Mungkin sebagian besar penggemar Setan Merah masih ingat dengan bencana yang terjadi di Old Trafford pada 23 Oktober 2011. Hari di mana United menderita kekalahan terburuk setelah luluh lantak 1-6 oleh rival sekota, Manchester City. Kekalahan tersebut juga diwarnai oleh perayaan gol ikonik dari seorang Mario Balotelli dengan menunjukkan kaus bertuliskan “Why Always Me”. Saat itu Super Mario turut menyumbang dua gol di musim yang berakhir tragis bagi skuat Setan Merah.

Baru-baru ini pemain yang sempat bermain untuk Liverpool tersebut memosting sebuah video di akun instagramnya. Video tersebut berisi seorang anak berusia 11 tahun bernama Samuel yang bermain sepakbola meski dirinya mengalami kesulitan berjalan karena terkena penyakit “Celebral Palsy”. Menariknya adalah dalam video tersebut Samuel adalah seorang penggemar dari Manchester United.

“Kamu semua tahu saya bukan penggemar United, tapi penggemar City sepanjang hidup saya. Tapi video ini jauh dari sekadar sepakbola dan ini luar biasa. Kita memiliki kekuatan dan kita menggunakannya untuk alasan seperti ini,” tulis Mario dalam akun instagramnya.

Dalam video tersebut Samuel bercerita bahwa menderita penyakit yang mengganggu perkembangan otot tersebut sangatlah menyulitkan. Akan tetapi Samuel tidak menganggapnya sebagai sebuah masalah yang besar. Satu-satunya kendala anak 11 tahun ini adalah ketika bermain sepakbola di cuaca dingin karena tubuhnya seringkali mengalami kaku.

“Terkena Cerebral Palsy sangat menyakitkan dan bermain bola sangat sulit karena tubuh saya suka kaku. Tapi saya tidak menganggap itu sebagai masalah besar. Saya hanya melakukannya dengan keadaan itu,” tutur Samuel.

Perlu diketahui bahwa Cerebral Palsy merupakan sebuah kondisi terganggunya fungsi otak dan jaringan saraf yang berpusat untuk mengendalikan gerakan, laju belajar, pendengaran, penglihatan, dan kemampuan berpikir. Biasanya hal ini terjadi karena bayi lahir premature atau ketika lahir bayi tidak langsung menangis.

Meski terbatas dalam bergerak, Samuel justru menjadikan kiper sebagai posisi favoritnya. Di video tersebut juga ditunjukkan cara bermain Samuel yang menggunakan kedua lututnya untuk bergerak dan melompat. Dalam kesehariannya Samuel dibantu oleh rekan sebayanya yang sudah mengenal Sam sejak kelas tiga.

Sam sendiri merupakan salah satu siswa sekaligus penjaga gawang di Manchester Creative and Media Academy di Blackley. Dikarenakan sekolahnya berpartner dengan Manchester United foundation maka Samuel mendapatkan kesempatan untuk bermain di Manchester United Foundation.

Selain itu Samuel juga mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan beberapa pemain setan merah. Ia bahkan mendapatkan kenang-kenangan berupa sarung tangan dari David De Gea. Dirinya terkejut ketika mengetahui bahwa sarung tangan tersebut adalah salah satu yang pernah digunakan David ketika bermain.

“De Gea memberikan saya sarung tangan yang pernah dipakainya. Hadiah yang terbaik yang pernah saya dapat.”

Samuel bahkan tidak kuasa menahan rasa kagumnya ketika melihat Zlatan Ibrahimovic dan Paul Pogba berdiri di depannya. Dirinya pun terkesan malu-malu ketika menjawab pertanyaan oleh Zlatan siapa di antara mereka berdua yang layak disebut “Big Man”.

Di akhir video, Samuel mengaku bangga menjadi seorang penggemar Setan Merah. Baginya, United memberikan inspirasi bagi Samuel dan juga kita semua untuk terus melakukan yang terbaik dan tidak menyerah dengan keterbatasan.

“Menjadi penggemar United sangat-sangat luar biasa. Mereka (United) menunjukkan emosi yang baik bahwa mereka terus melaju apapun yang terjadi. Jadi itulah yang saya katakana pada diri saya jangan, jangan, jangan menyerah. Saya berada di kursi roda dan saya tidak pernah menyerah. Terus berusaha sekuat yang kamu bisa,” ucap Samuel.

Dari video tersebut Samuel seakan-akan mengajak kita untuk terus berusaha selagi kita memiliki kekuatan untuk menjalankannya. Apabila kita terus berusaha dan berdoa maka keterbatasan bukanlah penghalang bagi orang-orang yang mau bekerja keras.

Semoga engkau selalu diberi kesehatan Sam!