Semakin tinggi sebuah pohon, semakin kencang angin yang berhembus. Peribahasa ini mungkin cocok disandingkan dengan kritikan pedas yang datang kepada empat pemain inti skuat Manchester United, yaitu Zlatan Ibrahimovic, Paul Pogba, Anthony Martial, dan Matteo Darmian. Keempat pemain tersebut diguyur kritik dari eks bek United di era 1990-an, Paul Andrew Parker.

Pogba dan Martial yang Kurang Menghormati Tim

Parker yang lima musim berseragam The Red Devils ini menilai Pogba dan Martial tidak menghormati pemain-pemain United lainnya. Apa alasannya? Menurut Parker, Pogba terlalu memegang bola terlalu lama, seakan-akan tidak percaya dengan teman-temannya yang lain.

“Masalahnya adalah di United, dia (Pogba) tidak bermain dengan pemain-pemain sekaliber di Juventus. Jadi dia mencoba terlalu banyak dan menahan bola terlalu lama,” lanjut Parker yang ketika aktif bermain sebagai bek sayap ini.

Selain itu, Parker jua menilai Pogba harus membuktikan banderol pemain termahal dengan perolehan gol dan asis lebih banyak lagi. “Untuk menggenapi nilai transfernya (Pogba), dia wajib mencetak 15 gol dan 25 asis pada musim ini,” kata Parker.

Berdasarkan catatan Squawka.com, saat ini Pogba sudah bermain sebanyak 32 pertandingan (Liga Primer Inggris dan Europa League) dengan catatan lima gol. Jika dibandingkan dengan musim perdananya di Juventus, sebenarnya musim ini Pogba lebih baik. Karena pada musim 2012/2013 di Juventus, Pogba hanya mencatatkan 27 penampilan dengan perolehan lima gol di Serie A.

Sedangkan untuk Martial, menurut Parker, striker muda asal Perancis tersebut belum memberikan usahanya yang paling maksimal. “Banyak yang beralasan Martial tidak diberikan kesempatan yang cukup. Padahal menurut saya, ketika diberikan kesempatan, dia tidak menggunakannya dengan baik,” jelas Parker.

Kritik terhadap Martial sebelumnya jua dilontarkan oleh Jose Mourinho. Di mana manajer asal Portugal tersebut mengatakan ingin melihat Martial berjuang lebih keras lagi. “Mungkin ini pertama kalinya saya setuju dengan Mourinho. Di mana Martial harus menunjukkan permainan yang lebih baik lagi. Karena terlepas alasan orang apa untuk membela dia, lihat saja statistik Martial sejauh ini,” terang Parker.

Memang betul apa yang disampaikan oleh Parker. Berdasarkan statistik dari Squawka.com, Martial pada musim ini turun drastis dibandigkan musim lalu. Dimana musim ini dari total 27 pertandingan di Liga Primer, Martial baru melesakkan tujuh gol.

Sedangkan jika berkaca pada musim perdananya, Martial mampu mencetak gol dengan 49 laga saja. Berarti untuk mencetak gol, Martial butuh 2.8 pertandingan. Sedang musim ini, jika dikonversikan, Martial butuh 3 pertandingan lebih. Belum berhenti sampai di statistik saja. Parker jua mengkritik pemain berusia 21 tahun ini, yang tidak menunjukkan rasa hormatnya kepada rekan-rekan setim.

“Saya masih berpikir bahwa selain Martial tidak berjuang maksimal, dia juga terlalu mudah kehilangan bola. Lalu tidak berjuang untuk mendapatkannya kembali. Ini mengapa saya bilang dia tidak menghormati rekan setimnya,” tegas Parker.

Zlatan Kurang Efektif dan Darmian Diminta Pindah Demi Karir

Di balik puji-pujian yang tengah dilayangkan kepada Zlatan Ibrahimovic, Parker ternyata tak sependapat. Meski telah mencetak 24 gol sejauh ini, Parker menilai Zlatan masih belum efektif untuk memberikan dampak positif ke dalam permainan United.

“Gol-gol Ibra memang penting, tapi apakah permainan Ibra berdampak besar ke cara bermain United? Menurut saya masih ada kurangnya. Lalu ketika dia mencetak gol, dia memang mendapat headline. Tapi ketika tidak, dia tidak berdampak besar untuk tim,” ketus Parker yang juga sempat mencicipi bangku manajer selama lima tahun ini.

Jika dilihat berdasarkan statistik lagi, memang 24 gol adalah raihan fantastis. Namun ternyata Zlatan baru 6 kali mendapat penghargaan sebagai Man of The Match, dari total 37 laga.

Bek sayap United, Matteo Darmian tak mungkin luput dari kritik Parker. Hal ini terlihat dari komentar pertama yang muncul dari Parker ketika membicarakan eks pemain Torino tersebut. “Ketika kamu membaca berita mengenai kontrak baru, kamu lihat saja itu menuju ke siapa. Dengan performa Darmian sejauh ini dan kurangnya waktu bermain yang didapat, saya ragu dia ada di United musim depan,” kata Parker.

Darmian pada musim ini baru mencatatkan 20 penampilan dengan 4 kali sebagai pemain pengganti. Pemain timnas Itali ini kalah bersaing dengan Antonio Valencia, yang kembali menunjukkan konsistensi permainan sebagai bek sayap pada musim ini, meski bukan posisi Valencia sebenarnya.

“Dia (Darmian) harus pindah, di bek kanan kalah bersaing, lalu di bek kiri ada Daley Blind yang lebih baik. Jika Darmian tetap ingin membela timnas, dia jelas harus pindah,” saran Parker.

Kritik sejatinya ada untuk membangun. Sehingga apa yang disampaikan Parker bisa diterima sebagai pecutan untuk memperbaiki atau meningkatkan permainan. Tentu sebagai eks-United pula, Parker menginginkan yang terbaik dari The Red Devils. Semoga!

Sumber : M.E.N dan Squawka.com