Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi. Itulah pepatah yang tepat untuk menunjukkan performa Zlatan Ibrahimovic saat ini. Meski pada musim 2016/2017 ini dia baru menjalani debut di Premier League Inggris yang dikenal sebagai kompetisi terketat di dunia dan bersama Manchester United yang merupakan salah satu tim bertabur bintang, namun dia mampu memperlihatkan kualitasnya sebagai seorang pemain berkualitas. Usianya yang sudah mencapai 35 tahun pun sama sekali tidak menjadi hambatan. Ketajaman dan nalurinya sebagai bomber haus gol tidak pernah terbendung.

Sejauh ini, Zlatan sudah mencetak 17 gol dalam 28 penampilannya; sekali sebagai pemain pengganti, di Premier League. Tak hanya menjadi top skor United musim ini, namanya pun bertengger dalam daftar lima besar pencetak gol terbanyak liga.

Jika ditotal, sudah 28 gol yang disarangkan eks kapten tim nasional Swedia itu dalam 45 laga di semua kompetisi. Zlatan pun masih punya peluang untuk menambah pundi-pundi golnya hingga akhir musim, karena ada beberapa pertandingan lagi yang tersisa di liga, selain juga tim Setan Merah masih terus melaju di ajang Europa League sejauh ini.

Melihat performa sang bintang gaek itu, mantan kapten United periode 2010-2014, Nemanja Vidic pun mengaku sangat kagum. Dia sendirisebenarnya memaklumi jika Zlatan masih tetap bersinar dan sanggup menyarangkan banyak gol meski sudah menginjak usia 35 tahun.

Pasalnya pemain kelahiran 3 Oktober 1981 itu memang sudah malang melintang membela sejumlah klub top Eropa hingga memenangkan banyak trofi sepanjang karir profesionalnya sejak 1999. Setidaknya Zlatan sudah pernah jadi juara di empat liga berbeda kompetisi elit Eropa; Belanda, Italia, Spanyol, dan Prancis.

Namun, Vidic mengaku kaget dengan konsistensi dan adaptasi Zlatan di sepakbola Inggris dalam usia yang sudah tidak muda lagi tersebut. “Inggris memiliki sepakbola yang berbeda, tetapi dia mampu beradaptasi dengan cepat, dan bahkan bermain konsisten di sepanjang musim. Jadi saya sangat terkesan dengannya, terutama dengan mentali untuk terus memiliki rasa lapar dan ambisi mencetak gol,” ungkap mantan bek United asal Serbia itu di laman resmi klub, Manutd.com belum lama ini. Vidic pun membandingkan dengan dirinya, karena saat ini dia juga 35 tahun namun sudah pensiun.

“Seperti dirinya, saya juga berusia 35 tahun. Jujur, saya sudah merasa lelah dengan sepakbola dan butuh istirahat. Tetapi dia masih menikmati sepakbola. Ini bagus untuk klub dan semoga dia akan terus fit. Saya mengagumi dirinya,” sambung pria kelahiran 21 Oktober 1981 itu menambahkan lagi.

Vidic sendiri berkarir selama delapan tahun di Old Trafford, setelah diboyong dari klub Rusia Spartak Moscow pada Januari 2006 dengan biaya 7 juta paun. Pada awal musim 2014/2015, dia bergabung ke klub Serie A Italia, Inter Milan dengan bebas transfer, dan gantung sepatu pada Januari 2016 lalu.

Selain memuji Zlatan, Vidic juga sempat membela Paul Pogba. Datang dengan status sebagai pemain termahal, sebulan setelah kedatangan Zlatan yang malah didapatkan tanpa biaya, permainan Pogba malah tidak konsisten.

Menurut Vidic, banderol yang sangat tinggi memang telah membuat banyak pihak berharap sesuatu yang lebih dari gelandang muda berusia 24 tahun itu. Pogba pun dinilainya telah menjadi korban karena terbebani dengan ekspektasi tinggi, yang terkadang malah tak realistis. Makanya, Vidic mengaku prihatin dengan berbagai kritik dan komentar negatif terhadap Pogba itu.

“Saya pikir, masalahnya terletak pada kondisi pasar transfer saat ini yang sangat gila. Untuk membeli pemain yang dibutuhkan, Anda harus mengeluarkan sejumlah uang yang tak masuk akal. Paul adalah pemain hebat, tetapi dia bukanlah tipe pemain yang mampu mencetak 25 gol dalam semusim. Dia adalah pemain yang mampu berkreasi di lapangan dan mungkin mencetak 10 atau 15 gol. Saya rasa, akan sangat sulit bagi dirinya ketika orang-orang menganggap Pogba mampu melakukan sesuatu yang bukan menjadi keahliannya,” ungkap Vidic pula soal Pogba, seperti dilansir Beyond the Pitch.

Musim ini, pemain tim nasional Prancis tersebut mencatatkan jumlah penampilan yang sama dengan Zlatan, baik di liga maupun total di semua kompetisi. Namun, Pogba baru mampu mencetak empat gol di liga, total tujuh gol di seluruh ajang. Itulah yang jadi alasan utama sehingga dia dikritik banyak pihak.

“Dia memang belum mengeluarkan kemampuan terbaiknyasaat ini. Tapi dia sudah melakukan banyak hal bagus musim ini. Dia adalah sosok yang dibutuhkan di lapangan tengah. Saya yakin dia akan lebih baik lagi pada musim depan,” sebut Vidic lagi menambahkan pembelaannya untuk Pogba.