Foto: United In Focus

Pada akhir 2019, Manchester United berupaya untuk memprioritaskan kesepakatan transfer striker Erling Braut Haaland, yang kala itu masih bermain untuk Red Bull Salzburg. Striker muda ini memang tampil begitu mengesankan, sehingga ia menjadi pusat perhatian klub-klub sepakbola Eropa.

Meskipun Erling Haaland diketahui merupakan suporter Leeds United, dan di satu sisi, ia juga memang putra dari mantan bek Nottingham Forest, Leeds dan Manchester City, yaitu Alf-Inge. Tapi ada anggapan bahwa United memiliki posisi yang kuat dalam negosiasi. Ole Gunnar Solskjaer sendiri telah melihat potensi dari Haaland guna menjadi bagian dari visi jangka panjangnya.

Selain itu Romelu Lukaku telah dijual di musim panas tahun lalu, dan posisinya di dalam tim tidak diganti. Maka Haaland sepertinya akan menjadi starter instan dalam waktu singkat. Hanya saja sayangnya, pemain asal Norwegia itu memilih untuk pindah ke Borussia Dortmund, dan ia melanjutkan performa mencetak golnya di kompetisi Bundesliga.

Sekarang, Haaland sudah berusia 20 tahun, dan ia telah mencetak 31 gol hanya dalam 30 penampilan untuk Dortmund. Ia bahkan telah mencetak lima gol dalam enam penampilan internasional untuk Norwegia. Maka tidak mengherankan striker bertubuh jangkung itu mendapatkan penghargaan Golden Boy 2020 untuk pemain terbaik U-21 yang bermain di divisi teratas Eropa.

Ada dua nama pesaing kuat lainnya yang juga turut mengisi nominasi penghargaan tersebut. Di antaranya; Alphonso Davies (Bayern Munich) dan Ansu Fati (Barcelona). Rekan setim Haaland di Dortmund, Jadon Sancho, juga masuk ke dalam nominasi, bersama dengan satu pemain yang saat ini ada di Old Trafford, yaitu Mason Greenwood.

Nama Mason Greenwood terdengar mengejutkan, mengingat United tidak terlalu tampil baik selama musim lalu –meskipun sempat mengesankan di akhir musim. Penyerang muda Inggris itu juga hanya menjadi salah satu opsi alternatif Solskjaer di United. Terutama ketika memainkan formasi tiga lini serang pasca penjualan Lukaku.

Tapi itu tidak se-remeh kelihatannya. Kepercayaan Solskjaer kepada para pemain muda sudah terintegrasi dengan baik, dan hal ini juga menjadi keuntungan besar bagi Greenwood. Solskjaer sendiri memang tidak memburu penyerang baru. Ia hanya berusaha untuk memaksimalkan Greenwood dengan memainkannya di 12 pertandingan Premier League pada musim lalu.

Meski itu pun tidak sepenuhnya sesuai dengan atribut Mason Greenwood. Karena sebagian besar peran di pertandingan yang dimainkannya bukan datang dari posisi yang disukainya, yaitu penyerang tengah. Melainkan datang dari pos sayap kanan di skema tiga penyerang. Hal ini dikarenakan United tidak memiliki pemain sayap kanan alami.

Itu berarti, pada awalnya Mason Greenwood berada dalam posisi yang tidak wajar. Ia bermain melebar dari sisi kanan lini serang. Dan ia dituntut untuk lebih sering melakukan permainan menusuk melalui kaki kiri dan melepaskan tembakan atau memberikan bola ke rekan setim terdekatnya.

Tapi hebatnya Mason Greenwood justru berhasil menarik perhatian dengan tingkat penyelesaian yang luar biasa dan kemampuan alaminya di posisi barunya itu. Musim ini, ia memang baru memulai tiga dari delapan pertandingan liga United, namun itu adalah awal yang baik untuknya.

Apalagi di penampilan ciamiknya dalam kemenangan 5-0 United atas RB Leipzig di Liga Champions. Kala itu Greenwood berhasil menampilkan akselerasi dan penyelesaian yang baik untuk membuka skor. Ia bahkan diberi kesempatan langka untuk bermain di pos penyerang tengah, dan hasilnya, ia benar-benar membuat banyak orang terkesan.

Oleh sebab itu, Ole Gunnar Solskjaer sangat mendukung Mason Greenwood untuk terus tampil di lapangan setelah 12 bulan pertama yang “fantastis” di tim utama Manchester United. Bos tim Setan Merah itu juga telah mengatakan bahwa ia sudah berani untuk menawarkan beberapa pilihan dalam memainkannya di tim utamanya musim ini.

“Jika kami mundur setahun ke belakang, saya sudah memainkan dia (Mason Greenwood di Piala Carabao melawan Chelsea. Dia juga bermain ketika kami melawan Doncaster di Checkatrade. Saya berusaha untuk memberikannya waktu bermain di musim lalu, dan sejauh itulah dia mengalami perkembangan,” ujar Solskjaer dikutip dari Sky Sports.

“Sekarang, secara total dia sudah mencetak 19 gol untuk tim utama United. Dia juga sudah melakukan debutnya di Inggris, dan dia mencetak gol pada pertandingan U-21 pertamanya. Dia mengalami perkembangan yang fantastis. Tentu saja berita utama akan terus berbicara tentang dia ketika dia mencetak gol, dan akan terus bertanya tentangnya ketika dia tidak bermain.”

“Belakangan ini dia tidak sehat. Dan setiap pemain kami memang diperbolehkan untuk istirahat ketika tidak sehat. Dan jika Anda tidak sehat, Anda tidak dapat berlatih dengan tim. Dia sekarang sedang berada dalam masa pemulihan, dia sudah pergi delapan atau sembilan hari dari pelatihan. Kami baru mulai untuk memberinya kembali opsi lain saat dia bermain di tim.”

Terlepas dari itu, saat ini memang ada satu kekhawatiran tentang tempat Mason Greenwood di tim utama. Terutama hal itu berkaitan dengan kedatangan Edinson Cavani ke Old Trafford, yang mungkin akan menutup peluang Greenwood masuk tim inti. Ditambah lagi, United juga telah mendatangkan Facundo Pellestri dan Amad Diallo untuk mengisi pos sayap kanan.

Ketiga pemain itu disinyalir akan menjadi pesaing tempat Mason Greenwood, dan ini adalah pertanda bagi mantan pemain akademi United itu untuk bersiap menghadapi tantangan baru. Sangat mudah untuk melupakan bahwa ia masih remaja. Tapi ia sekarang sudah menjadi subyek potensial yang selalu dibicarakan secara intens oleh media.

Manchester United, sebagai salah satu klub besar, harus memainkan peran besar dalam melindungi pemain mudanya agar tidak terkena dampak negatif dari hal semacam itu. Seperti Haaland, Greenwood adalah bakat generasi baru. Ia merupakan pemain yang punya kemampuan alami dan keahlian apik di atas rekan-rekan se-usianya.

Maka jelas bahwa Mason Greenwood harus bisa melihat keahlian Haaland dan menyadari bahwa kualitas atribut serta tekadnya berada pada tingkat yang sama. Ia perlu meningkatkan semua aspek permainannya, dan sebagai klub, United perlu mengangkatnya ke dalam tim utama. Karena hanya dengan cara seperti itulah Greenwood bisa benar-benar memaksimalkan potensinya.