Di usia 24 tahun, pemain asal Inggris ini menjelma menjadi harapan besar lini belakang The Three Lions. Statusnya sebagai bek bahkan meningkat tajam setelah ditaksir 25 juta paun oleh Everton minggu ini.

Namun siapa sangka produk akademi United dan kini bek Burnley, Michael Keane, hampir pensiun dini dari sepakbola. Tepatnya saat usianya masih 16 tahun, karena mengalami lonjakan pertumbuhan, di mana seorang remaja bisa bertambang tinggi atau gemuk dengan sangat cepat.

Paul McGuiness atau dikenal sebagai pelatih akademi United di era Sir Alex Ferguson adalah orang yang paling mengerti pertumbuhan karir Keane. Ia pula yang mengatakan bahwa karir Keane hampir tamat setelah mengalami lonjakan pertumbuhan atau growth spurt.

Bahkan dikabarkan jika tak ada McGuiness saat itu di tim U-18, mungkin Keane akan kehilangan harapan. Namun McGuiness datang dan memberikan Keane kesempatan kedua untuk membuktikannya. Hasilnya sudah terlihat kini.

“Ketika Michael (Keane) berusia 16 tahun, kami (tim pelatih) harus memutuskan apakah akan menjadikan dia pemain sepenuhnya atau sebagai lulusan akademi saja.”

“Michael sedang mengalami lonjakan pertumbuhan saat itu, dimana kamu terlalu tinggi dan itu bisa menjadi masalah. Kakinya terlalu panjang dan tubuhnya tidak terlalu kuat untuk menahan itu. Dimana akan berpengaruh ke kemampuan tekniknya,” tutur McGuiness seperti dikutip dari Mirror.

McGuiness bahkan sudah sampai berbicara empat mata dengan Keane mengenai kenyataan tersebut. Keane diberi tahu mengenai kekurangan fisik yang ia punya dan kemungkinan terburuknya.

“Orang-orang berkata bahwa dia tak cukup bagus. Kami juga mengatakan kepadanya bahwa dia tak siap untuk berlatih dua kali dalam sehari. Sehingga lebih baik dia melanjutkan sekolah sebelum datang malam hari dengan U-18.”

“Kami melakukan hal yang sama terhadap Tom Cleverley dan juga Jesse Lingard,” terang McGuiness.

Namun tekad Keane tampaknya lebih besar dibandingkan segala hambatan yang ia punya. Sehingga Keane akhirnya memutuskan untuk lebih fokus ke sepakbola. Dengan cara menyewa sendiri tutor pribadi, agar bisa seimbang. Jadi saat itu Keane bisa dikatakan membayar sewa untuk melanjutkan di akademi United, berbeda dengan kakaknya, Will Keane, yang mendapat tunjangan dari United.

“Kami berbicara dengan Sir Alex Ferguson tentang apa yang ia lakukan dan seberapa besar dedikasi yang Michael Keane tunjukkan. Sehingga akhirnya Sir Alex memutuskan untuk membayarkan biaya tutor dan hal itu ternyata membuatnya mendapatkan kontrak untuk bermain bersama tim reserves.”

“Saya rasa poin penting adalah tetap terus bermain. Saat itu semua tim kepelatihan sudah melihat potensi yang Keane miliki dan berpikir bahwa ia punya peluang untuk bermain di tim utama.”

“Sama seperti Gerard Pique, ia perlu pergi ke tempat lain untuk mendapatkan jatah bermain dan menunjukkan apa yang dia punya,” kata McGuiness.

Bukan Bakat, Melainkan Hanya Kerja Keras

Paul McGuiness yang bekerja selama 28 tahun untuk United tersebut paham betul bahwa Keane berbeda dari pemain yang lainnya. Dimana dilansir dari Sky Sports, McGuiness mengatakan bahwa Keane memang perkembangannya lebih telat dibandingkan rekan-rekan pemain di akademi.

“Michael tergabung dalam klub yang bagus, seperti Ravel Morrison, Jesse Lingard, dan Ryan Tunnicliffe. Namun ia selalu lebih telat sedikit dibandingkan yang lainnya.”

“Ia harus terus mengejar ketertinggalan, tapi ternyata berakhir baik karena dengan tertinggal ia menjadi belajar determinasi dan pantang menyerah,” tutur McGuiness.

McGuiness tak menampik bahwa apa yang terjadi pada Keane adalah hal yang biasa di dunia sepakbola. Dimana beberapa pemain memang sudah terlahir memiliki bakat yang lebih baik, dan beberapa tidak.

“Bagi sejumlah remaja di akademi, seperti kakak Michael (Will), semua datang secara bakat saja. Tapi Michael harus mengasahnya. Ia harus terus konsentrasi dan terus berkembang. Jadi jika kamu terus berlajar dan mendengarkan pelatihmu, semuanya akan terbayar.”

“Terbukti tahun ke tahun ia terus berkembang daripada remaja yang lebih bertalenta tapi kalah karena tak punya karakter seperti Keane,” tutup McGuiness.

Sumber : Mirror dan Liverpool Echo