Foto: Mirror

Beberapa hari lagi, Thiago Alcantara akan memulai petualangannya di Liga Inggris. Kemarin, Fabrizio Romano mengonfirmasi kalau anak dari legenda Brasil, Mazinho, ini akan mengakhiri kebersamaannya selama tujuh musim bersama Bayern Munich. Hansi Flick juga sudah mengikhlaskan kepergian Thiago meski ia juga merasa sulit untuk melepasnya ke klub lain.

Thiago akan tetap berseragam merah di Inggris nanti. Akan tetapi, merah yang dimaksud bukan merah Manchester melainkan merah Merseyside alias Liverpool. Fabrizio Romano menyebut kalau juara Premier League musim lalu ini merekrutnya dengan nilai 30 juta Euro (plus beberapa add ons). Harga yang cenderung murah untuk seorang pemain yang menjadi kunci keberhasilan Bayern Munich menjadi juara Liga Champions. Selain itu, dia dikontrak The Reds hingga 2024.

Membicarakan Thiago memang tidak bisa kalau tidak sekaligus membicarakan Manchester United. Maklum, sebelum Liverpool gencar mengingar pemain kelahiran Italia ini, Thiago condong dirumorkan akan menjadi penggawa Setan Merah. Ole Sir Alex Ferguson, Thiago disiapkan menjadi hadiah bagi manajer anyar United saat itu, David Moyes.

Menurut The Athletic, Ferguson sudah bertahun-tahun memantau Thiago dan ia cukup terpukau dengan penampilan si pemain. Saat itu, Thiago memang ingin pindah karena kesulitan mendapat tempat di skuad utama Barcelona. Momen ini dimaksimalkan dengan baik oleh Fergie. Negosiasi berjalan dengan baik. Thiago akan ke Manchester dengan harga 17 juta paun.

Kesepakatan akhir akan diserahkan ke David Moyes sebagai manajer anyar mengingat Ferguson memilih pensiun pada 2013. Namun yang pasti, negosiasi antara Thiago dan United berjalan dengan lancar.

Namun, kita semua tahu akhir dari saga transfer Thiago dengan United saat itu. Si pemain akhirnya memilih ke Jerman untuk memperkuat Bayern Munich. Segala upaya yang sudah dilakukan Ferguson tidak membuahkan hasil. Moyes menutup rapat-rapat pendekatan United dengan Thiago.

Pada 2015 lalu, Thiago pernah berbicara kepada Daily Mail kalau tidak ada penawaran lanjutan dari Manchester United saat itu yang kemudian membuatnya dengan mudah memilih Bayern Munich, bereuni bersama Pep Guardiola, dan meraih berbagai gelar bergengsi bersama The Bavarians.

Usut punya usut, gagalnya Thiago ke United juga ada andil dari Ryan Giggs. Moyes yang tidak tahu apa-apa soal Thiago kemudian mengajak rapat para staf dan juga Giggs sebagai pemain senior klub. Moyes kemudian bertanya kepada Giggs dan The Welsh Wizard kemudian menyebut kalau Thiago bukanlah pemain yang mencerminkan DNA United. Entah DNA apa yang dimaksud namun dia hanya menyebut kalau Thiago bukan pemain yang layak untuk memperkuat Manchester United.

Jurnalis Ian McGarry kemudian menyebut kalau Giggs mengatakan, “Bermain untuk United lebih dari sekadar menjadi pemain sepakbola. Ini tentang sikap, pola pikir, dan pikiran Anda yang harus ingin menang di setiap pertandingan. Menang untuk Manchester United. Saya berpikir kalau dia pantas menjadi pemain United.” Menurut McGarry, sejak saat itu Moyes menghentikan perburuan Thiago dan mengalihkan mata kepada Cesc Fabregas yang juga sedang tidak bahagia bersama Blaugrana.

Hancurnya musim Manchester United saat itu disebabkan banyak faktor dan salah satunya adalah tidak bisa memaksimalkan bursa transfer dengan baik. Bursa transfer musim panas 2013 menjadi bursa transfer paling buruk yang pernah dijalankan oleh mereka. Padahal, mereka butuh beberapa pergantian mengingat beberapa pemain seperti Ferdinand, Vidic, Evra, Carrick, dan Fletcher, sudah termakan usia dan sering mengalami cedera.

Hingga kompetisi Premier League 2013/2014 bergulir, United hanya mendapatkan satu pemain yaitu Guilermo Varela. Itupun tidak bermain untuk tim utama. Padahal, nama-nama besar dirumorkan akan datang seperti Thiago, Fabregas, Toni Kroos, hingga Gareth Bale. United baru mendapatkan pemain ketika bursa transfer sedikit lagi ditutup.

Alih-alih nama di atas, mereka justru merekrut Marouane Fellaini dengan harga yang sedikit lebih mahal dari harga pasaran. Bersama Tom Cleverley, Anderson, dan Darren Fletcher, Fellaini bergantian mengisi tempat di lini tengah yang sebenarnya sudah dipersiapkan untuk Thiago.