Romelu Lukaku menjadi buah bibir dalam dua pekan terakhir. Sejak memutuskan melepas Zlatan Ibrahimovic akhir musim 2016/2017 ini, Manchester United memang membutuhkan sosok bomber tajam sebagai penggantinya. Apalagi, lini depan The Red Devils juga sudah bermasalah sepanjang musim lalu, dengan hanya mampu menyarangkan 54 gol dalam 34 pertandingan di Premier League Inggris, atau yang paling buruk di antara tim di tujuh besar.

Tepat pada tanggal 10 Juli 2017 waktu setempat, penyerang berusia 24 tahun itu pun resmi memulai kerja sama dengan United. Lukaku menandatangani kontrak berdurasi lima tahun, dengan biaya yang dikabarkan mencapai 75 juta paun.

Selain koleksi 25 golnya di liga; yang menempatkannya sebagai pencetak gol terbanyak Everton sepanjang musim lalu, banderol yang ditebus manajemen tim Setan Merah itu juga yang membuat sang bintang menarik banyak perhatian. United sempat bekerja keras untuk bisa memboyongnya, karena mantan klubnya, Chelsea juga punya minat besar.

Keesokan harinya, Lukaku langsung bergabung dengan tim dan rekan-rekan barunya. Sejak saat itu pula dia semakin yakin telah membuat keputusan yang sangat tepat dengan bergabung bersama United jelang musim 2017/2018 ini; termasuk bekerja sama lagi dengan Jose Mourinho, mantan bosnya saat masih berstatus penggawa Chelsea pada musim 2013/2014, meski dia ‘disekolahkan’ ke Everton sebelum benar-benar dilepas di akhir musim. Lukaku pun merasakan kesan pertama yang positif saat hadir dalam pertemuan tim pada hari pertama keberadaannya di Theatre of Dreams.

“Hal pertama yang saya perhatikan saat saya datang ke ruang pertemuan pada hari pertama saya bersama tim, sang manajer mengadakan pertemuan dan Anda hanya merasakan sesuatu yang istimewa. Banyak pemain mengatakan bahwa kelompok ini cukup spesial, kita semua adalah pemain muda yang lapar,” ungkap Lukaku mengisahkan hari pertamanya di Old Trafford, dilansir laman resmi klub, Manutd.com.

Usai mengikuti rapat tim, dia langsung menjalani latihan bersama rekan-rekannya; sesi latihan pertama bagi Lukaku dalam balutan seragam berwarna merah khas United.

“Dalam latihan, semua orang ingin menjadi yang terbaik, semua orang ingin menang, jadi menjadi bagian dari tim seperti itu memang hebat. Pemain seperti Marcus [Rashford], Jesse [Lingard], Micki [Henrikh Mkhitaryan], Juan [Mata], Ander [Herrera] – pemain-pemain seperti mereka itu lapar untuk memenangkan trofi dan sudah datang waktunya untuk kami. Kami harus bekerja keras; manajer punya rencana utama dan kami di sini untuk mengikutinya. Mudah-mudahan ini akan membawa kita ke puncak,” sambung pemain kelahiran Antwerp, Belgia, 13 Mei 1993 itu lagi melanjutkan ceritanya.

Iklim haus juara itulah yang diimpikan Lukaku, sehingga dia akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran bergabung dengan The Red Devils.

“Itulah alasan saya datang ke sini untuk [trofi]. United, bagi saya, sama dengan trofi-trofi juara. Klub terbesar di dunia sama dengan trofi-trofi juara. Terus berkembang, saya telah melihat United memenangkan liga hampir setiap tahun. Anda ingin menjadi bagian dari sejarah itu; itu ditanamkan ke kepala Anda saat Anda melakukan sesi latihan dengan para pemain, Anda tidak ingin berada di pihak yang kalah,” lanjutnya tentang kisah hari pertama itu.

Penyerang tim nasional Belgia yang akan mengenakan jersey bernomor punggung ‘9’ di United itu pun mengaku ingin merasakan iklim hasu juara yang menyelimuti Old Trafford tersebut.

“Anda tidak ingin berada di pihak yang kalah dalam sesi latihan, dalam pertandingan persahabatan atau laga resmi, Anda ingin menang terus dan memperbaiki diri dari tahun ke tahun. Itu adalah sesuatu yang ingin saya rasakan. Saya ingin merasakan tekanan itu, saya ingin merasakan kelaparan itu – berada di sini sekarang, saya sangat bersyukur. Saya bersyukur bisa jadi bagian dari klub terbesar di dunia.”

Kini, Lukaku sedang mengikuti tur pramusim bersama United di Amerika Serikat. Sebuah gol telah dicatatkannya, sebagai awal bagi langkahnya untuk meraih banyak trofi bersama tim Setan Merah di masa-masa mendatang.

“Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan, dan saya tahu bahwa saya perlu bekerja lebih keras dari yang saya lakukan hingga saat ini. Saya ingin melakukannya karena, pada akhirnya, saya ingin klub mencapai level lebih tinggi, saya ingin para pemain memenangkan banyak trofi dan saya ingin menciptakan sejarah bersama klub,” pungkas Lukaku memberikan janji.