Masih ingatkah Anda saat Jose Mourinho menyerahkan medalinya usai gagal membawa Manchester United meraih trofi Piala Super Eropa 2017? Banyak yang bertanya-tanya soal siapa sosok bocah beruntung di tribun penonton itu. Berdasarkan penelusuran situs resmi Manchester United, sosok “The Medal Boy” tersebut akhirnya terkuak.

Mou sendiri mengaku tak mengenalnya. Ia hanya berjalan ke tribun dan dengan spontan menunjuk salah seorang penggemar Setan Merah, lalu menyerahkan medali runner up yang baru diterimanya itu.

Berdasarkan ManUtd.com, penggemar cilik itu bernama Adedeji Odumboni. Usianya masih delapan tahun. Ia datang dari Bristol, salah satu kota di wilayah Inggris barat daya.

Malam itu, atau Selasa (8/8/2017) waktu setempat, dia datang bersama ayahnya, Ibrahim dan kakaknya, Adedire, ke Philip II Arena, Skopje, Makedonia. Tujuannya? Jelas untuk bisa memberikan dukungan langsung pada tim kebangaan mereka. Ibrahim mengaku mereka sekeluarga memang merupakan fans United, dan Adedeji sangat mencintai The Red Devils lebih dari dirinya.

“Kami sekeluarga mendukung United, Adedeji adalah seorang fans yang lebih besar dari saya dan dia baru berusia delapan tahun,” ungkap Ibrahim.

Ibrahim bahkan sudah membawanya sudah membawanya ke Old Trafford sejak masih berusia empat tahun, dan musim ini adalah kali pertama Adedeji dan kakaknya memegang tiket musiman.

Pada laga Piala Super Eropa, mereka melakukan perjalanan panjang selama 16 jam dari Bristol, termasuk penerbangan dari bandara Stansted London ke Sofia, dan kemudian perjalanan darat selama enam jam dari ibukota Bulgaria tersebut ke Skopje.

Ibrahim bercerita, Adedeji merasa kecewa setelah United kalah. Namun, suasana tiba-tiba berubah. “Di akhir pertandingan, Adedeji kecewa karena kami tidak menang. Kami pikir kami telah melakukan perjalanan 16 jam untuk menonton pertandingan ini, kami mungkin akan menyaksikan penyerahan medali dan melihat pemain dalam perayaan trofi mereka.”

“Jadi kami tinggal untuk menontonnya dan menit berikutnya Jose berjalan menuju kami. Saya tak tahu apa yang akan dia lakukan dan lalu dia mengangkat tangannya untuk memberikan medali kepadanya (Adedeji),” kata Ibrahim bercerita.

“Dia tidak mengatakan apapun. Jose hanya memberinya anggukan dan Adedeji berterima kasih. Itu adalah penghiburan karena tidak memenangkan pertandingan, saya kira. Itu fantastis bagi anak ini. Sangat tidak nyata bagi Adedeji.”

“Setelah cukup banyak orang yang mengelilinginya dan memotret – kami bukan orang biasa. Kami biasa menonton pertandingan dan pergi dengan tenang, tapi kali ini kami tidak bisa pergi dengan tenang,” lanjut Ibrahim lagi menceritakan peristiwa itu, dan merasa bangga atas apa yang telah dilakukan oleh Mourinho dengan memilih Adedeji untuk menghiburnya.

“Terkadang saat saya menang, saya tidak menyimpan medalinya. Jadi bayangkan ketika saya kalah! Bagi saya, medali itu akan masuk ke suatu tempat di dalam rumah saya; untuk bocah tersebut, itu seperti bulan, sesuatu yang akan diingat dan dijaganya.”

“Dia merupakan bocah kecil dengan jersey United. Saya tidak tahu dari mana asalnya. Saya pikir itu adalah sesuatu yang tidak akan pernah dia lupakan. Saya ulangi: ketika saya menang, mereka [medali] tidak berarti banyak, jadi bayangkan ketika saya kalah!” ungkap Mourinho pula saat ditanya soal alasannya memberikan medali tersebut.

Menariknya, Adedeji sendiri tengah meniti karir untuk menjadi pemain sepakbola profesional seperti para bintang di tim idolanya. Menurut sang ayah, dia sangat mengidolakan Ander Hererra, Henrikh Mkhitaryan, dan Paul Pogba. Ibrahim pun yakin Adedeji adalah pemain sepakbola yang berbakat dan menjanjikan di masa depan.

“Dia bermain untuk tim U-10 AEK Boco (tim lokal di Bristol) saat ini dan dia bermain sangat mirip seperti Herrera,” tambahnya, yang juga mengatakan bahwa Adedeji akan menjalani trial di akademi Southampton, salah satu klub Premier League Inggris pada pekan depan.

Bahkan, Adedeji juga memiliki impian besar untuk menjadi pemain sepakbola berprestasi di masa depan. “Ketika saya bertanya kepadanya tentang arti medali itu, dia sangat senang, tapi mengatakan ‘Saya hanya ingin memenangkan Ballon d’Or pertama saya sebelum berusia 20 tahun.’ Dia tak ingin dikenal sebagai ‘The Medal Boy’, tidak, dia ingin dikenal karena dirinya sendiri, sepakbola, dan juga kecintaannya pada United,” pungkas pria keturunan Nigeria itu.

Bukan tak mungkin suatu saat nanti Adedeji akan menerima kalungan medali dan mengangkat trofi dalam balutan seragam Setan Merah.