anda? Rashford atau Martial sebagai starter?

 

Sumber : The Guardian