Bermain di Piala Dunia merupakan sebuah pencapaian tertinggi bagi seorang pesepakbola. Kehadirannya yang hanya empat tahun sekali membuat turnamen ini menjadi turnamen terbesar dan tertinggi di dunia. Hanya pesepakbola terpilih dan beruntung saja yang bisa merasakan nikmatnya ajang tersebut.

Sepanjang sejarahnya, ada 69 pemain Manchester United yang merasakan nikmatnya bermain di Piala Dunia. Merekalah orang-orang beruntung yang mendapat panggilan dari negara mereka masing-masing. Akan tetapi, tidak sedikit pemain United yang tidak pernah merasakan nikmatnya berlaga di ajang empat tahunan tersebut. Beberapa bahkan adalah legenda klub.

Dalam tulisan ini, saya membuat susunan 11 legenda United yang sepanjang karier sepakbolanya tidak pernah bermain di Piala Dunia. Formasi yang kami pakai adalah 442 yang merupakan ciri khas Manchester United.

Penjaga Gawang: Ray Wood

Penjaga gawang yang meninggal pada 2002 tersebut merupakan andalan klub selama sembilan musim (1949-1958). Di usia yang baru 18 tahun, ia mampu menggeser tempat Jack Crompton sebagai kiper utama dan mengumpulkan 178 pertandingan.

Akan tetapi, jumlah pertandingan tersebut tidak sebanding dengan penampilannya bersama tim nasional Inggris. Wood hanya mengumpulkan tiga penampilan saja bersama tim Tiga Singa dan tidak pernah diikutsertakan di Piala Dunia selama 20 tahun karier sepakbolanya.

Bek Kanan: John O’Shea

O’Shea merupakan salah satu pemain versatile terbaik yang pernah dimiliki Setan Merah. Sepanjang kariernya, ia mengumpulkan lima gelar Premier League dan satu gelar Liga Champions. Selain melegenda di Manchester, O’Shea juga menjadi kapten bagi tim nasional Republik Irlandia. Ia adalah pengumpul caps terbanyak ketiga untuk negaranya di bawah Robbie Keane dan Shay Given.

Akan tetapi dari 119 penampilannya tersebut, tidak ada satupun yang dimainkan di Piala Dunia. Dia hanya mencicipi dua Piala Eropa saja. Pada 2002 namanya tidak dipanggil ke dalam skuad sedangkan pada 2006, 2010 dan 2014 negaranya tidak lolos ke putaran final.

Bek Tengah: Steve Bruce dan Gary Pallister

Baik Bruce dan Pallister adalah Malaikat Pelindung bagi Manchester United sejak keduanya bermain bersama pada 1989. Akan tetapi, kemampuan mereka mengawal lini belakang United tidak berguna untuk tim nasional. Baik Bruce dan Pally sama-sama bernasib sial apabila berbicara karier nasional.

Bruce tidak pernah satu kalipun memperkuat tim Tiga Singa di level senior bahkan pertandingan persahabatan sekalipun. Sementara Pallister meski 22 kali bermain untuk tim nasional, nama Pallister tidak pernah dibawa untuk bermain di Piala Dunia. Pada 1990, ia kalah bersaing dari Des Walker dan Terry Butcher. Empat tahun berikutnya, Inggris justru gagal lolos ke putaran final.

Bek Kiri: Duncan Edwards

Edwards adalah bintang dari Busby Babes yang melesat di era 50-an. Ia dikenal sebagai bek kiri yang kuat dalam melakukan penetrasi dari sisi sayap. Di usia yang ke 16 ia sudah mencicipi debut tim utama. Tiga tahun berselang, namanya sudah dipanggil skuad Inggris dan mengumpulkan 18 pertandingan. Akan tetapi, perjalanan kariernya harus terhenti di usianya yang masih 22 tahun karena tragedi Munich. Seandainya tidak ada kejadian tersebut, bukan tidak mungkin Edwards akan bermain pada Piala Dunia 1958.

Gelandang: Darren Fletcher dan Ryan Giggs

Sejak naik tingkat menjadi pemain utama pada 2003, Fletcher telah mengumpulkan 340 laga bersama Setan Merah. Suksesnya karier Fletcher di klub juga merambah ke tim nasional. Tercatat, ia sudah 78 kali memperkuat timnas Skotlandia. Akan tetapi, meski menjabat sebagai kapten kesebelasan, Fletcher tidak pernah bermain di Piala Dunia. Sejak 1998, Skotlandia tidak pernah lagi bisa lolos ke ajang empat tahunan tersebut.

Tidak ada yang meragukan aksi Giggs di United. Menjadi pemilik caps terbanyak sepanjang masa plus memiliki empat rekor dunia Guiness menjadi torehan yang ia buat selama hampir seperempat abad kariernya.

Akan tetapi, karier Giggs tidak terlalu sukses di tim nasional. Empat kali membawa Wales bermain di kualifikasi Piala Dunia (1994, 1998, 2002 dan 2006), tidak pernah satu kalipun ia membawa The Dragons melaju ke putaran final. Selama menjadi pesepakbola, hanya cabang sepakbola Olimpiade saja satu-satunya ajang Internasional yang dimainkan Giggs.

Sayap Kanan dan Kiri: George Best dan Andrei Kanchelskis

Selama 11 musim, Best adalah pemain jenius bagi Manchester United. Ia menjadi bintang bersama Bobby Charlton ketika United meraih trofi Eropa pertamanya pada 1968. Tidak hanya itu, di tahun yang sama ia meraih Ballon d’Or.

Best memiliki 37 penampilan bersama timnas Irlandia Utara. Akan tetapi, ia tidak pernah satu kalipun membawa negaranya melaju ke Piala Dunia. Sial bagi Best, di saat negaranya berhasil lolos ke Piala Dunia 1982, usia Best saat itu sudah 36 tahun dan penampilannya sudah menurun.

Di sisi sayap yang lain, nama Andrei Kanchelskis layak mengisi skuad legenda United yang tidak pernah merasakan ajang empat tahunan. Menjadi andalan timnas Rusia selama enam tahun, Kanchelskis gagal mengisi skuat pada Piala Dunia 1994 dikarenakan konflik dengan sang pelatih.

Striker: Eric Cantona dan Andy Cole

Tidak ada yang meragukan ketajaman dan kejeniusan Andy Cole dan Eric Cantona ketika bermain untuk Setan Merah. Akan tetapi, karier mereka justru meredup ketika berbicara tim nasional. Cantona gagal membawa Prancis lolos pada 1990 dan 1994. Ketika Les Blues menjadi juara pada 1998, ia sudah pensiun dari sepakbola.

Sementara itu meski mencetak lebih dari 100 gol, namun Cole tidak pernah dianggap sebagai penyerang yang baik untuk timnas Inggris. Pada 1998, namanya kalah bersaing dari Alan Shearer, Teddy Sheringham, dan penyerang muda Michael Owen. Empat tahun berselang, karier Cole sudah meredup sehingga diabaikan pelatih Sven Goran Eriksson.

Pemain Cadangan:

Bill Foulkes, Jonny Giles, Dimitar Berbatov, Viv Anderson, Lee Sharpe, Brian McClair, Brian Kidd, Mark Hughes