Foto: Manchester Evening News

Manchester United harus membeli pemain pada bursa transfer Januari nanti. Setidaknya itulah kata mereka yang merasa kalau tim ini masih butuh penguatan di beberapa sektor. Selain itu, kelayakan Ole Gunnar Solskjaer menjadi manajer Setan Merah juga dinilai ketika ia sukses membeli tambahan dua sampai tiga pemain lagi pada bursa transfer Januari, bursa transfer ketiga yang akan ia lalui.

Akan tetapi, membeli pemain pada awal tahun jelas bukan perkara gampang. Durasi transfer yang hanya satu bulan memaksa manajemen sebuah kesebelasan mau tidak mau harus mempercepat negosiasi dengan pemain incaran. Melakukan negosiasi sebelum transfer dibuka tanpa persetujuan kerap dianggap sebagai perbuatan yang tidak memiliki etika.

Tidak jarang, perencanaan transfer Januari bagi sebuah kesebelasan kerap tidak berjalan matang dan membuat sebuah kesebelasan seperti membeli kucing dalam karung. Julien Faubert, Andy Carroll, dan Fernando Torres adalah deretan mereka-mereka yang gagal setelah pindah pada bursa transfer Januari. Hal ini pula yang membuat bursa transfer awal tahun biasanya diisi oleh pemain-pemain non terkenal yang pindah ke tim-tim papan tengah di sebuah kompetisi.

Manchester United dituntut demikian. Posisi tim yang masih labil menuju papan atas membuat mereka diwajibkan untuk mencari satu sampai dua nama yang mau berganti seragam pada awal 2020 nanti. Ed Woodward harus bisa menjalankan tugas sebagai negosiator mengingat incaran United tidak main-main pada awal tahun ini. Nama-nama seperti James Madisson, Jadon Sancho, Dominic Calvert-Lewin dan Timo Werner adalah pemain-pemain yang siap dibeli United Januari nanti. Tugas membeli pemain semakin menguat setelah United kehilangan merekrut Erling Haaland. Target utama United ini memilih membelot ke Borussia Dortmund.

Akan tetapi, Setan Mera sebenarnya mempunyai cerita yang kurang bagus ketika membeli pemain pada transfer musim dingin. Dari catatan yang kami kumpulkan, total hanya ada 16 pemain saja (belum termasuk pinjaman) yang disuntikkan manajemen ke dalam tim sejak transfer dipecah menjadi dua bagian pada musim 2002/03. Namun dari semua nama tersebut, tidak banyak yang berhasil menjadi pemain penting dalam skuad Setan Merah.

Dong Fangzhuo adalah nama pertama yang direkrut United pada Januari 2004. Namun kariernya justru lebih banyak dihabiskan di Royal Antwerp. Meski bagus di Belgia, namun sinarnya tidak kunjung hadir di Inggris. Pembeliannya pun lebih disebabkan karena kepentingan bisnis klub di negeri Tirai Bambu tersebut.

Nasib Dong jauh lebih buruk dibanding Louis Saha. Krisis striker saat itu memaksa Sir Alex Ferguson mencari tambahan satu pemain lagi dan pemain Prancis ini direkrut dari Fulham. Penampilannya selama setengah musim kompetisi sebenarnya cukup bagus sebelum kariernya lebih banyak dihabiskan dengan perawatan karena cedera.

Salah satu transfer terbaik yang pernah dilakukan United pada bulan Januari terjadi pada tahun 2006 dan 2007. Nemanja Vidic (2006), Patrice Evra (2006), dan Henrik Larsson (2007) didatangkan untuk memperkuat tim yang saat itu lemah di sektor belakang dan depan. Vidic dan Evra sempat kesulitan beradaptasi sebelum menjelma menjadi legenda kesebelasan, sedangkan Larsson cukup memberikan warna di lini depan meski tidak terlalu mencetak banyak gol.

Namun setelah itu, Manchester United kembali membeli pemain gagal pada dua bursa transfer Januari. Pada 2008 mereka membeli Rodrigo Possebon dan Manucho. Namun kedua pemain ini hanya sekelebat berkarier di Manchester. Begitu juga ketika mereka membeli Zoran Tosic dan Ritchie de Laet setahun kemudian. Tozic gagal meski dijuluki sebagai David Beckham baru, sedangkan Ritchie sempat beberapa kali bermain ketika United krisis bek pada musim 2009 meski kariernya juga tergolong biasa-biasa saja.

Butuh dua tahun bagi United untuk kembali bergerak pada bursa transfer Januari. Tepatnya pada tahun 2011 saat mereka memboyong Anders Lindegaard dari Aalesund. Sempat berhasil menggusur David de Gea ke bangku cadangan pada musim 2011/12, pada akhirnya Anders tidak bisa menjadi kiper nomor satu United. Begitu juga ketika mereka membeli Frederic Veseli pada 2012. Pemain ini bahkan tidak pernah bermain untuk tim utama sejak dibeli.

Satu pemain yang mungkin menjadi pembelian signifikan bagi United di bulan Januari dalam kurun sedekade terakhir adalah kedatangan Paul Scholes yang kembali dari masa pengasingannya sebagai pensiunan. Krisis pemain tengah membuat Scholes memutuskan untuk merumput lagi meski sebenarnya hanya sedikit kontribusi yang ia berikan dalam waktu 18 bulan tersebut.

Sir Alex Ferguson mewariskan Wilfried Zaha sebagai rekrutan terakhirnya dan diharapkan bisa memberikan dampak yang signifikan bagi skuad David Moyes. Namun si pemain tidak berhasil menunjukkan performa sebaik ketika ia masih bermain di kota London.

United semakin mulai terbawa arus kesebelasan lain dengan mulai mengincar pemain bintang pada bursa transfer Januari. Sejak era David Moyes, Juan Mata, Victor Valdes, dan Alexis Sanchez, menjadi tiga pembelian terakhir klub pada bursa transfer musim dingin. Dari tiga nama tersebut, hanya Juan Mata yang masih bertahan di dalam skuad.

Mata pun sebenarnya sudah bukan lagi pilihan utama dan penampilannya mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan. Namun nasib pemain Spanyol ini nampak lebih baik dibanding dua rekannya tersebut. Valdes sempat disebut-sebut bisa menjadi penjaga gawang utama namun gagal setelah konflik dengan Louis van Gaal. Yang paling mengecewakan sudah pasti Alexis Sanchez. Mendapat gaji termahal di Premier League, penggawa timnas Cile ini justru dianggap hanya menjadi beban klub sebelum dipinjamkan ke Inter Milan pada musim ini.

***

Menarik untuk melihat bagaimana sepak terjang Solskjaer dan tim pelatihnya menyikapi bursa transfer musim dingin untuk pertama kalinya mengingat tahun lalu Solskjaer memilih untuk fokus kepada tim yang ia punya saja. Dalam beberapa hari terakhir, ia sendiri tampak masih ragu apakah ingin bergerak atau tidak pada bulan ini.

“Prioritas sekarang adalah mengembalikan kebugaran tim saja. Dalam transfer kami selalu melihat jangka panjang. Bisa saja ada satu atau dua pemain di bulan Januari. Namun, mungkin saja tidak ada pemain yang datang. Pada bulan Januari, Anda tidak bisa melakukan banyak pembelian,” katanya.

Ya, Solskjaer hanya akan mendatangkan pemain yang dia anggap tepat. Karena ia tidak mau pemain baru ini justru merusak keharmonisan tim.