Marco Branca, Direktur Sepakbola yang Bisa Membuat Mourinho Bahagia

Beberapa waktu lalu, penulis sempat membuat satu artikel yang berisi rekam jejak perseteruan Jose Mourinho dengan Direktur Sepakbola dari tim yang ia tangani. Chelsea (Michel Emenalo) dan Real Madrid (Jorge Valdano) menjadi dua nama yang pernah terlibat friksi dengan The Special One. Sementara musim ini, Mourinho berseteru dengan Ed Woodward selaku kepala eksekutih United.

Lantas adakah sosok direktur olahraga yang bisa bekerjasama dengan baik bersama Mourinho. Menjawab pertanyaan tersebut, maka sosok Marco Branca bisa ditempatkan di urutan pertama. Dialah satu-satunya Direktur Sepakbola yang bisa membuat Mourinho bahagia.

FC Porto mungkin menjadi tempat Mourinho mengawali kesuksesannya di sepakbola Eropa. Akan tetapi, puncak kejayaan Jose Mourinho selama menjadi pelatih adalah ketika ia menangani Inter Milan. Meski hanya menangani klub selama dua musim, namun Mourinho berhasil mempersembahkan lima trofi dengan prestasi terbaiknya adalah meraih treble winners pada 2009/2010.

Baca juga: Sejarah Perseteruan Jose Mourinho Melawan Manajemen Klub

Sejak diperkenalkan pada 2008 sebagai manajer anyar La Beneamata, Mourinho memang memiliki hubungan yang sangat akrab dengan Branca. Keduanya selalu hadir dan menyempatkan diri untuk mengobrol bersama setiap sesi latihan klub.

“Saya bertemu Jose (Mourinho) hampir setiap hari di sesi latihan klub. Kami sering berbicara dan menjalin harmoni serta sinergi yang luar biasa,” tuturnya dikutip dari MEN. “Hubungan saya dengan Jose selalu bagus dan kami menghormati peran kami masing-masing. Saya selalu berusaha untuk masuk dalam pengetahuannya untuk mengetahui apa yang ia butuhkan. Bahkan ketika saya mengubah enam dari susunan 11 awal di musim trigelar.”

Branca menjadi satu-satunya Football Director yang bisa membuat Mourinho bahagia. Ia selalu berhasil mendapatkan rekrutan yang menjadi incaran si pelatih. Ricardo Quaresma dan Amantino Mancini adalah dua nama incaran Mourinho yang dieksekusi dengan mulus oleh Branca.

Musim trigelar 2009/2010 memang menjadi musim yang spesial. Tidak hanya soal gelar yang diraih, melainkan transfer yang dilakukan pun berjalan dengan sukses. Kehilangan Zlatan Ibrahimovic tidak terlalu disesalkan pendukung Si Biru Hitam karena mereka kedatangan Samuel Eto’o.

Branca bahkan memutar uang 20 juta euro hasil penjualan Ibrahimovic dengan merekrut Diego Milito dan Thiago Motta dari Genoa. Kedua pemain ini sudah diincar Mourinho sejak musim sebelumnya. Agar negosiasi bisa berjalan dengan baik, Branca menyerahkan empat pemain muda Inter sebagai bagian dari transfer. Keduanya kemudian menjadi pilar penting Inter sepanjang musim 2010.

Transfer tersukses Mourinho bersama Branca tentu saja ketika mereka berhasil mendaratkan Wesley Sneijder dengan harga yang tidak terlalu mahal (18 juta euro). Pada musim dingin, Branca mendatangkan Goran Pandev secara gratis dan menjadi pelapis yang baik saat Eto’o atau Milito absen.

Branca menjelaskan mengapa kombinasinya dengan Mourinho berjalan sukses hanya dalam waktu yang singkat. Pengalamannya sebagai pesepakbola sangat membantunya dalam menentukan pemain yang akan ia daratkan berdasarkan permintaan Mourinho.

“Jose mengatakan kepada saya siapa saja yang ia butuhkan dan itu adalah tugas saya untuk mengidentifikasikan pemain mana yang tepat untuk tim. Saya tidak suka daftar pemain yang pannjang karena jika membangun tim yang hebat maka incarannya harus sempurna dari banyak sudut pandang.”

“Ia harus terintegrasi sempurna dengan gaya rekan setimnya dan filosofi pelatih. Ada begitu banyak karakteristik yang kemudian saya kecilkan menjadi tiga karakteristik saja yaitu teknis, taktis, dan fisik. Ketiganya dikombinasikan dengan filosofi dan cara berpikir pelatih.”

Kontrak tiga musim dengan target menjadi raja Eropa berhasil diselesaikan Mourinho hanya dalam musim keduanya. Sayangnya, tidak ada musim ketiga. Mourinho merasa tugasnya sudah selesai dan parkiran Santiago Bernabeu menjadi pemisah hubungan keduanya. Branca kemudian masih bertahan di Inter sebelum dipecat oleh pemilik baru Inter, Erick Thohir pada 2014.

Transfer Sukses Marco Branca dan Jose Mourinho