Malang benar nasib Paul Pogba. Dalam tiga bulan terakhir dirinya kerap mendapat berita yang kurang mengenakkan. Dari serangan rasisme yang diarahkan saat beruji coba melawan Rusia hingga serangan dari para pendukungnya sendiri baik di timnas Prancis maupun di Manchester United.

Serangan-serangan tersebut membuat Pogba menerima 73% suara dari voting yang dilakukan oleh majalah terkenal France Football. Jumlah tersebut meminta agar Pemain Muda Terbaik Piala Dunia 2014 ini dikeluarkan dari starting XI ketika Piala Dunia nanti.

Si pemain kemudian membuka suara. Ia mengaku kecewa atas apa yang ia terima dari para pendukungnya beberapa bulan terakhir. Ia menganggap kalau apa yang sudah ia lakukan tidak dihargai oleh para penggemarnya.

“Saat semuanya tidak berjalan dengan baik, saya memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan yang kami punya. Terkadang kami bermain bagus namun tidak menang, jadi ini salah siapa? Tentu saja salah saya juga,” tuturnya dilansir dari France Football.

Ia menambahkan, “Kamu tidak akan mengkritik Messi ketika dia hanya berjalan-jalan di atas lapangan. Anda tidak mungkin bilang ‘Ah dia hanya berjalan-jalan saja’ karena dia mencetak tiga gol. Kamu tidak bisa memberitahu cara bermain sepakbola seperti orang lain karena saya sudah punya gaya tersendiri.”

Meski mengaku kecewa namun Pogba memilih untuk menganggapnya kritikan tersebut sebagai sebuah tantangan. “Saya lebih menganggap apa yang mereka berikan adalah tantangan buat saya. Kadang hal ini tidak adil karena saya tidak diperlakukan layaknya pemain normal. Meski begitu saya menghormati pendapat mereka karena itulah hak mereka.”

“Kami tidak bisa mencintai semua orang dan dicintai pula oleh semua orang. Tidak ada yang sempurna di muka bumi ini. Saya tidak akan tersinggung jika ada orang yang mengatakan ‘Aku tidak mencintaimu’ Karena itu adalah hakmu.”

Musim lalu, penampilan Paul Pogba memang meningkat terutama dalam torehan gol dan asis. Tetapi dalam beberapa pertandingan sering terlihat kalau mantan pemain Juventus ini tidak bisa mempertahankan permainan terbaiknya.

Ia bisa bermain bagus seperti ketika melawan Manchester City. Akan tetapi, hanya butuh waktu seminggu bagi dirinya untuk kembali bermain buruk seperti ketika berhadapan dengan West Bromwich Albion. Puncaknya, musim ini menjadi musim dimana ia seringkali dicadangkan ole Jose Mourinho.

Tak ayal, banyak yang menyebut kalau Pogba tidak menyukai Jose Mourinho yang memilih mencadangkan dirinya. Desas-desus memberitakan Pogba akan dilepas ke salah satu klub antara Real Madrid dan Paris Saint Germain. Mengenai hal itu, ia merasa kalau saat itu dirinya memang pantas untuk dicadangkan.

“Dia yang membuat pilihan dan saya bukan pelatih. Saya melakukan pekerjaan saya dan dia melakukan pekerjaan dia. Pelatih harus membuat pilihannya. Jika dia berpikir dia harus menempatkan saya di bangku cadangan maka itu adalah pilihannya. Tahun ini saya sudah merasakannya,” ujar Pogba mengenai masalah yang menderanya musim lalu.

Ia menambahkan, “Kenapa saya dicadangkan? Saya cedera dan saya terkena virus. Melawan Newcastle, saya tidak bisa bernafas. Hanya dokter dan saya yang tahu. Tetapi saya tidak mau menangis di depan media dan mengatakan kalau saya tidak sehat.”

Pogba pun menampik kabar keinginan dia hijrah ke PSG atau Real Madrid dengan menyebut kalau kariernya di kota Manchester belum habis. Akan tetapi, dia meminta para penggemar juga ikut mengerti sekaligus bersabar kalau United saat ini bukanlah United yang sama seperti era Sir Alex Ferguson.

“Karier saya belum selesai. Ada pekerjaan saya yang belum selesai terutama memenangi berbagai macam gelar. Saya juga meminta kepada para penggemar untuk melupakan United yang lama yaitu era Ferguson. Dia (Ferguson) tidak akan pernah kembali. Anda harus melihat ke depan. Sekarang kita sedang berusaha untuk menemukan Ferguson berikutnya,” tuturnya.

Sumber: ESPN, France Football