Entah apa yang dipikirkan manajemen United pada bursa transfer musim panas 2013. Di saat mereka dirumorkan merekrut Arturo Vidal, Thiago Alcantara, Toni Kroos, dan Cesc Fabregas, manajemen Setan Merah memilih merekrut Marouane Fellaini. Ia dihargai 27,5 juta pounds alias lebih mahal dari harga Toni Kroos ketika hijrah ke Real Madrid.

Si pemain begitu senang ketika mendapat pinangan dari United. Layaknya pemain baru, ia menyebut bahwa bermain untuk Setan Merah adalah impiannya sejak kecil. Bahkan Fellaini pernah mengaku bahwa dirinya menjadi saksi kehebatan United di final Liga Champions 1999. Entah pernyataan ini klise atau tidak.

“Waktu saya masih kecil, saya memiliki impian untuk bermain bersama Manchester United. Saya tidak terlalu sering menonton tv, tapi di usia 14 atau 15 saya sering menonton sepakbola dan United sering saya saksikan penampilannya,” ujarnya pada 2014 lalu.

Ia menambahkan, “Saya menyaksikan final Liga Champions di TV pada 1999. Saya ingat Ayah pernah bilang kalau Bayern (Munchen) masih unggul hingga menit 90 saya disuruh pergi tidur. Tapi saya menolak karena saya yakin United akan mencetak gol. Dan benar saja mereka mencetak gol. Momen yang indah bagi saya ketika menyaksikan United.”

Sayangnya ungkapan cinta tersebut belum bisa membuat para fans United menyayanginya. Fellaini langsung dicampakkan sesaat setelah ia datang. Tidak sedikit penggemar yang pesimis terhadap Fellaini terlebih dengan debutnya yang biasa-biasa saja ketika mereka mengalahkan Crystal Palace 2-0 awal September 2013. Benar saja, musim pertamanya dilalui dengan hanya 15 kali bermain di Liga dan tercatat dalam 10 pembelian terburuk Premier League musim tersebut versi Daily Mail.

Saat itu para fans sedang membutuhkan pemain berlabel bintang. Terlebih musim sebelumnya mereka berhasil membajak Robin Van Persie. Akan tetapi, Moyes justru mendatangkan mantan pemainnya di Everton yang tampilannya bak tiang listrik itu. Mereka ragu apakah Fellaini bisa menyesuaikan kerasnya kehidupan di Manchester United.

Akan tetapi, Perlahan-lahan Fellaini mulai menjawab keraguan para pengkritiknya. Musim 2014/2015 ia mulai mendapatkan tempat di lini tengah asuhan Van Gaal. Tidak hanya itu, dia mulai mencetak gol-gol krusial. Salah satunya ketika sundulannya tidak bisa dihalau Joe Hart dalam Derby Manchester. Ia juga kerap menjadi striker dadakan apabila lini depan United sedang krisis pemain depan.

Kerja keras dalam setiap latihan membuat namanya kerap menjadi pilihan utama entah ketika United masih ditangani Louis Van Gaal atau Jose Mourinho. Etos kerja inilah yang membuat seorang Marouane Fellaini bisa menyingkirkan nama-nama macam Darren Fletcher, Tom Cleverley, Morgan Schneiderlin hingga juara Piala Dunia macam Bastian Schweinsteiger. Kegigihannya setiap latihan mengalahkan kemampuan skillnya yang biasa aja.

Penampilan yang semakin meningkat setiap musimnya (meski masih sering abai) membua rasa cinta dari fans yang sebelumnya tidak ada perlahan-lahan tumbuh. Namanya mulai diagung-agungkan hingga kemudian beberapa penggemar membuatkan chant yang diambil dari reff lagu Can’t take my eyes of you. Selain itu, namanya kerap disejajarkan dengan mega bintang macam Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi sebagai pemain yang bisa mengubah hasil pertandingan.

Julukan-julukan aneh pun mulai muncul. Ada yang memelesetkan nama Fellaini menjadi Fele, atau Fellainidinho. Bahkan di Indonesia dia sering dipanggil kanjeng atau baginda dikarenakan kemampuannya dalam menggandakan keunggulan timnya. Hingga November ini ia sudah mencetak empat gol di semua kompetisi alias menyamai prestasinya selama tiga musim terakhir.

Tidak terasa kembaran dari Mansour ini sudah berada lima musim di Manchester United. Sayangnya hingga tulisan ini dibuat, belum ada itikad baik dari Fellaini untuk memberikan tanda tangannya di atas surat perpanjangan kontrak. Ia seolah ingin membalas penolakan dari para fansnya dulu yang pernah mencampakannya dengan mengulur-ngulur proses perpanjangan kontrak.

Banyak klub yang saat ini berebut ingin merasakan servis seorang Fellaini. Besiktas, Galatasaray, Inter Milan hingga yang terbaru Juventus menginginkan pemain 30 tahun ini. Jika belum ada perkembangan hingga Januari nanti, bukan tidak mungkin fans akan kehilangan Marouane Fellaini lebih cepat pada bulan Januari atau keluar secara gratis pada akhir musim nanti.

Happy Birthday Marouane Fellaini