Jose Mourinho kembali mengincar gelandang muda berbakat asal Brasil, Anderson Talisca. Pemain berumur 23 tahun ini musim lalu bermain untuk tim Besiktas setelah tim asalnya, Benfica, memutuskan untuk meminjamkannya ke klub asal Turki tersebut Agustus silam.

Permainan Talisca langsung mencuri perhatian sejak pertama kali bermain di Eropa bersama Benfica tahun 2014 lalu. Kini namanya semakin dikait-kaitkan dengan Manchester United setelah beredar kabar bahwa Talisca telah menyetujui kepindahannya ke Old Trafford secara personal. Di balik benar atau tidaknya kabar tersebut, berikut adalah lima fakta yang perlu diketahui tentang Anderson Talisca.

1. Karir sensasional bersama Benfica

Pemain yang berposisi sebagai gelandang serang tersebut menandatangani kontrak bersama Benfica pada musim panas 2014. Dia pun tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi, dia langsung mencetak delapan gol dalam sepuluh pertandingan pertamanya bersama Benfica yang membuat namanya sempat berada di posisi teratas sebagai top skorer Liga Portugal musim 2014/2015.

Ditunjang dengan postur tubuh yang tinggi menjulang dan kemampuannya memberi umpan-umpan matang membuatnya menjadi pemain yang cukup sensasional di Liga Portugal saat itu. Saat pertama bergabung bersama Benfica usianya baru menginjak 20 tahun, sehingga banyak yang menganggap remeh pemain tersebut.

2. Pemain dengan akurasi tendangan yang tinggi

Dari situasi open play ataupun situasi bola mati, Talisca dapat menjadi predator mematikan jika diberi ruang tembak 20-30 meter dari gawang. Tendangannya begitu akurat, tepat, dan mematikan. Bahkan saat Benfica mendapatkan kesempatan tendangan bebas disekitar kotak pinalti dan Talisca menjadi eksekutornya, dengan nada bercanda beberapa komentator berkata bahwa “ini seperti pinalti dengan jarak yang sedikit lebih jauh”.

3. Menjadi incaran Mourinho sejak lama

Sebenarnya Mourinho sudah menginginkan jasa Talisca sejak dia menjalani periode keduanya sebagai manager Chelsea. Saat itu Mourinho mengaku bahwa dia tahu segalanya tentang Talisca namun memutuskan untuk tidak merekrut talenta Brasil tersebut lantaran izin kerja di Inggris lebih ketat dibandingkan dengan di Portugal.

Namun pelatih Benfica saat itu, Jorge Jesus, tampaknya tidak setuju dengan pendapat Mourinho, Jesus mengibaratkan pengetahuan Mourinho tentang Talisca seperti halnya Jesus mengetahui bahwa D’Artagnan adalah bagian dari Three Musketeers (kelompok pemberontak).

Jesus mengatakan: “Mereka tahu banyak tentang dia (Talisca) seperti halnya saya tahu tentang D’Artagnan dan Three Musketeers”.

Seperti biasanya Mourinho tidak akan terima begitu saja jika ia diremehkan. Mourinho membalas dengan mengeluarkan pendapat bahwa Jorge Jesus memiliki pendidikan dan pemahaman budaya yang kurang. Di tengah perdebatan dua pelatih ini Talisca menanggapinya dengan santai dengan berkata: “Saya senang dua pelatih penting membicarakan saya”.

4. Penurunan produktivitas gol hingga dipinjamkan ke Besiktas

Sejak awal kehadirannya di Benfica, Talisca terus menunjukan perkembangannya, diapun mulai menemukan jati dirinya untuk bermain di sepakbola Eropa dan perlahan-lahan dia menjadi pemain andalan bagi Benfica. Kemampuan mengirim umpan yang baik dan didukung postur tubuh yang tinggi membuatnya didorong untuk bermain lebih ke dalam.

Akibatnya produktivitasnya untuk mencetak gol pun menurun. Dampaknya kontribusi Talisca terhadap tim pun tidak begitu terlihat. Ditambah lagi dengan pelatih Rui Vitoria yang lebih memprioritaskan pemain akademi dan kedatangan Renato Sanchez, membuat Talisca semakin terpinggirkan.

Maka tak heran jika pada musim lalu Benfica meminjamkannya ke Besiktas. Di Besiktas, Talisca kembali menemukan permainan terbaiknya, dia telah mencatatkan 17 gol dalam 33 penampilannya bersama Besiktas di liga Turki. Talisca juga berhasil membawa tim yang bermarkas di Istanbul tersebut menjuarai liga Turki musim 2016/2017.

Rekan setimnya, Ricardo Quaresma memberikan komentar pada Talisca, “Dia merupakan pemain yang luar biasa dan suatu hari nanti dia akan bermain untuk tim terbaik di dunia, tunggu saja dan lihat”.

5. Perselisihan dengan Benfica

Talisca meninggalkan Benfica dengan hubungan yang kurang baik. Talisca pernah mengatakan, “Saya sudah kehilangan rasa hormat terhadap Benfica. Enam hari setelah putriku lahir semua orang telah dibayar (gaji) selain saya. Orang-orang di Benfica bilang saya pergi untuk uang namun itu bohong”.

Rasa kekecawaannya terhadap Benfica terlihat jelas saat Besiktas bertemu Benfica di fase grup Liga Champions Desember lalu. Kala itu, Talisca berhasil menjadi penyelamat bagi Besiktas dengan mencetak gol lewat tendangan bebas hingga kedudukan berakhir imbang 1-1.

Seusai mencetak gol, ia pun melakukan perayaan gol yang dinilai cukup berlebihan seolah mengungkapkan rasa kecewanya terhadap mantan timnya. Meskipun di Besiktas dia hanya berstatus sebagai pemain pinjaman namun itulah yang terjadi dilapangan.

Gelandang Benfica, Eduardo Salvio mengungkapkan kekesalannya terhadap perayaan gol yang dilakukan Talisca, “Saya tidak suka perayaan gol tersebut. Beberapa minggu lalu dia berlatih bersama kami dan (sekarang) dia menunjukan sikap yang kurang hormat”.

Sumber : ESPNFC