Sejak memutuskan berkarier sebagai pundit, Paul Scholes dikenal gemar mengeluarkan komentar-komentar pedas terutama yang berkaitan dengan Manchester United. Yang terbaru, ia menyebut kalau Mourinho membuat Setan Merah menjadi tim yang begitu memalukan karena gagal membawa United meraih kemenangan di empat laga terakhirnya.

Bukan sekali ini saja, Scholes mengeluarkan komentar pedas kepada Manchester United. Sebelumnya, ia pernah mengeluarkan beberapa komentar serupa bahkan tidak jarang mengarah kepada pemain-pemain United sendiri.

Berikut adalah beberapa kritikan pedas Scholes terhadap pemain, manajer, serta klub yang kami lansir dari berbagai sumber.

Kritik Scholes pada Van Gaal Perihal Tidak Mainnya Rashford

Dalam pertandingan United melawan Norwich City pada musim 2015/16, Setan Merah terlihat sulit untuk membuat gol. Akan tetapi, Van Gaal tidak mau mengubah taktiknya dengan memasukkan Rashford sebagai pemain pengganti. Meski di akhir laga United menang 1-0 namun Scholes tidak begitu puas.

“Untuk apa Anda menyimpan Rashford di bangku cadangan? Hal itu tidak akan menyelamatkan Anda dari jurang pemecatan. Anda masih punya tiga laga lagi dan saya tidak mau melihat pemandangan seperti ini lagi. Saya merasa kalau pelatih ini memang tidak tertarik untuk membuat gol.”

Tumpulnya Wayne Rooney yang disebabkan oleh Van Gaal

Ketika dilatih Van Gaal, Manchester United memang bermasalah dengan ketajaman. Penurunan paling signifikan terjadi kepada Wayne Rooney yang saat itu hanya sanggup mencetak 7 gol dari 20 laga. Kepada BBC, Scholes pun geram dan menuduh Van Gaal sebagai biang keladi memudarnya ketajaman Rooney.

“Ketika saya bermain, kami memiliki empat striker yang bisa mencetak 20 gol. Sekarang, klub ini tidak punya  kreativitas dan dia (Van Gaal) nampaknya tidak mau menang dan mencetak gol. Saya, Sheringham, Van Nistelrooy, dan Cole mungkin tidak akan mau bermain di bawah arahannya.”

Untuk Apa Filosofi?

Saat tiba pertama kali di United, Van Gaal selalu menggaungkan kehebatan filosofinya yang menjadi dasar kepelatihannya. Akan tetapi, Scholes merasa kalau hal itu tidak perlu diaplikasikan untuk tim sebesar United.

“United tidak perlu filosofi. Yang penting, menyerang dan banyak gol. Dia mengumbar filosofinya, namun selama 13 bulan tidak ada yang hebat dari kepemimpinannya. Dia pasti mendengar komentar saya meski saya tak banyak bicara.”

Anthony Martial Tidak Punya Hasrat

Striker Prancis ini dianggap Scholes sebagai penyerang yang tidak pernah menyesal jika telah membuang-buang peluang. Scholes bahkan menilai kalau Martial tidak pernah bermain sepenuh hati untuk United.

“Dia tidak menyesal jika telah membuang peluang. Dia tidak tampak seperti pemain yang layak untuk United. Saat jendela transfer dibuka ada baiknya mereka mencari penyerang baru.”

Paul Pogba Menghilang

Ketika United bermain imbang tanpa gol melawan Southampton akhir 2017 lalu, Paul Scholes menyalahkan Pogba sebagai biang kegagalan United saat itu. Permainannya yang buruk membuat geram Scholes dan menyebut kalau Pogba gagal memenuhi ekspektasi para pendukung Setan Merah.

“Ke mana Paul Pogba yang kami lihat di Juventus? Pemain yang diharapkan bisa mengulang kegemilangannya di Old Trafford. Saat itu ia selalu tampil garang di setiap pertandingan. Menjaga area pertahanan, menekel lawan, mencetak gol, dan terus bertarung.”

Ucapan ini kemudian ditimpali Mourinho yang membela Pogba. Ia berkata bahwa jika menjadi seorang pelatih, Scholes akan senang jika hanya meraih 12 piala saja, setengah dari jumlah yang pernah didapat Mourinho.

Pogba Bermain Tidak Menggunakan Otak

Paul Scholes begitu geram saat melihat Pogba justru tampil lebih baik ketika bermain bersama Prancis ketimbang saat berseragam United. Scholes bahkan meminta Pogba untuk bermain lebih banyak menggunakan otaknya ketimbang sekadar menggunakan otot.

“Pogba hanya terlihat sebagai pemain yang berguna hanya dalam satu dari tiga atau empat pertandingan dan saya rasa itu tidak cukup. Dia harus jadi bagian dari struktur tim, tetapi ia juga harus bisa bermain lebih banyak menggunakan otaknya dibanding pemain lain.”

United Tidak Punya Harapan di Liga Champions

Ketika memasuki pekan pertama Liga Champions 2018/2019 pertengahan September lalu, Scholes ditanya mengenai peluang United untuk menjuarai turnamen tersebut. Akan tetapi, Scholes menjawab kalau United akan sangat sulit untuk meraih trofi Si Kuping Besar.

“Saya tidak berpikir ada diantara kita yang duduk disini dan berharap mereka (United) bisa memenangi Liga Champions atau Liga Premier. Mereka masih butuh tiga sampai empat tahun lagi untuk bisa menenangkannya. Apakah Anda melihat ada peningkatan? Saya tidak melihat ada peningkatan di klub ini.”

Jose Mourinho Mempermalukan Klub Ini

Kritikan ini baru saja keluar sehari yang lalu atau beberapa saat sebelum United bertanding melawan Valencia. Dalam komentar terbarunya, Scholes menyebut kalau Mourinho memiliki mulut yang tidak bisa dikontrol. Tidak hanya itu, ia juga menyebut kalau Mourinho sudah mempermalukan United dengan sensasi yang ia buat.

“Saya terkejut dia masih disini (United). Saya merasa mulutnya tidak bisa dikontrol dan telah mempermalukan klub ini. Pemain memang bertanggung jawab, tapi itu semua tergantung manajer. Dia yang mengirimkan pemain ke lapangan tapi dia tidak punya identitas dan tidak punya cara bermain yang benar. Dia terlihat depresi karena akan dipecat.”

***

Apa yang diucapkan Scholes semata-mata adalah agar membuat United bisa berkembang menjadi lebih baik lagi. Maklum, saat ini United sedang dilanda banyak sekali masalah.

Namun melihat cara Scholes mengkritik United, ia sebenarnya memiliki pola yang sama seperti Jose Mourinho. Mereka sama-sama menggunakan cara keras untuk melihat bagaimana respon dari si penerima kritik menghadapi kritikan tersebut.