Foto: Manchester Evening News

Old Trafford memang tidak kosong saat United menang melawan Liverpool, tapi perlawanan di luar stadion sebelum laga benar-benar sangat masif. Berikut adalah kisah perlawanan tersebut yang diceritakan oleh Steven Railston dari Manchester Evening News.

Cuaca tidak menyenangkan hadir pada Senin sore di Trafford. Hujan deras dan awan gelap sudah mengumpul di langit. Tampak menunjukkan betapa suramnya United sebelum pertandingan melawan Liverpool.

Di jalanan, kelompok suporter 1958 mendesak para penggemar United untuk memprotes keluarga Glazer. Mereka sudah saling mengirim pesan untnuk tiba di pub The Tollgate dua jam lebih awal sebelum kick-off.

“Bersikaplah keras, banggalah, dan berdiri untuk satu,” kata salah satu pentolan yang disambut dengan riuhan dari ribuan penggemar lain. Tollgate sendiri hanya mengizinkan suporter yang punya tiket yang boleh masuk ke pub sedangkan yang lain harus menunggu di luar.

Hujan berhenti dan nyanyian He goes by the name of Wayne Rooney dan I see the Stretford End arising muncul. Namun, nyanyian berubah seketika menjadi We want Glazer out. Nyanyian yang kemudian diikuti oleh penggemar lainnya dengan penuh semangat sembari mengeluarkan asap tebal berwarna hijau-emas.

Beberapa suar dengan cepat disingkirkan oleh anggota keamanan yang disambut nyanyian “You Scouse Bastard.” Sebuah atmosfer yang pas untuk pertandingan besar Liga Inggris. Di sisi lain, ada beberapa suporter yang bersedia diwawancarai oleh Manchester Evening News (MEN) untuk menjelaskan alasan mereka melakukan protes.

“Ada banyak alasan kenapa kami protes. Uang sudah dikeluarkan tapi di tempat yang tidak tepat. Orang-orang yang bekerja juga seharusnya tidak layak untuk bekerja di klub ini,” kata Joe.

Sama dengan Joe, Jamie juga mengatakan,”Kami memang merekrut pemain seperti Pogba dan Lukaku, tapi itu adalah uang klub kami. Pemilik kami terus mengambil dan mengambil. Kami ingin penggemar sepakbola lain bisa datang dan melihat bagaimana klub kami.”

Saat berbicara dengan pendukung United, MEN melihat ada kekacauan. Pagar baja sementara yang didirikan roboh sebelum pihak keamanan memperbaikinya kembali. Selain itu, ada proyektil yang dilempar ke salah satu pendukung yang dianggap adalah suporter Liverpool. Sebuah aksi yang bodoh karena membuat beberapa anak-anak takut.

Akan selalu ada orang-orang seperti itu tapi mayoritas unjuk rasa berlangsung damai. Seperti yang diucapkan 1958, sekitar 10 ribu orang berpartisipasi dalam protes terebut. Mereka kemudian turun ke jalan pada pukul 7 malam lalu berbaris untuk berjalan berbondong-bondong ke Old Trafford. Gelombang protes kemudian semakin besar seiring bergabungnya orang-orang lain yang berada di luar komunitas 1958.

Spanduk besar bertuliskan “United For Sale” terbentang dengan tambahan wajah Sir Jim Ratcliffe di sana. Tampaknya, suporter ingin Jim mengakuisisi klubb ini. Jim menyatakan keinginannya membeli United dari Glazer minggu lalu dan dia adalah pembeli yang kredibel.

Nuansa militan terlihat nyata dan ketika mereka semakin dekat ke stadion, ketegangan sedikit meningkat lagi. We want Glazer out kembali keluar dari mulut mereka yang membuat beberapa suporter lain terlihat kesulitan bergerak di sekitar patung The Holy Trinity. Syal hijau-emas kembali berkibar dan suar kembali dinyalakan.

Beberapa suporter United lain berkumpul di sekitar pintu masuk suporter tandang. Sekelompok penggemar meneriakkan You Scouse Bastard sebelum beberapa suporter lain dengan menjijikkan menyinggung tragedi Heysel dan Hillsbrough.

Sementara beberapa suporter tersebut membuat perilaku yang menjijikkan, mayoritas suporter lain sudah mendekati terowongan Munich. Pintu dibuka dan mereka bersiap untuk masuk karena kick-off tinggal 15 menit lagi.

Ada Ian Wright yang saat itu bekerja sebagai pundit dan beberapa orang meminta komentarnya terkait aksi tersebut. Sayangnya, dia menolak. Setelah itu, suporter yang berbondong-bondong itu terpecah menjadi dua. Beberapa masuk ke stadion untuk menotno, tetapi mereka yang tidak mau masuk ke Old Trafford memilih untuk tetap berada di luar.

15 menit kemudian, orang-orang yang ada di luar ini merayakan gol Jadon Sancho sambil berharap untuk bisa merayakan penjualan klub dalam waktu dekat.